Kenali Gejala Awal Munculnya Kanker Payudara

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 Februari 2020
Kenali Gejala Awal Munculnya Kanker PayudaraKenali Gejala Awal Munculnya Kanker Payudara

Halodoc, Jakarta - Mau tahu betapa banyaknya jumlah kasus kanker payudara di negara kita? Menurut rilis dari Kementerian Kesehatan RI, Hari Kanker Sedunia 2019, kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak dialami oleh perempuan. Angka kejadiannya sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk.

Di samping itu, menurut data dari WHO tahun 2018, secara global diperkirakan terdapat pertumbuhan 627 ribu perempuan yang baru mengidap kanker payudara. Sangat mengkhawatirkan, bukan? 

Nah, pertanyaannya, seperti apa sih gejala awal kanker payudara? Benarkah penyakit ini sulit terdeteksi? 

Baca juga: 3 Komplikasi Kanker Payudara yang Perlu Diketahui

Tanpa Gejala, Ada Pula Beragam Keluhan

Menurut ahli di National Institutes of Health - Medlineplus, gejala awal kanker payudara sebenarnya sulit diketahui. Sebab pada stadium dini, kanker payudara  umumnya tidak menunjukkan gejala tertentu. Hal inilah yang membuat seorang wanita tak merasakan gejala atau tak menyadari kalau dirinya sedang mengidap kanker payudara. 

Oleh sebab itu, para ahli sangat menganjurkan setiap wanita melakukan pemeriksaan payudara secara mandiri atau melakukan tes mammogram secara teratur. Dengan begitu, kanker payudara pun bisa dideteksi lebih awal meski tak menimbulkan gejala. 

Meski umumnya kanker payudara tak menimbulkan gejala ketika di stadium awal, tetapi dalam beberapa kasus ada beberapa pengidapnya yang mengalami berbagai keluhan. Nah, berikut ini beberapa gejala kanker payudara yang bisa dialami pengidapnya:

  • Benjolan atau pengerasan pada payudara yang berbeda dari jaringan sekitar.

  • Rasa nyeri pada payudara. 

  • Penurunan berat badan. 

  • Peradangan pada puting payudara.

  • Perubahan ukuran, bentuk, atau tampilan dari payudara.

  • Puting tertarik masuk (retraksi atau inversi) ke dalam.

  • Pengelupasan kulit di sekitar puting payudara.

  • Kemerahan atau pembesaran pori-pori kulit payudara, yang menyerupai kulit jeruk.

  • Benjolan atau pembengkakan di bawah ketiak.

Baca juga: Jangan Tertukar, Ini Pengertian Kista dan Tumor Payudara

Deteksi Dini Bisa Cegah Komplikasi

Mammografi merupakan salah satu cara yang cukup efektif untuk mendiagnosis kanker payudara. Prosedur ini merupakan tes pemindaian yang dilakukan untuk menangkap gambar jaringan payudara dengan menggunakan teknologi Rontgen. 

Pemeriksaan kesehatan ini sebenarnya tak hanya bertujuan untuk mendeteksi kanker payudara saja, tetapi berbagai bentuk kelainan payudara lainnya. Misalnya, tumor, kista, atau penumpukan kalsium pada jaringan payudara. 

Baca juga:7 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Lakukan Mammografi

Selain pemeriksaan mammografi, ada pula teknik sederhana untuk mengetahui perubahan payudara. Tekniknya bernama SADARI, alias Pemeriksaan Payudara Sendiri. Menurut rilis dari kementerian kesehatan, SADARI bisa membantu kita untuk mengetahui adanya perubahan pada payudara. Lalu, seperti apa sih tekniknya? 

  1. Berdiri tegak. Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara, pembengkakan dan/atau perubahan pada puting. Bentuk payudara kanan dan kiri tidak simetris? Jangan cemas, itu biasa.

  2. Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. dorong siku ke depan dan cermati payudara; dan dorong siku ke belakang dan cermati bentuk maupun ukuran payudara.

  3. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan, sehingga payudara menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada kamu.

  4. Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku, sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara, serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak. Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan kamu.

  5. Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting. Berkonsultasilah ke dokter seandainya hal itu terjadi.

  6. Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan menggunakan ujung jari-jari, tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak.

Menurut ahli dari Yayasan Kanker Indonesia, SADARI sebaiknya dilakukan pada 7–10 hari setelah menstruasi. 

Mau tahu lebih jauh mengenai gejala awal kanker payudara? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur chat dan voice/video call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
Kemenkes - Sehat Negeriku. Diakses pada 2020. Hari Kanker Sedunia 2019.
Kemenkes RI - Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit - Direktorat pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular. Diakses pada 2019. Enam Langkah SADARI untuk Deteksi Dini Kanker Payudara
National Institutes of Health. Medlineplus. Diakses pada 2020. Breast cancer.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan