Kenali Lebih Jauh Virus Panleukopenia pada Kucing Peliharaan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 Mei 2023
Kenali Lebih Jauh Virus Panleukopenia pada Kucing PeliharaanKenali Lebih Jauh Virus Panleukopenia pada Kucing Peliharaan

Halodoc, Jakarta - Panleukopenia adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parvovirus. Virus ini sangat rentan menyerang anak kucing dan tidak menginfeksi manusia. Panleukopenia menginfeksi kucing dengan cara membunuh sel-sel yang aktif membelah di sumsum tulang, usus dan janin yang sedang berkembang. Meski lebih rentan menyerang anak kucing, kucing dari segala usia juga dapat terinfeksi panleukopenia, terutama pada kucing yang tidak mendapat vaksinasi. 

Penularan panleukopenia umumnya terjadi di toko hewan peliharaan, tempat penampungan hewan, kelompok yang tidak divaksinasi, dan area lain di mana kelompok kucing ditempatkan bersama. Mengingat virus ini sangat menular, kamu wajib memberikan vaksin pada kucing peliharaan kamu supaya tidak terinfeksi virus ini. 

Baca juga: Hati-Hati Bahaya Bulu Kucing pada Kesehatan


Bagaimana Cara Panleukopenia Menular?

Kucing dapat mengeluarkan virus melalui urin, feses, dan cairan hidungnya. Infeksi terjadi ketika kucing yang rentan bersentuhan dengan sekresi ini atau tertular kutu dari kucing yang sudah terinfeksi panleukopenia. Kucing yang terinfeksi cenderung menularkan virus dalam waktu yang relatif singkat yakni sekitar satu sampai dua hari. Namun, virus dapat bertahan hingga satu tahun di lingkungan, sehingga kucing dapat terinfeksi tanpa pernah bersentuhan langsung dengan kucing lain yang sudah terinfeksi.

Tempat tidur, kandang, piring makanan, tangan, atau pakaian orang yang menangani kucing yang telah terkontaminasi virus dapat menjadi sarana penularan panleukopenia. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengisolasi kucing yang terinfeksi dan memisahkan peralatan kucing tersebut dengan kucing lain yang masih sehat. Orang yang menangani kucing yang terinfeksi juga wajib menjaga kebersihan untuk mencegah penyebaran infeksi ke kucing lain.

Virus panleukopenia termasuk jenis virus yang sulit dimatikan dan resisten terhadap banyak desinfektan. Idealnya, kucing yang belum divaksinasi tidak boleh dibiarkan masuk ke dalam area tempat kucing yang terinfeksi bahkan jika area tersebut telah didesinfeksi.


Cara Mendeteksi Panleukopenia pada Kucing

Tanda-tanda panleukopenia dapat bervariasi dan mungkin mirip dengan penyakit lain seperti infeksi Salmonella atau Campylobacter, pankreatitis, infeksi feline immunodeficiency virus (FIV), atau infeksi feline leukemia virus (FeLV). Kucing yang terinfeksi bahkan mungkin menunjukkan tanda-tanda seperti keracunan atau menelan benda asing.

Baca juga: 5 Masalah Kesehatan yang Umum Dialami Kucing

Tanda-tanda pertama yang bisa diidentifikasi mungkin termasuk lesu, kehilangan nafsu makan, demam tinggi, muntah, diare parah, keluar ingus, dan dehidrasi. Kucing juga mungkin duduk dalam waktu lama di depan mangkuk airnya tetapi tidak minum banyak air. Pada beberapa kucing, demam bisa datang dan pergi selama sakit dan tiba-tiba turun ke tingkat yang lebih rendah dari biasanya sesaat sebelum meninggal. Pada anak kucing, virus bisa merusak otak dan mata.

Kucing hamil yang terinfeksi virus juga dapat mengalami keguguran atau melahirkan anak kucing yang mengalami kerusakan pada otak kecil, bagian otak yang mengoordinasikan saraf, otot, dan tulang. Anak kucing yang terlahir dengan kondisi ini dianggap mengidap sindrom feline cerebellar ataxia yang ditandai dengan tremor parah.


Apakah Panleukopenia Bisa Disembuhkan?

Peluang kesembuhan panleukopenia tergantung pada usia kucing. Anak kucing yang berusia kurang dari delapan minggu umumnya punya peluang yang sangat kecil untuk bertahan hidup. Kucing yang lebih tua memiliki peluang lebih besar untuk bertahan hidup jika perawatan yang memadai diberikan sejak dini. Karena tidak ada obat yang mampu membunuh virus, perawatan intensif dengan obat dan cairan sangat diperlukan sampai tubuh dan sistem kekebalannya sendiri dapat melawan virus.

Perawatan berfokus untuk mencegah dehidrasi, pemberian nutrisi dan pencegahan infeksi sekunder. Meskipun tidak membunuh virus, antibiotik sering kali diperlukan karena kucing yang terinfeksi berisiko lebih tinggi terkena infeksi bakteri, karena sistem kekebalannya tidak berfungsi sepenuhnya.

Jika kucing bertahan selama lima hari, peluangnya untuk pulih sangat meningkat. Isolasi ketat dari kucing lain diperlukan untuk mencegah penyebaran virus. 


Tips Mencegah Penularan Virus Panleukopenia pada Kucing

Pencegahan virus panleukopenia adalah dengan pemberian vaksin. Kebanyakan anak kucing menerima vaksinasi pertama antara usia 6 dan 8 minggu, dan vaksin lanjutan diberikan sampai anak kucing berusia sekitar 16 minggu. Anak kucing juga harus mendapatkan kolostrum, susu pertama yang diproduksi oleh induknya untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya. 

Baca juga: Cara Mencegah Penyakit Kulit pada Kucing

Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang virus panleukopenia yang rentan menyerang kucing. Bila punya pertanyaan lain tentang virus ini, kamu bisa menghubungi dokter hewan lewat aplikasi Halodoc. Lewat aplikasi ini, kamu dapat menghubungi dokter kapan dan di mana pun kamu butuhkan. Yuk, download Halodoc sekarang juga!



Referensi:
American Veterinary Medical Association. Diakses pada 2020. Feline panleukopenia.
MSD Vet Manual. Diakses pada 2020. Feline Panleukopenia.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan