Kenali Jenis-Jenis Tes Masa Subur Wanita

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   25 Maret 2020
Kenali Jenis-Jenis Tes Masa Subur WanitaKenali Jenis-Jenis Tes Masa Subur Wanita

Halodoc, Jakarta - Wanita yang telah menikah didiagnosis tidak subur jika mereka berusaha hamil setidaknya selama satu tahun, tetapi tidak berhasil. Sekitar 16 persen dari semua pasangan dipengaruhi oleh infertilitas. Infertilitas pada wanita sekitar 5 dari 10 kasus infertilitas.

Untuk mengetahui berbagai penyebab seperti bertambahnya usia, indung telur yang rusak, rahim atau saluran tuba, masalah hormon, dan leher rahim yang tidak berfungsi dengan baik, maka wanita perlu menjalani tes masa subur wanita.

Beberapa Tes Masa Subur Wanita

Jika seorang wanita yang sehat berusia di bawah 35 tahun tidak dapat hamil melalui hubungan intim normal, meskipun telah mencoba selama setahun, ia perlu berdiskusi pada dokter melalui aplikasi Halodoc dan menjalani tes kesuburan. Sementara untuk wanita berusia di atas 35 tahun, ia harus menjalani tes kesuburan jika telah mencoba untuk hamil secara alami selama 6 bulan. 

Baca juga: Cara Mengetahui Tingkat Kesuburan Wanita

Sebenarnya tidak ada tes tunggal terbaik untuk mengetahui masa subur. Dokter menggunakan berbagai cara untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin membantu mencari masalah kesuburan. Kamu mungkin akan menjalani pemeriksaan pap smear untuk mendeteksi kanker serviks ataupun masalah lain yang berkaitan dengan serviks. 

Untuk hamil, kamu juga harus melepaskan sel telur setiap bulannya yang disebut “ovulasi”, kamu mungkin juga perlu mendapatkan tes tersebut. Inilah beberapa tes masa subur yang mungkin akan kamu jalani:

1. Tes Ovulasi

Dokter akan memeriksa untuk melihat apakah kamu mengalami ovulasi secara normal melalui berbagai metode. Dokter akan meminta kamu untuk memantau suhu tubuh basal untuk periode waktu yang berkelanjutan. Gunanya adalah untuk membuat bagan suhu yang dapat menunjukkan waktu ovulasi. 

Baca juga: Bagaimana Cara Menghitung Masa Subur Wanita

2. Tes Fungsi Ovarium

Tes ini dilakukan untuk memastikan bahwa hormon-hormon bekerja secara normal saat sedang berovulasi. Contoh dari tes in adalah tes Follicle Stimulating Hormon (FSH) hari ketiga, tes level estrogen hari ketiga, ultrasound, dan tes darah. 

3. Tes Ultrasound

Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan bahwa rahim dan indung telur berfungsi normal dan untuk menentukan ketebalan lapisan rahim. Ini juga dilakukan untuk memeriksa apakah folikel ovarium berkembang normal. Folikel ovarium ini mengeluarkan hormon yang memicu pelepasan sel telur selama ovulasi.  

4. Tes Luteal

Tes ini akan memeriksa tingkat progesteron dalam tubuh dan termasuk tes hormon yang lebih menyeluruh. Fase luteal dari siklus ovulasi terjadi setelah sel telur dilepaskan. Hormon-hormon yang dikeluarkan dalam tubuh membuat lapisan rahim semakin tebal untuk mempersiapkan kehamilan.

5. Tes Darah Hormon

Pemeriksaan untuk kesuburan wanita melibatkan pengujian ekstensif fungsi berbagai hormon dalam tubuh yang terlibat dalam siklus reproduksi wanita. Tes darah hormon wanita untuk kesuburan meliputi pengujian hormon seperti estrogen, progesteron, hormon luteinisasi, testosteron, hormon perangsang folikel, prolaktin, inhibin B, dan dehydroepiandrosterone (DHEA). 

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui tentang Kesuburan Wanita

6. Tes Serviks

Pemeriksaan ini dilakukan dengan memeriksa lendir serviks untuk melihat apakah sperma dapat bertahan hidup dan melewati lendir servik. Tes ini juga memeriksa keberadaan bakteri berbahaya. Lendir serviks adalah cairan yang dikeluarkan oleh leher rahim wanita, dan cairan itu memberi sperma perlindungan dan nutrisi saat mereka naik ke saluran reproduksi wanita untuk membuahi telur. 

Produksi lendir serviks distimulasi oleh hormon estrogen. Tes lendir serviks biasanya merupakan tes pasca-koital. Ini akan memungkinkan dokter untuk memeriksa sampel lendir serviks wanita di bawah mikroskop untuk memeriksa apakah sperma mampu berenang di lendir. 

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Fertility Tests for Women
Parenting Firstory. Diakses pada 2020. 11 Common Types of Female Fertility Tests

 

 



Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan