Kenali Gejala dari Perdarahan Subkonjungtiva

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   08 Agustus 2019
Kenali Gejala dari Perdarahan SubkonjungtivaKenali Gejala dari Perdarahan Subkonjungtiva

Halodoc, Jakarta - Mata merah bisa terjadi karena kamu mengalami iritasi akibat dari paparan debu dan kotoran berlebihan. Namun, berubahnya warna putih mata menjadi merah juga bisa terjadi karena perdarahan subkonjungtiva. Pada kondisi ini, warna putih mata seperti mengeluarkan darah. Tentu saja, kemunculannya mengganggu kenyamanan diri sendiri dan orang lain yang melihatnya. 

Sayangnya, terjadinya perdarahan pada mata ini tidak diketahui dengan pasti penyebabnya. Bahkan, pengidap tidak menyadari kemunculannya sampai orang lain memberi tahu adanya perubahan warna pada mata. Namun, perdarahan subkonjungtiva bisa menjadi gejala infeksi tubuh atau kornea, seperti memakai lensa kontak dalam waktu lama atau abrasi kornea. 

Kenali Gejala dari Perdarahan Subkonjungtiva

Mungkin, kamu sering mendapatkan pertanyaan dari orang lain terkait perdarahan subkonjungtiva yang kamu alami. Pertanyaan seperti apakah kamu habis terjatuh atau terbentur menjadi yang terbanyak diutarakan. Perdarahan subkonjungtiva memang bisa terjadi karena cedera traumatis pada mata. 

Baca juga: 12 Penyebab Pecahnya Pembuluh Darah di Mata

Kerja berat, mengejan, batuk yang sangat dipaksakan, tersedak, muntah, dan bersin dengan tekanan yang kuat bisa menjadi penyebab lain dari munculnya perdarahan subkonjungtiva. Risiko kemunculannya semakin tinggi jika kamu pernah mengalami masalah yang sama sebelumnya, terpapar zat kimia, sering menggunakan lensa kontak dan tidak dibersihkan, mendorong atau mengangkat benda yang berat, dan memiliki riwayat tekanan darah tinggi. 

Mengenali gejala dari perdarahan subkonjungtiva menjadi hal yang penting, karena kamu bisa segera mendapatkan penanganan apabila perdarahan mengacu pada infeksi serius. Jika perdarahan bersifat primer, gejala tidak terasa karena tidak terlalu mengganggu fungsi mata dan tidak menimbulkan rasa sakit. Kamu mungkin baru menyadari adanya perdarahan mata ketika sedang bercermin atau seseorang memberitahu. 

Baca juga: Hati-Hati, Ini 7 Kesalahan Memakai Lensa Kontak yang Perlu Dihindari

Kamu perlu segera periksa ke dokter spesialis mata apabila perdarahan pada mata membuat penglihatan terganggu dan menimbulkan rasa sakit. Langsung buat janji dengan dokter mata di rumah sakit terdekat tanpa harus mengantre. Kamu juga bisa bertanya seputar perdarahan pada mata ini langsung pada dokter ahli melalui layanan Tanya Dokter di aplikasi Halodoc

Diagnosis dan Penanganan Perdarahan Subkonjungtiva

Cara untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, dokter melakukan pengukuran terhadap ketajaman penglihatan dan memeriksa menggunakan cahaya. Kamu perlu memberi tahu riwayat medis diri sendiri untuk membantu dokter melakukan diagnosis. Jika mata merah ini terjadi karena perdarahan subkonjungtiva, pembuluh darah yang pecah menyebabkan terjadinya perdarahan di bawah permukaan mata.

Namun, darah kembali terserap tanpa menimbulkan masalah serius atau ancaman kebutaan. Biasanya, waktu yang dibutuhkan hingga darah sepenuhnya terserap antara satu hingga dua minggu. Jika muncul perdarahan pada retina atau perdarahan subkonjungtiva kembali terjadi, dokter mungkin akan melakukan penelitian koagulasi hematologis. 

Tindakan penanganan rumahan yang bisa dilakukan untuk mengatasi perdarahan subkonjungtiva adalah mengompres mata dengan handuk basah. Risiko kondisi ini sangat tinggi pada pengidap hipertensi, sehingga penting untuk menjaga asupan makanan dan menjaga tekanan darah tetap normal. Jika diperlukan, kamu bisa mengenakan kacamata untuk melindungi mata, dan istirahatkan mata dari aktivitas seperti menatap layar televisi, komputer, dan ponsel terlalu lama. 

Baca juga: 5 Penyebab Bercak Merah pada Mata

Referensi:
WebMD. 2019. Subconjunctival Hemorrhage (Bleeding in Eye).
All About Vision. 2019. Subconjunctival Hemorrhage: Blood in the Eye.
Mayo Clinic. 2019. Subconjunctival Hemorrhage (Broken Blood Vessel in Eye).

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan