Halodoc, Jakarta –  Helicobacter pylori atau H. pylori adalah bakteri yang kerap menginfeksi perut dan mengakibatkan penyakit tukak lambung.. Kebanyakan orang tidak menyadari kalau mereka sedang terinfeksi bakteri H. pylori karena gejala yang tidak jelas, bahkan gejalanya seperti sakit perut biasa. 

Kebanyakan orang dengan infeksi ini tidak akan pernah memiliki tanda atau gejala apapun. Bisa jadi ini adalah kondisi genetik atau sistem imun seseorang yang cukup kuat untuk melawan  bakteri ini. 

Gejala Infeksi H. Pylori 

Gejala yang terjadi akibat infeksi H. pylori biasanya berhubungan dengan gejala sakit pencernaan seperti tukak lambung. Namun ada beberapa gejala khasnya, seperti: 

• Sakit atau nyeri terbakar di perut.
• Sakit perut yang mungkin lebih buruk saat perut sedang kosong.
• Mual.
• Kehilangan selera makan.
• Sering bersendawa.
• Kembung.
• Penurunan berat badan yang tiba-tiba.

Bakteri H. pylori biasanya ditularkan dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan air liur, muntahan atau tinja. Bakteri ini pun dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi. 

Anak-anak lebih sering mengalami infeksi ini, terutama anak-anak yang mendiami rumah dengan banyak penghuni, hidup tanpa pasokan air bersih, ataupun tinggal di lingkungan yang kurang bersih.

Bakteri H. pylori tidak boleh dianggap sepele, karena ia bisa mengakibatkan beberapa komplikasi, yaitu:

• Mag

H. pylori dapat merusak lapisan pelindung lambung dan usus kecil. Hal ini dapat memungkinkan asam lambung untuk membuat luka terbuka (mag). 

• Peradangan pada Lapisan Lambung

Infeksi H. pylori dapat memengaruhi lambung dan menyebabkan iritasi dan pembengkakan (gastritis).

• Kanker Perut

Infeksi H. pylori merupakan faktor risiko yang kuat untuk beberapa jenis kanker perut.

Diagnosis Infeksi H. Pylori

Gejala penyakit ini mirip dengan penyakit lainnya, sehingga perlu dilakukan tes khusus untuk mendeteksi bakteri ini.

Beberapa pilihan tes yang bisa dilakukan mencakup:

1. Tes Antigen Tinja

Ini adalah tes tinja yang paling umum untuk mendeteksi bakteri H. pylori. Tes ini mencari protein (antigen) yang terkait dengan infeksi H. pylori dalam tinja.

2. Tes PCR Tinja

Tes ini dapat mendeteksi infeksi dalam tinja. Tes ini juga dapat mengidentifikasi mutasi yang mungkin resisten terhadap antibiotik yang digunakan untuk mengobatinya. 

3. Tes Napas

Selama tes napas kamu diharuskan menelan pil, cairan atau puding yang mengandung molekul karbon yang ditandai. Jika kamu memiliki infeksi H. pylori, karbon akan terlepas saat larutan bersentuhan dengan bakteri di perut.

4. Jenis Tes Lain

Dokter dapat melakukan tes lain seperti tes endoskopi atas, untuk memastikan apakah memang benar kondisi seperti tukak lambung atau gastritis yang dialami memang disebabkan oleh H. pylori atau tidak.

Selama pemeriksaan, dokter akan memasang tabung panjang dan fleksibel dengan kamera kecil (endoskop) yang terpasang di tenggorokan dan kerongkongan kemudian masuk ke perut dan bagian pertama dari usus (duodenum). 

Instrumen ini memungkinkan dokter melihat masalah apa pun di saluran pencernaan bagian atas. Tim medis juga dapat mengambil sampel jaringan (biopsi), untuk diperiksa. Tes ini sifatnya invasif daripada tes napas atau tinja, dan hanya akan dilakukan bila benar-benar dibutuhkan.

Mengalami gejala mirip tukak lambung, namun tidak yakin sebenarnya kamu sakit apa? Jangan ditunda lagi, segera buat janji pemeriksaan ke rumah sakit lewat Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Helicobacter pylori (H. pylori) infection.

WebMD. Diakses pada 2022. What Is H. pylori?