Halodoc, Jakarta – Pengidap gangguan kecemasan tentu tak asing dengan alprazolam. Obat ini biasanya diresepkan dokter untuk meredakan gejala gangguan kecemasan dan gangguan panik, yang disebabkan oleh depresi. Cara kerjanya adalah dengan menyeimbangkan kembali bahan kimia di otak, saat gejala kecemasan terjadi. 

Namun, alprazolam bukan obat yang boleh digunakan sembarangan. Obat ini perlu resep dari dokter, dan kamu perlu memerhatikan beberapa hal sebelum mengonsumsinya.

Baca juga: 3 Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Gangguan Kecemasan

Cara Kerja Alprazolam untuk Atasi Gangguan Kecemasan

Alprazolam termasuk dalam golongan obat benzodiazepine. Obat ini bekerja pada otak dan sistem saraf pusat, untuk menghasilkan efek menenangkan.

Itulah sebabnya, obat ini sering dokter resepkan untuk mengatasi gejala gangguan kecemasan.

Tanda awal gangguan kecemasan umum, yaitu rasa cemas berlebihan terhadap keadaan, selama waktu tertentu. Alprazolam bekerja dengan cara meningkatkan efek bahan kimia di otak.

Kemampuan ini dapat meningkatkan keseimbangan neurotransmitter yang memblokir impuls antara sel-sel saraf di otak. Pada orang dengan gangguan kecemasan, neurotransmitter tersebut sering kali berada di tingkat rendah. 

Salah satu merek dagang alprazolam yang sering diresepkan untuk gangguan kecemasan adalah Xanax.

Obat ini efektif untuk mengatasi gejala gangguan kecemasan, tentunya atas saran dan resep dari dokter, ya.

Baca juga: Ini Cara Mengobati Gangguan Kecemasan Sosial

Hal yang Perlu Diperhatikan

Alprazolam adalah obat resep yang tidak boleh dikonsumsi sembarangan.

Artinya, kamu hanya boleh mendapatkan dan mengonsumsi obat ini setelah menjalani pemeriksaan dengan dokter dan diberi resep.

Berikut ini hal-hal yang perlu kamu perhatikan sebelum mengonsumsi alprazolam:

• Alprazolam menyebabkan ketergantungan, baik fisik maupun emosional. 
• Hindari menambah dosis pakai tanpa instruksi dari dokter. Meskipun kamu berpikir bahwa obatnya tidak bekerja.
• Jangan hentikan konsumsi obat secara tiba-tiba, atau menurunkan dosis, tanpa instruksi dari dokter. 
• Risiko ketergantungan alprazolam bisa meningkat jika dosis ditingkatkan lebih dari seharusnya, atau digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama dari yang disarankan.
• Alprazolam memiliki risiko memperburuk kondisi depresi bila kondisi ini sudah diidap sebelumnya. 
• Segeralah hubungi dokter jika gejala tidak membaik atau menjadi semakin parah.

Jangan lupa untuk memerhatikan hal-hal tersebut sebelum dan selama mengonsumsi alprazolam.

Lebih lanjutnya, kamu bisa tanyakan pada dokter selama sesi konsultasi, atau pada dokter di aplikasi Halodoc lewat chat kapan saja.

Bila kamu mendapatkan resep dari dokter, kamu juga bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk beli alprazolam, tanpa perlu keluar rumah.

Risiko Efek Samping Obat

Alasan kuat mengapa alprazolam tidak boleh dikonsumsi sembarangan adalah risiko efek sampingnya.

Meski bermanfaat untuk mengatasi gejala gangguan kecemasan, obat ini juga dapat menimbulkan efek samping. 

Alprazolam bentuk oral atau tablet biasanya akan menimbulkan beberapa efek samping umum seperti:

• Mengantuk.
• Pusing.
• Sensitif terhadap cahaya.
• Penglihatan kabur.
• Gangguan dalam mengingat.
• Sulit fokus.
• Gangguan tidur.
• Otot tubuh terasa lemah.
• Sakit perut.
• Mual atau muntah.
• Diare.
• Berkeringat berlebihan.
• Mulut terasa kering.

Selain itu, obat ini juga bisa menimbulkan efek samping yang serius. Biasanya, efek samping serius terjadi jika obat ini mengonsumsinya secara berlebihan, atau dalam jangka panjang.

Baca juga: Cara Membedakan Depresi dan Gangguan Kecemasan

Berikut ini risiko efek samping serius dari alprazolam, yaitu:

• Gangguan kesehatan mental.
• Suasana hati memburuk.
• Pikiran bunuh diri.
• Kebingungan.
• Halusinasi.
• Masalah pergerakan.
• Tremor.
• Kejang.
• Gangguan jantung.
• Nyeri dada.
• Gangguan hati, seperti jaundice atau penyakit kuning.
• Produksi urine berkurang dari biasanya.

Itulah pembahasan mengenai alprazolam, manfaatnya bagi gangguan kecemasan, hingga risiko efek samping yang bisa terjadi.

Hindari berkendara setelah mengonsumsi alprazolam karena dapat menimbulkan efek kantuk.

Berbagai efek samping serius tersebut sebenarnya relatif jarang terjadi, selama kamu mematuhi dosis dan aturan pakai obat.

Namun, bila mengalami efek samping yang berkelanjutan, sebaiknya segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan.

Referensi:

Calm Clinic. Diakses pada 2021. How Effective is Alprazolam (Xanax) for Anxiety?

Drugs. Diakses pada 2021. Alprazolam.

Healthline. Diakses pada 2021. Alprazolam, Oral Tablet.

Medical News Today. Diakses pada 2021. The Benefits and Risks of Benzodiazepines.