Kenali Fungsi Resusitasi dan Dampaknya bagi Jantung

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   29 Agustus 2022

“Resusitasi adalah prosedur medis darurat yang dapat membantu menyelamatkan nyawa seseorang, jika pernapasan atau jantungnya berhenti. Tindakan ini dikenal pula dengan Resusitasi Jantung Paru atau RJP.”

Kenali Fungsi Resusitasi dan Dampaknya bagi JantungKenali Fungsi Resusitasi dan Dampaknya bagi Jantung

Halodoc, Jakarta – Henti jantung terjadi ketika jantung seseorang berhenti berdetak. Selama kondisi ini terjadi, jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh, termasuk otak dan paru-paru. Tanpa adanya penanganan, kematian dapat terjadi dalam hitungan menit.

Penanganan pertama yang bisa dilakukan untuk kondisi henti jantung adalah resusitasi atau disebut juga Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau cardiopulmonary resuscitation (CPR). Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan kompresi dada untuk meniru cara jantung memompa. Adanya kompresi akan membantu darah tetap mengalir ke seluruh tubuh. 

Perlu diketahui bahwa henti jantung tidak sama dengan serangan jantung. Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung mengalami penyumbatan. Seseorang yang mengalami serangan jantung masih bisa berbicara dan bernapas, yang artinya tidak perlu dilakukan resusitasi. Akan tetapi, penanganan juga perlu segera dilakukan. Sebab, serangan jantung meningkatkan risiko henti jantung.

Kapan Resusitasi Dilakukan?

Resusitasi adalah prosedur medis yang dilakukan dengan cara memberikan penekanan pada dada. Prosedur ini menjadi penanganan pertama untuk kondisi henti jantung dan henti napas karena berbagai kondisi, misalnya kecelakaan atau tenggelam. 

Resusitasi akan memberikan hasil yang maksimal apabila dilakukan sesegera mungkin. Prosedur ini biasanya dilakukan apabila seseorang mengalami kondisi berikut:

  • Tidak sadarkan diri.
  • Tidak mampu bernapas dengan normal atau bahkan tidak bernapas. 

Seseorang yang mengalami henti jantung mungkin akan mengeluarkan suara seperti mendengus atau terengah-engah saat dilakukan resusitasi. Saat pengidap menunjukkan tanda ini, tetap lakukan resusitasi hingga jantung bisa berdetak seperti sediakala. 

Resusitasi dapat membantu meningkatkan peluang hidup pada seseorang yang mengalami henti jantung jika dilakukan sesegera mungkin. 

Efek Resusitasi bagi Jantung

Metode yang digunakan dalam resusitasi dapat memicu efek samping seperti berikut:

  1. Muntah dan Aspirasi

Aspirasi cairan atau muntah ke paru-paru adalah komplikasi resusitasi yang umum terjadi. Selama kompresi, tidak jarang tekanan yang diberikan pada dada menyebabkan muntah. Selain itu, muntah juga menjadi gejala dari beberapa kondisi jantung.

  1. Patah Tulang Rusuk

Saat melakukan kompresi dada, ada kemungkinan tulang rusuk patah. Meski bisa terjadi pada semua orang, patah tulang rusuk lebih berisiko terjadi pada orang tua. Sayangnya, tidak ada cara untuk sepenuhnya mencegah terjadinya kondisi tersebut. Namun, memastikan posisi tangan sudah tepat saat melakukan resusitasi dapat membantu mengurangi efek tersebut.

  1. Cedera Otak Internal

Oleh karena resusitasi membuat otak menerima oksigen 5 persen lebih sedikit daripada rata-rata, kerusakan otak dapat terjadi. Kondisi ini akan terjadi dalam waktu 4 sampai 6 menit mulai dari saat otak kekurangan oksigen. Setelah 10 menit, kerusakan otak sudah pasti terjadi. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan jangka panjang.

  1. Distensi Perut

Efek samping lain dari resusitasi adalah distensi perut. Ini terjadi sebagai akibat dari udara yang dipaksa masuk ke paru-paru, sehingga membuat perut menjadi kembung dan penuh dengan udara. Hal ini berdampak pada kompresi paru-paru dan kemungkinan muntah yang meningkat.

  1. Pneumonia Aspirasi

Akibat muntahan dan benda asing (seperti gigi sendiri) yang terhirup ke dalam paru-paru dapat menyebabkan pneumonia aspirasi. Efek samping resusitasi ini bisa sangat berbahaya bagi kesehatan pasien serangan jantung. Sebab bisa mempersulit pemulihan atau berakibat fatal, bahkan jika korban serangan jantung berhasil bertahan dari prosedur.

Serangan jantung tidak boleh menjadi masalah kesehatan yang diabaikan. Segera lakukan pemeriksaan untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Gunakan aplikasi Halodoc untuk buat janji berobat di rumah sakit, pastikan kamu sudah download aplikasi Halodoc di Play Store dan App Store.

Referensi: 
CDC. Diakses pada 2022. Three Things You May Not Know About CPR.
Better Health Channel. Diakses pada 2022. Cardiopulmonary resuscitation (CPR).
CPR Select. Diakses pada 2022. 5 Common Side Effects of CPR That Everyone Should Know.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan