Kenali Mitos Terkait Tanda-Tanda Melahirkan

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 Desember 2019
Kenali Mitos Terkait Tanda-Tanda MelahirkanKenali Mitos Terkait Tanda-Tanda Melahirkan

Halodoc, Jakarta - Setelah menunggu hingga kurang lebih 9 bulan 10 hari, ibu akhirnya bisa berjumpa dengan sang buah hati. Pasti rasanya campur aduk, ya. Cemas, khawatir, takut, gelisah, tetapi juga bahagia. Ya, memang seperti itulah momen-momen menjelang berjumpa dengan Si Kecil yang sudah dinanti selama sekian lama. Bagaimanapun proses melahirkannya, yang penting anak lahir dengan sehat dan selamat. 

Pastinya, ibu harus menyiapkan segala sesuatunya menjelang melahirkan, terutama pakaian dan memilih rumah sakit, bidan, maupun klinik yang menjadi tujuan. Biasanya, menjelang persalinan atau mendekati waktu kelahiran sang buah hati, ibu akan mendapatkan berbagai informasi dari banyak orang. Hati-hati, karena informasi ini belum tentu benar adanya. Kenali dulu mitos yang terkait tanda melahirkan

  • Bayi akan Berhenti Bergerak Sesaat Sebelum Lahir

Salah satunya adalah ini. Jangan percaya, karena hal ini hanya mitos. Pasalnya, pergerakan janin di dalam kandungan tidak akan mengalami peningkatan maupun penurunan sebelum ia dilahirkan. Jika ibu mendapati sang buah hati menjadi kurang aktif, segera tanyakan pada dokter atau langsung buat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat. Supaya lebih mudah, pakai aplikasi Halodoc

Baca juga: Ketuban Pecah, Ini Tanda-Tanda Melahirkan

  • Ibu akan Tahu Kapan Harus Melahirkan

Benarkah? Faktanya, bagi ibu yang baru mendapatkan kehamilan pertama akan sangat sulit mendeteksi kapan sang jabang bayi mau keluar. Mungkin, ibu tidak perlu tergesa-gesa pergi ke rumah sakit. Sebaiknya, tanyakan dulu pada dokter jika ibu mengalami gejala yang mirip dengan tanda melahirkan, sehingga ibu tahu kapan waktu yang tepat untuk pergi ke rumah sakit. 

  • Pinggul yang Baik atau Bayi Kecil Membuat Melahirkan Lebih Mudah

Faktanya, ukuran pinggul ibu tidak memberikan pengaruh apa pun tentang mudah atau sulitnya ibu melahirkan nantinya. Begitu pula dengan ukuran bayi. Namun, posisi ibu sebelum melahirkan mungkin bisa membantu meringankan atau memudahkan dalam melahirkan, juga posisi bayi ketika mereka bergerak melalui jalan lahir. Beberapa ibu mendapati berjongkok atau merangkak jauh lebih baik daripada berbaring. 

Baca juga: Sudah 9 Bulan Belum Melahirkan, Apa Penyebabnya?

  • Ada Cara Alami yang Membuat Persalinan Lebih Mudah

Ibu pun akan menerima banyak saran yang katanya bisa membuat persalinan lebih mudah secara alami. Namun, semuanya belum dibuktikan secara ilmiah mampu membuat bayi lahir secara alami, sehingga tidak melakukannya pun tidak jadi masalah bagi ibu. Jika ibu tidak yakin, ibu bisa bertanya pada dokter informasi lengkapnya, sehingga ibu tidak salah dalam mengambil langkah. 

  • Cara Melahirkan akan Seperti Ibu

Bentuk pinggul ibu memang secara genetik tidak jauh berbeda dengan orangtua perempuan. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat ibu tidak akan melahirkan dengan cara yang sama seperti orangtua. Ini juga bergantung pada kondisi medis ibu dan kondisi bayi di dalam janin. Setiap kelahiran itu unik, jadi ibu lebih baik menikmati prosesnya daripada mendengarkan apa yang orang katakan. 

Baca juga: Bisakah Tanda Melahirkan Muncul Sebelum 38 Minggu

Bukan berarti tidak peduli, ibu hanya perlu menyaring informasi yang ibu dapatkan, sehingga semuanya bisa ibu pertimbangkan kembali baik dan buruknya. Masukan sih boleh saja, saran tentu sangat diterima. Namun, jika kondisinya membuat ibu menjadi lebih stres, sebaiknya tutup telinga saja. 

Referensi: 
Pregnancy Birth & Baby. Diakses pada 2019. Common Myths about Giving Birth.
The Bump. Diakses pada 2019. Top 10 Myths about Labor and Delivery.
Today’s Parent. Diakses pada 2019. 7 Labour Myths and the Truths Behind Them.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan