Kenali Hipersomnia, Gejala Sering Mengantuk di Siang hari

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   18 Agustus 2020
Kenali Hipersomnia, Gejala Sering Mengantuk di Siang hariKenali Hipersomnia, Gejala Sering Mengantuk di Siang hari

Halodoc, Jakarta - Sering mengantuk di siang hari? Bisa jadi kamu tengah mengidap hipersomnia. Jika hal ini terjadi, tentu bisa menjadi penghambat produktivitas kerja, dan aktivitas penting lainnya. Hipersomnia ditandai dengan rasa kelelahan yang berlebihan di siang hari, meski sudah mendapatkan cukup waktu tidur di malam hari. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai kondisi ini!

Baca juga: Hati-Hati, Kebanyakan Tidur Bisa Bikin Depresi dan Mati Muda

Sering Mengantuk di Siang Hari, Awas Hipersomnia

Hipersomnia ditandai dengan rasa kantuk berlebihan di siang hari. Kondisi ini lebih umum dialami oleh pria ketimbang wanita. Berikut beberapa faktor pemicu hipersomnia:

  • Kekurangan waktu tidur dalam sehari.
  • Memiliki berat badan lebih.
  • Mengidap sleep apnea, yaitu kondisi yang menyebabkan seseorang berhenti napas sementara selama tidur.
  • Perokok aktif dan sering mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan.
  • Mengidap penyakit ginjal.
  • Pernah mengalami trauma kepala.
  • Pernah mengidap penyakit hipotiroid.
  • Memakai NAPZA.
  • Mengidap depresi. Saat depresi, seseorang menjadi sulit tertidur pada malam hari, yang berujung pada kantuk berlebihan pada siang hari.
  • Mengalami epilepsi, yaitu gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas listrik otak yang abnormal.

Hipersomnia sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu hipersomnia primer yang disebabkan oleh fungsi sistem saraf pusat dalam mengatur waktu tidur. Yang kedua adalah hipersomnia sekunder, yang disebabkan oleh gangguan tidur, penyakit kronis, atau obat tertentu. Hipersomnia primer merupakan kondisi yang jarang terjadi ketimbang hipersomnia sekunder. 

Baca juga: 4 Cara Ampuh Cegah Insomnia

Ini yang Menjadi Sejumlah Gejala Hipersomnia

Gejala hipersomnia yang muncul akan berbeda-beda pada masing-masing pengidap, tergantung dari penyebab yang mendasari. Secara umum, gejala yang tampak dapat berupa:

  • Merasa butuh tidur siang.
  • Rasa lelah sepanjang waktu.
  • Selalu mengantuk meski sudah cukup waktu tidur.
  • Sulit untuk fokus dan konsentrasi.
  • Kurang tertarik dengan hal-hal lain.
  • Penurunan daya ingat.
  • Mudah sekali marah.
  • Selalu merasa cemas.
  • Penurunan nafsu makan.

Hipersomnia memang bukanlah kondisi yang dapat membahayakan nyawa. Namun, sejumlah gejala hipersomnia muncul saat kamu sedang beraktivitas di siang hari, hal tersebut akan merugikan dirimu karena produktivitas yang menurun. Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan saat berkendara karena rasa kantuk yang berlebihan.

Untuk mencegah terjadinya sejumlah hal-hal berbahaya yang tidak diinginkan, segera temui dokter di rumah sakit terdekat saat kamu mulai merasakan sejumlah gejalanya, ya! Meskipun tidak ada langkah untuk mencegah hipersomnia, tetapi dengan mengatasi penyebabnya, hipersomnia dapat diatasi dengan baik.

Baca juga: Nyaman Dilakukan, Terlalu Lama Tidur Bisa Ganggu Kesehatan

Begini Langkah Mengatasi Hipersomnia

Hipersomnia merupakan kondisi yang bisa diatasi berdasarkan penyebabnya. Jika seseorang mengidap hipersomnia sekunder, maka diatasi dengan menyembuhkan penyakit yang mendasari. Berkaitan dengan hal tersebut, dokter biasanya akan meresepkan obat yang bersifat stimulan guna mengurangi rasa kantuk, untuk membantu seseorang tetap terjaga.

Selain itu, perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat juga disarankan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membuat jadwal tidur yang teratur, menghindari aktivitas yang dapat membuat kualitas tidur menurun, serta menjauhi faktor pemicu yang telah disebutkan. Kamu juga bisa menciptakan rasa nyaman di kamar tidur, untuk mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik.

Pengidap kondisi ini juga dianjurkan untuk berhenti merokok dan melakukan diet seimbang guna menjaga metabolisme tubuh. Dengan memperbaiki gaya hidup menjadi lebih sehat, sebagian besar kasus hipersomnia dapat diatasi dengan baik. Selamat mencoba!



Referensi:
NCBI. Diakses pada 2020. Hypersomnia.
Hypersomnia Foundation. Diakses pada 2020. What Are the Symptoms of Idiopathic Hypersomnia?
American Sleep Association. Diakses pada 2020. Hypersomnia: Symptoms, Causes, Definition and Treatments.
Healthline. Diakses pada 2020. Hypersomnia.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan