Kenali Fungsi Epididimis dan Penyakit yang Bisa Menyertainya

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   08 Agustus 2022

“Fungsi utama epididimis adalah transportasi sperma dan pematangan sperma. Beberapa penyakit yang biasa menyerang epididimis adalah kista epididimis, agenesis epididimis, duplikasi epididimis, dan epididimitis.”

Kenali Fungsi Epididimis dan Penyakit yang Bisa MenyertainyaKenali Fungsi Epididimis dan Penyakit yang Bisa Menyertainya

Halodoc, Jakarta –   Epididimis adalah organ pada saluran reproduksi laki-laki yang memiliki fungsi sebagai transportasi sperma, konsentrasi, perlindungan, dan penyimpanan sperma.  Epididimis juga bisa disebut sebagai tabung panjang melingkar yang menyimpan sperma dan mengangkutnya dari testis.

Karena perannya dalam transportasi dan pematangan sperma, masalah fungsional dan struktural pada epididimis dapat dikaitkan dengan infertilitas atau penurunan kesuburan. Informasi selengkapnya mengenai fungsi epididimis dan penyakit yang bisa menyertainya bisa dibaca di sini!

Fungsi Lain dari Epididimis Selain Mengangkut Sperma 

Fungsi utama epididimis adalah transportasi sperma dan pematangan sperma. Saat sperma berjalan melalui epididimis, sperma terkena sejumlah sinyal dari sel-sel epididimis yang mendorong pematangannya. Ratusan, atau bahkan ribuan, gen di dalam sperma diidentifikasi di bagian epididimis, dan terlibat dalam pematangan sperma.

Epididimis terbagi atas tiga bagian, yaitu: 

1. Caput, atau kepala, adalah tempat sperma memasuki epididimis dari testis. Pada tahap ini, sperma tidak bergerak dan juga sangat encer. Nah, konsentrasi sperma pun akan dimulai di caput.

2. Korpus, atau tubuh, adalah tempat sperma mulai mendapatkan motilitas atau kemampuan gerak.

3. Cauda, ​​atau ekor, adalah tempat sperma disimpan. Sperma dapat disimpan di cauda hingga beberapa hari. Cauda epididimis dapat menyimpan cukup sperma untuk dua sampai tiga sampel air mani normal. 

Ada sejumlah kondisi bawaan yang dapat menyebabkan kelainan pada epididimis. Salah satu kondisi tersebut adalah testis tidak turun, atau kriptorkismus, suatu kondisi di mana testis terjebak di perut dan tidak turun ke skrotum. 

Jenis Penyakit yang Biasa Menyerang Epididimis

Terlepas dari penyebabnya, secara umum ada empat jenis anomali kongenital yang kerap terjadi pada epididimis, yaitu: 

1. Menempel atau Tidaknya Epididimis pada Testis

Saat epididimis tidak melekat pada testis akan menjadi masalah. Selain itu, jika hanya ada beberapa bagian epididimis yang menempel pada testis dan bukan bagian lain, ini juga bisa menyebabkan gangguan.

2. Kista Epididimis

Pada banyak orang, kista ini tidak menunjukkan gejala dan tidak menimbulkan masalah. Pada kasus lain, kista dapat menghalangi aliran sperma dan berpotensi menyebabkan masalah dengan kesuburan.

3. Agenesis Epididimis 

Ini terjadi ketika bagian dari epididimis tidak berkembang dengan baik. Bagian epididimis yang hilang biasanya korpus atau cauda, ​​karena caput berasal dari jenis jaringan yang berbeda. Beberapa orang hanya akan mengalami agenesis di satu sisi tubuh, dan tidak di sisi lain.

4. Duplikasi epididimis 

Terjadi ketika ada epididimis sekunder yang bercabang dari epididimis utama. Orang dengan kondisi duplikasi seperti ini seringnya tidak mengalami gejala apapun. 

5. Epididimitis

Peradangan pada epididimis di bagian belakang testis yang menyimpan dan membawa sperma. Laki-laki dari segala usia bisa mendapatkan epididimitis.

Kondisi ini paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri, termasuk infeksi menular seksual (IMS), seperti gonore atau klamidia. Terkadang, testis juga ikut meradang; suatu kondisi yang disebut epididimo-orkitis.

Sebagai bagian dari organ reproduksi, epididimis perlu dijaga kesehatannya supaya fungsinya tidak terganggu. Untungnya, ada beberapa cara ataupun upaya supaya epididimis terhindar dari penyakit ataupun infeksi.

Sebagian besar masalah penyakit epididimitis disebabkan oleh infeksi yang disebut E. coli. Beberapa kasus terjadi dari bakteri yang disebut Mycoplasma atau Chlamydia. Infeksi ini sering datang melalui penyakit menular seksual.

Infeksi lain, termasuk virus gondok dan jarang, tuberkulosis, juga dapat menyebabkan epididimitis. Terkadang, epididimitis terjadi saat kencing (urine) mengalir mundur ke epididimis. Hal ini dapat terjadi sebagai akibat dari angkat berat.

Penyebab epididimitis lainnya termasuk:

  • Penyumbatan di uretra (tabung yang membawa kencing dari tubuh).
  • Kelenjar prostat yang membesar atau terinfeksi (kelenjar berotot seukuran buah kenari yang mengelilingi bagian dari uretra).
  • Penggunaan kateter (tabung yang mengalirkan kandung kemih).
  • Pembedahan pada prostat, uretra atau kandung kemih.
  • Cedera pangkal paha traumatis.

Terlalu banyak duduk juga bisa meningkatkan risiko penyakit pada epididimis. Lakukanlah olahraga rutin untuk menjaga kondisi kesehatan. Jangan tunggu sampai kondisi kesehatan gawat, segera buat janji medis untuk memeriksakan kesehatan. Yuk, download aplikasi Halodoc untuk mendapatkan kemudahan konsultasi dokter!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Epididymitis.
Healthline. Diakses pada 2022. Epididymis.
Very Well Health. Diakses pada 2022. The Anatomy of the Epididymis

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan