Kenali Ciri Sleep Apnea pada Anak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   23 Oktober 2018
Kenali Ciri Sleep Apnea pada AnakKenali Ciri Sleep Apnea pada Anak

Halodoc, Jakarta - Meski lebih sering terjadi pada orang dewasa, bukan tidak mungkin sleep apnea juga menyerang anak-anak. Sleep apnea adalah gangguan tidur yang terjadi karena jalur pernapasan yang mengalami penyumbatan. Kondisi ini menyebabkan udara yang masuk ke paru-paru mengalami hambatan, sehingga otak dan bagian tubuh lainnya tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup.

Tak jarang, orang yang mengalami gangguan tidur ini akan seperti tercekik, karena napas yang terhenti. Umumnya, terhentinya napas bervariasi, mulai dari 10 detik hingga 60 detik. Namun, pada kondisi yang ekstrem, napas bisa berhenti setiap 30 detik. Ada berbagai hal yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit ini, seperti:

  • Jenis kelamin. Dibandingkan dengan wanita, laki-laki lebih cenderung berisiko mengalami gangguan tidur.

  • Usia. Semakin tua usia seseorang, maka akan semakin rentan untuk terserang penyakit ini.

  • Adanya riwayat penyakit tertentu. Risiko akan lebih tinggi pada pengidap polio, asma, obesitas, hipotiroidisme, dan down syndrome.

  • Hal lainnya, seperti ukuran trakea yang sempit, lidah besar, ukuran rahang yang terbilang kecil, dan memiliki amandel.

Ciri Sleep Apnea pada Anak

Lalu, bagaimana ciri-ciri sleep apnea pada anak? Berikut beberapa di antaranya:

  • Tidur Sembari Berjalan

Sleepwalking atau tidur sembari berjalan sering dialami anak mulai usia 3 hingga 10 tahun. Belum diketahui apa yang menyebabkan hal ini terjadi, tetapi para ahli kesehatan mengaitkan gangguan tidur sleep apnea sebagai pemicu utamanya. Tidak heran, karena pengidap gangguan tidur ini sering kali terbangun ketika sedang terlelap. Mungkin, kondisi ini yang membuat anak lebih berisiko melakukan tidur sembari berjalan.

  • Mengompol

Ketika tidur, Si Kecil mengompol adalah hal yang lumrah bagi orang tua, terlebih ketika ia masih balita. Namun, kondisi ini perlu diwaspadai ketika usia anak sudah lebih dari lima tahun dan ia masih saja mengompol. Proses mengompol ketika sedang tidur terjadi karena produksi hormon ADH yang mengalami hambatan. Tidak terproduksinya hormon ini membuat anak sering mengompol.

  • Tidur Tidak Tenang

Sulit bernapas tentu membuat tidur Si Kecil jadi tidak tenang. Ia terus mencari posisi tidur yang nyaman agar ia bisa bernapas dengan baik. Bukan tidak mungkin jika Si Kecil terlelap dalam posisi yang tidak biasa dan berbeda dengan kebanyakan posisi tidur orang normal.

  • Mengorok

Ciri sleep apnea yang paling mudah dikenali adalah mendengkur alias ngorok. Saat terlelap, seharusnya saluran pernapasan anak ada dalam posisi lebar dan bersifat lemas. Namun, anak yang mengalami gangguan tidur cenderung mengalami penyempitan pada saluran napasnya, sehingga terjadi getaran pada jalur napas setiap kali ia menarik oksigen masuk ke dalam paru-parunya.

  • Menggertakkan Gigi

Bruxism atau menggertakkan gigi terjadi saat anak terlelap tanpa pernah disadari. Pasalnya, gangguan tidur sleep apnea sering terjadi ketika bagian belakang lidah, kelenjar gondok, atau amandel menghalangi jalan pernapasan. Nah, menggertakkan gigi menjadi salah satu cara agar napas sedikit terbuka.

Apabila Si Kecil sudah menunjukkan gejala yang tidak wajar ketika ia terlelap, maka sebaiknya segera periksakan kondisinya ke dokter. Jika ibu ingin mengetahui lebih banyak lagi informasi tentang sleep apnea, ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc dan bertanya langsung pada dokter. Namun, ibu perlu download aplikasi Halodoc ini terlebih dulu sebelum memakainya.

 

Baca juga:

 

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan