Halodoc, Jakarta – Post series depression syndrome adalah suatu kondisi saat seseorang merasa sedih, putus asa, dan hampa setelah menonton sebuah film. Baru-baru ini penyanyi Raisa mengaku mengalami kondisi tersebut. Ia mengaku merasa hampa dan tidak tahu harus melakukan apa setelah menyelesaikan sebuah drama korea. Raisa bahkan sempat menangis ketika teringat sebuah cuplikan film yang ia tonton.

Sebenarnya, wajar bila seseorang mengalami ledakan emosi setelah menonton film yang bermuatan emosi. Namun, seringkali karakter, emosi dan alur cerita film sangat melekat sehingga membuat penontonnya depresi. Lantas, apakah post series depression syndrome adalah kondisi yang berbahaya? Lalu, bagaimana cara untuk mengatasinya? Yuk, simak informasi selengkapnya. 

Apakah Post Series Depression Syndrome Berbahaya ?

Psikolog Jeanette Raymond mengatakan bahwa salah satu alasan mengapa seseorang bisa merasa sangat sedih setelah sebuah film berakhir adalah karena orang tersebut merasa bahwa sebagian dari dirinya juga berakhir seiring dengan berakhirnya film tersebut. Lebih lanjut, kisah pahit yang terjadi dalam film tersebut sangat membekas ke dalam ingatan penonton sehingga membuat mereka sedih, putus asa, hingga depresi. 

Meski begitu, post series depression syndrome jarang menjadi berbahaya dan menimbulkan efek samping serius. Salah satu dampaknya mungkin membuat seseorang tidak ingin menonton film serupa atau tidak mampu menonton cerita lain. Sebaliknya, beberapa orang justru ingin mengulang kembali film tersebut atau menonton versi lainnya untuk mendapatkan perasaan yang sama. Namun, tidak menutup kemungkinan kondisi ini berdampak serius apabila seseorang terlalu larut dalam emosi. 

Lantas, Bagaimana Mengatasi Kondisi Ini?

Nah, kalau kamu merasakan hal yang sama dengan penyanyi Raisa, ada beberapa tips yang perlu kamu lakukan untuk mengatasi perasaan hampa usia menonton film berikut ini:

1. Jangan terlalu lama larut dalam fantasi

Meskipun dunia fantasi terasa sangat luar biasa, tetapi menjauh dari kenyataan juga bisa berdampak pada kehidupan kamu. Kamu bisa mengalami sebuah kondisi yang disebut depersonalisasi jika perasaan ini terus dibiarkan. Depersonalisasi membuat seseorang tidak dapat berhubungan dengan orang lain, mengisolasi diri sendiri, bahkan sampai melukai diri sendiri.

2. Cari sisi positifnya

Terlalu larut dalam dunia yang ditampilkan dalam film tidak hanya menjauhkan orang dari kenyataan, tetapi juga bisa membuat dunia kurang berhubungan dengan orang tersebut. Namun, dengan mencari sisi positifnya, kamu bisa bernegosiasi dan dapat menghadapi situasi dengan lebih baik.

3. Hadapi kenyataan yang sebenarnya

Terkadang, hal terbaik yang bisa dilakukan seseorang adalah bertahan dengan perasaan itu dan menunggunya hilang dengan sendirinya, daripada melawannya. Jadi, cobalah hadapi saja dan lanjutkan hidupmu seperti biasa. Seiring berjalannya waktu, rasa hampa dan kesedihan mulai memudar. 

4. Hindari genre yang sama sementara

Sering kali, bukan film tersebut saja yang bisa menyebabkan post series depression syndrome, film dengan genre yang sama dapat memberikan kamu perasaan yang serupa. Coba ambil jeda dari genre tersebut untuk beberapa waktu. Ketika perasaan sudah kembali stabil, kamu bisa kembali menonton genre tersebut.

Nah, itulah informasi seputar post series depression syndrome yang perlu kamu ketahui. Jika kamu mengalami masalah kesehatan lainnya, segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Jangan tunda sebelum kondisinya semakin memburuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Liputan 6. Diakses pada 2022. Raisa Kena Post-series Depression Syndrome Usai Nonton Snowdrop.

Optimist Minds. Diakses pada 2022. Post Movie Depression Syndrome (A 7 point guide).

Life Hack. Diakses pada 2022. 10 Things Only People Who Often Get Depressed After Watching Great Movies Would Understand.