Kenali Cara Penularan Flu Babi pada Manusia

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   02 Februari 2021
Kenali Cara Penularan Flu Babi pada ManusiaKenali Cara Penularan Flu Babi pada Manusia

Halodoc, Jakarta - Pandemi COVID-19 bukanlah satu-satunya pagebluk yang menyerang penduduk Bumi selama beberapa dekade ke belakang. Masih ingat kasus flu babi pada 2009? Menurut WHO setidaknya flu babi telah menyerang 21 negara di seluruh dunia kala itu. 

Flu babi merupakan istilah untuk salah satu jenis influenza yang disebabkan oleh virus H1N1. Nama flu babi muncul bukan tanpa alasan, sebab gen virus penyebabnya mirip dengan virus influenza yang menyebabkan penyakit flu pada babi. 

Nah, berbicara flu babi ini, di Tiongkok ditemukan virus baru bernama G4 EA H1N1 disingkat G4 dan juga dikenal sebagai flu babi jenis baru. Virus baru ini dikhawatirkan berpotensi menjadi pandemi layaknya COVID-19.

Akan tetapi, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok mengatakan pada tahap ini virus G4 tidak menyebabkan peningkatan risiko pandemi dibandingkan dengan strain sebelumnya. Pertanyaannya, bagaimana cara penularan flu babi yang perlu diwaspadai? 

Baca juga: Infeksi Warga Cina, Ini Penjelasan Tentang Flu Babi G4

Penularannya Mirip Flu Biasa

Bentuk awal dari virus H1N1 ditemukan pada babi. Seiring waktu, virus berubah (bermutasi) dan menginfeksi manusia.Pada umumnya, virus ini tidak menjangkit manusia, tapi beberapa kasus belakangan ini H1N1 mampu menjangkiti manusia. Dalam dunia kesehatan hal tersebut termasuk hal yang cukup langka.

Lantas, seperti apa cara penularan flu babi? Menurut pakar di National Institutes of Health, virus H1N1 bisa menyebar dari satu orang ke orang lain ketika:

  • Percikan ingus, air liur, atau droplet dari pengidapnya yang menempel langsung pada permukaan mata, mulut, atau hidung orang lain.
  • Seseorang yang menyentuh gagang pintu, meja, komputer, atau benda lainnya yang telah terkontaminasi H1N1, dan kemudian menyentuh mulut, mata, atau hidung mereka.
  • Seseorang menyentuh lendir saat merawat anak atau orang dewasa yang sakit flu.

Hal yang perlu ditegaskan, menurut NIH virus flu babi tidak bisa menular ke manusia melalui makanan (baik daging babi atau makanan lain), air minum, atau pula berenang di kolam renang atau sauna. 

Singkat kata, penularan flu babi tak ubahnya seperti penularan flu biasa atau pola COVID-19 yang kini tengah menjadi pandemi.

Mau tahu lebih jauh mengenai cara penularan flu? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc

Baca juga: Bahaya Flu Babi Memperparah Penyakit Kronis

Kenali Gejala Flu Babi

Berbicara gejala flu babi tentunya membicarakan berbagai keluhan yang bakal dialami oleh pengidapnya. Sebenarnya, sedikit banyak gejala flu babi hampir mirip dengan gejala flu biasa. Nah, berikut ini gejala flu babi yang umumnya dialami oleh pengidapnya:

  • Demam terjadi secara mendadak (tidak selalu), biasanya di atas 38 derajat Celcius.
  • Radang tenggorokan.
  • Batuk, biasanya kering.
  • Diare.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri pada tubuh
  • Hidung beringus atau tersumbat.
  • Kelelahan.
  • Mata berair dan merah.
  • Sakit kepala.

Baca juga: 9 Hal yang Perlu Diketahui tentang Flu Babi

Pengidap flu babi dengan gejala ringan yang bisa pulih tanpa perawatan. Pada beberapa kasus, flu babi bisa menimbulkan komplikasi serius. Contohnya sesak napas, perubahan status mental, gagal napas, pneumonia, hingga kematian. Tuh, tidak main-main bukan komplikasinya?

Nah, bagi kamu yang memiliki keluhan flu atau masalah kesehatan lainnya, kamu bisa segera memeriksakan diri ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit.



Referensi:
WHO. Diakses pada 2021. Swine influenza
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2021. H1N1 
CDC. Diakses pada 2021. 2009 H1N1 Pandemic (H1N1pdm09 virus)
Kompas.com. Diakses pada 2021. CDC China: Virus Flu Babi Baru Tidak akan Jadi Pandemi Secepat Itu, Ini Penjelasannya 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan