Kenali Pengaruh Otot Diafragma terhadap Pernapasan Manusia

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   17 Maret 2021
Kenali Pengaruh Otot Diafragma terhadap Pernapasan ManusiaKenali Pengaruh Otot Diafragma terhadap Pernapasan Manusia

Halodoc, Jakarta - Diafragma adalah otot utama yang digunakan dalam respirasi, yaitu proses pernapasan. Otot ini terletak tepat di bawah paru-paru dan jantung. Otot berkontraksi terus-menerus saat kamu menarik dan membuang napas. Diafragma adalah otot rangka tipis yang berada di dasar dada dan memisahkan perut dari dada. 

Diafragma berkontraksi dan bergerak mendatar saat kamu menarik napas. Peristiwa ini menciptakan efek vakum yang menarik udara ke paru-paru. Saat kamu menghembuskan napas, diafragma mengendur dan udara didorong keluar dari paru-paru.

Baca juga: 4 Manfaat Tai Chi untuk Pernapasan

Cara Kerja Otot Diafragma terhadap Pernapasan

Pernapasan diafragma adalah jenis latihan pernapasan yang membantu memperkuat diafragma, otot penting yang membantu tubuh bernapas. Latihan pernapasan ini juga disebut pernapasan perut.

Pernapasan diafragma memiliki manfaat yang memengaruhi seluruh tubuh. Hal ini merupakan teknik dasar meditasi atau relaksasi, yang bisa menurunkan tingkat stres, menurunkan tekanan darah, dan mengatur proses tubuh penting lainnya. 

Diafragma adalah otot pernapasan berbentuk kubah yang terletak di dekat bagian bawah tulang rusuk, tepat di bawah dada. Saat kamu menghirup dan menghembuskan udara, diafragma dan otot pernapasan lainnya di sekitar paru-paru berkontraksi. 

Diafragma melakukan sebagian besar tugas selama peristiwa pernapasan manusia. Selama menghirup napas, diafragma berkontraksi sehingga paru-paru bisa mengembang ke ruang ekstra dan membiarkan udara masuk sebanyak yang diperlukan. 

Otot di antara tulang rusuk, yang dikenal sebagai otot interkostal, mengangkat tulang rusuk untuk membantu diafragma mengalirkan udara yang cukup ke paru-paru. Otot di dekat tulang selangka dan leher juga membantu otot-otot ini saat ada sesuatu yang membuat kamu sulit bernapas dengan benar.

Semua otot berkontribusi pada seberapa cepat dan seberapa banyak tulang rusuk bisa bergerak dan memberi ruang bagi paru-paru. Beberapa dari otot tersebut meliputi skala, pectoralis minor, serratus anterior, dan sternokleidomastoid. 

Baca juga: 3 Jenis Latihan Pernapasan untuk Hilangkan Stres

Manfaat Jika Bernapas dengan Diafragma

Pernapasan diafragma memiliki banyak manfaat. Berikut ini beberapa manfaat yang dirasakan jika bernapas dengan diafragma:

  • Membantu tubuh jadi rileks, menurunkan efek berbahaya dari hormon stres kortisol pada tubuh.
  • Menurunkan detak jantung.
  • Membantu menurunkan tekanan darah.
  • Membantu mengatasi gejala gangguan stres pascatrauma (PTSD).
  • Meningkatkan stabilitas otot inti.
  • Meningkatkan kemampuan tubuh untuk mentolerir olahraga yang intens.
  • Menurunkan kemungkinan melukai atau menguras otot.
  • Memperlambat laju pernapasan sehingga menghabiskan lebih sedikit energi.

Salah satu manfaat terbesar pernapasan diafragma adalah mengurangi stres. Saat seseorang mengalami stres, sistem kekebalan bekerja dengan kapasitas penuh. Hal ini bisa membuat tubuh lebih rentan terhadap berbagai kondisi.

Seiring berjalan waktu, stres jangka panjang (kronis), bisa menyebabkan kamu mengalami kecemasan atau depresi. Beberapa latihan pernapasan dalam bisa membantu tubuh mengurangi efek stres ini. 

Baca juga: Hidup Lebih Sehat dengan Menjaga Kesehatan Paru-paru

Pernapasan diafragma sering direkomendasikan untuk orang dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). PPOK menyebabkan diafragma menjadi kurang efektif, dengan melakukan latihan pernapasan diafragma bisa membantu memperkuat diafragma dan meningkatkan pernapasan. Berikut ini beberapa cara kerjanya:

  • Dengan paru-paru yang sehat, diafragma melakukan sebagian besar tugas saat menarik napas untuk membawa udara segar masuk dan menghembuskan napas untuk mengeluarkan karbon dioksida dan gas lain dari paru-paru. 
  • Masalah PPOK dan kondisi pernapasan serupa, paru-paru kehilangan sebagian elastisitas atau kelenturannya, sehingga paru-paru tidak kembali ke keadaan semula saat kamu mengeluarkan napas. 
  • Kehilangan elastisitas paru-paru bisa menyebabkan penumpukan udara di paru-paru, sehingga tidak banyak ruang bagi diafragma untuk berkontraksi bagi tubuh untuk menghirup oksigen. 
  • Akibatnya, tubuh menggunakan otot leher, punggung, dan dada untuk membantu tubuh bernapas. Artinya, tubuh tidak mampu menerima oksigen sebanyak mungkin. Kondisi ini memengaruhi seberapa banyak oksigen yang dimiliki untuk berolahraga dan aktivitas fisik lainnya. 
  • Latihan pernapasan membantu tubuh mengeluarkan udara yang menumpuk di paru-paru. Ini juga meningkatkan jumlah oksigen dalam daerah dan memperkuat diafragma. 

Itulah yang perlu diketahui tentang diafragma dalam pernapasan. Jika mengalami masalah terhadap pernapasan, segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan penanganan. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. What Is Diaphragmatic Breathing?
Healthline. Diakses pada 2021. Diaphragm Overview
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Diaphragmatic Breathing


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan