Kenali Penjelasan Tentang Bakteri Pneumonia

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   14 Juli 2019
Kenali Penjelasan Tentang Bakteri PneumoniaKenali Penjelasan Tentang Bakteri Pneumonia

Halodoc, Jakarta – Selalu jaga kebersihan diri dan lingkungan untuk menghindari berbagai penyakit yang dapat menyerang kesehatan, salah satunya adalah penyakit pneumonia. Pneumonia terjadi ketika adanya infeksi yang menyebabkan peradangan pada salah satu kantong udara yang terdapat pada bagian paru-paru

Baca juga: Ketahui Penyebab Terjadinya Bakteri Pneumonia

Penyakit pneumonia juga dikenal sebagai penyakit paru-paru basah, dan infeksi terjadi disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah bakteri. Bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah streptococcus pneumoniae dan chlamydophila pneumonia.

Umumnya, bakteri pneumonia masuk dalam bagian paru-paru melalui pernapasan maupun darah pengidap pneumonia. Segera atasi kondisi pneumonia karena menyebabkan gangguan fungsi organ tubuh. Gangguan fungsi tubuh disebabkan karena penyakit pneumonia menurunkan kadar oksigen dalam darah yang mengalir pada tubuh. 

Penyakit pneumonia yang disebabkan oleh bakteri sangat umum terjadi, khususnya bagi masyarakat yang tinggal pada kondisi area yang tidak mendapatkan perawatan kebersihan dengan baik dan kondisi lingkungan tempat tinggal yang cukup padat. Selain itu, seseorang yang memiliki gangguan imunitas tubuh juga rentan mengalami kondisi pneumonia yang disebabkan oleh bakteri.

Jangan Remehkan Gejala Penyakit Pneumonia

Sebaiknya, jangan anggap remeh gejala-gejala yang muncul akibat adanya infeksi bakteri pneumonia dalam tubuh. Pengidap bakteri pneumonia lebih sering mengalami kondisi nyeri dada, demam, menggigil, sakit kepala dan juga nyeri otot.

Pada beberapa kasus yang terbilang cukup parah, gejala pneumonia menyebabkan pengidapnya kesulitan bernapas bahkan rasa nyeri sekitar dada dirasakan ketika bernapas. Produksi keringat yang berlebihan juga dirasakan dan disertai rasa lelah yang terus menerus.

Pengidap pneumonia yang disebabkan oleh bakteri juga mengeluarkan dahak ketika batuk yang berwarna kuning atau hijau. Terkadang pengidap pneumonia mengeluarkan dahak yang bercampur dengan darah.

Sebaiknya kunjungi dokter melalui aplikasi Halodoc jika kamu mengalami gejala gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri pneumonia, khususnya jika kamu sedang menjalani kemoterapi, berusia di atas 65 tahun atau memiliki gangguan sistem imun tubuh.

Baca juga: Awas, Pneumonia Bisa Sebabkan Bakteremia

Ketahui Faktor Risiko Penyebab Bakteri Pneumonia

Bakteri pneumonia dapat masuk menuju paru-paru melalui saluran pernapasan atau darah seseorang. Ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan risiko seseorang terserang bakteri pneumonia, seperti:

  1. Kebiasaan merokok yang memengaruhi fungsi dari paru-paru dan merusak sistem imun alami dalam tubuh.

  2. Pengidap penyakit kronis seperti asma, bronkitis, dan gangguan paru rentan terserang bakteri pneumonia.

  3. Seseorang yang memiliki gangguan imunitas atau memiliki imunitas yang rendah, misalnya seseorang yang sedang menjalani kemoterapi, lebih rentan mengalami kondisi pneumonia yang disebabkan oleh bakteri.

Lakukan Gaya Hidup Ini Untuk Cegah Bakteri Pneumonia

Pertumbuhan bakteri pneumonia dalam lingkungan sekitar bisa dicegah dengan melakukan gaya hidup yang sehat dan bersih. Jika kamu sering beraktivitas pada lingkungan yang berpotensi dengan bakteri pneumonia, sebaiknya rajin jaga kebersihan diri dengan mencuci tangan untuk menghentikan penyebaran bakteri pneumonia. 

Baca juga: Kenali Penyebab Pneumonia, Infeksi Paru yang Berbahaya

Jangan lupa untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh kamu selama satu hari agar kamu terhindar dari kondisi dehidrasi. Hirup udara segar dan hindari udara yang berpolusi seperti lingkungan dengan asap rokok yang cukup tinggi.

Sebaiknya lakukan penanganan dengan cepat jika kamu merasakan beberapa gejala terkait bakteri pneumonia. Ketahui informasi lainnya tentang pneumonia di aplikasi Halodoc, caranya dengan download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play, ya!

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan