Kenali Ciri-Ciri Sindrom Guillain Barre

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Desember 2018
Kenali Ciri-Ciri Sindrom Guillain BarreKenali Ciri-Ciri Sindrom Guillain Barre

Halodoc, Jakarta - Sindrom guillain barre atau biasa dikenal juga sebagai penyakit GBS, merupakan penyakit autoimun yang tergolong langka. Penyakit ini disebabkan oleh sistem imun yang menyerang sistem saraf peripheral yang bertanggung jawab mengendalikan pergerakan tubuh.

Kondisi ini mungkin membuat saraf meradang yang mengakibatkan kelumpuhan atau kelemahan otot jika tidak ditangani secepatnya. Pengidap sindrom ini bisa mengalami gejala bertahap yang diawali dengan kesemutan dan nyeri pada otot kaki serta tangan.

Kemudian, pengidap kondisi ini akan mengalami pelemahan pada kedua sisi otot tubuh, dari kaki dan menjalar ke tubuh bagian atas, bahkan hingga ke otot mata. Gejala yang dialami tidak mesti dialami oleh semua pengidap sindrom ini, karena sebagian dari mereka tidak merasakannya. Sebaliknya, ada juga pengidap yang merasakan nyeri yang tidak tertahankan, tidak hanya pada bagian kaki atau tangan, tapi juga pada bagian tulang punggung.

Berikut ini gejala-gejala yang ditunjukkan ketika seseorang mengidap sindrom guillain barre, antara lain:

  • Tidak bisa bergerak dengan leluasa, karena lemahnya otot-otot pada kaki dan tangan.

  • Kehilangan refleks tangan dan kaki.

  • Tekanan darah menjadi rendah.

  • Penglihatan menjadi ganda.

  • Detak jantung yang abnormal.

  • Adanya gangguan pada sistem pencernaan.

  • Kelumpuhan otot sementara pada otot wajah, kaki, tangan, bahkan otot pernapasan.

  • Hilangnya kesadaran atau pingsan.

Belum diketahui secara pasti apa alasan sistem kekebalan tubuh berbalik menyerang sistem saraf peripheral. Namun, pada sebagian besar kasus sindrom ini, pengidap mengalami gejala sakit tenggorokan, pilek, atau flu. Nah, dari sini lah para ahli menyimpulkan bahwa autoimun dipicu oleh virus atau bakteri penyebab dari kondisi-kondisi yang mendasari penyakit tersebut. Karena sindrom guillain barre merupakan penyakit autoimun, maka kondisi ini tidak bisa ditularkan atau diturunkan secara genetik. Penyakit ini sering muncul beberapa hari atau minggu setelah infeksi pernapasan atau pencernaan.

Pengobatan yang dilakukan untuk sindrom guillain barre ini adalah menangani antibodi yang menyerang saraf peripheral, guna mengurangi gejala yang timbul dan mempercepat proses penyembuhan. Perawatan kondisi ini dilakukan di rumah sakit, dan biasanya akan membutuhkan waktu lama agar dokter bisa memonitor perkembangan kondisi tekanan darah, denyut jantung, dan sistem pernapasan pengidapnya.

Sebagian pengidap bisa sembuh dalam jangka waktu beberapa minggu, dan sebagian lainnya membutuhkan waktu yang lebih lama. Sebagian pengidap membutuhkan terapi untuk membantu mengembalikan kemampuan gerak dan memulihkan otot pengidap yang kaku dan terasa nyeri.

Risiko kematian yang diakibatkan oleh sindrom guillain barre terbilang rendah, yaitu hanya sekitar 5 persen dari keseluruhan kasus yang pernah terjadi. Kematian yang terjadi biasanya terjadi diakibatkan oleh adanya komplikasi obstruksi usus, gagal nafas, dan gangguan pada jantung. Pengidap sindrom guillain barre yang memiliki riwayat sakit paru-paru atau orang yang telah lanjut usia mempunyai risiko lebih tinggi mengalami kematian apabila mengidap sindrom guillain barre.

Kamu perlu waspada jika ada salah satu gejala sindrom guillain barre pada diri kamu atau orang-orang terdekatmu. Kamu punya masalah kesehatan lain? Halodoc bisa jadi solusinya. Dengan aplikasi ini, kamu bisa berdiskusi dengan dokter di mana pun dan kapan pun melalui Chat atau Voice/Video Call. Selain itu, dengan aplikasi Halodoc kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan, dan pesanan kamu akan diantar ke tempatmu dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store.

Baca juga:

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan