Kenali Tanda Balita yang Terlambat Tumbuh

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   09 April 2020
Kenali Tanda Balita yang Terlambat TumbuhKenali Tanda Balita yang Terlambat Tumbuh

Halodoc, Jakarta - Saat anak sudah mencapai usia balita, banyak hal yang sudah dapat dilakukannya sendiri. Anak ibu mungkin sudah mulai bermain dengan bola tangkap dengan ayahnya atau mewarnai buku gambar dengan ibunya. Namun, tidak semua balita mengalami pertumbuhan yang sama dengan anak lainnya karena banyak faktor yang dapat memengaruhinya.

Beberapa balita mungkin tumbuh dengan lebih cepat dan beberapa lainnya mungkin terlambat untuk tumbuh. Untuk melihat hal tersebut, orangtua harus benar-benar memperhatikan apakah ada gangguan terhadap pertumbuhan anaknya. Maka dari itu, penting untuk mengetahui tanda balita yang mengalami terlambat tumbuh agar dapat segera diatasi. Berikut beberapa tandanya!

Baca juga: Ini Tanda Perkembangan Bayi Terlambat

Tanda Balita yang Terlambat untuk Tumbuh

Seorang balita dapat mengalami penundaan pada pertumbuhan yang terjadi disebabkan anak tidak tumbuh pada tingkat normal dibandingkan seusianya. Terlambat untuk tumbuh tersebut dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti defisiensi hormon pertumbuhan dan juga hipotiroidisme. Pengobatan dini dapat membuatnya kembali normal.

Sangat penting untuk mengetahui indikator normal dari pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil sesuai dengan usianya. Hal tersebut karena masa balita adalah momen yang paling tepat untuk pertumbuhan. Dengan mengetahui beberapa tanda jika balita ibu terbilang terlambat untuk tumbuh, diharapkan penangan dini dapat dilakukan.

Jika anak ibu terbilang lebih kecil dibandingkan anak-anak seusianya, mungkin saja hal tersebut disebabkan oleh masalah pertumbuhan. Hal ini dianggap menjadi masalah medis apabila ukurannya lebih kecil dibandingkan 95 persen dari anak seusianya. Meski tergantung dari penyebab yang mendasarinya, berikut beberapa gejala umum pada balita yang pertumbuhannya terlambat:

  • Jika Si Kecil mengalami bentuk-bentuk dari dwarfisme tertentu, ukuran lengan atau kakinya mungkin tidak proporsional dengan tubuhnya.
  • Jika anak ibu memiliki kadar hormon tiroksin yang rendah, umumnya dia akan kehilangan energi, sembelit, kulit kering, rambut kering, hingga sulit menjaga kehangatan tubuh.
  • Jika terlambat tumbuh disebabkan oleh kadar hormon pertumbuhan yang rendah, hal tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan wajahnya, sehingga anak tersebut tampak lebih muda secara tidak normal.
  • Apabila gangguan tersebut disebabkan oleh penyakit pada perut atau usus, mungkin dirinya akan mengalami darah pada tinja, diare, sembelit, muntah, hingga mual.

Jika ibu mempunyai pertanyaan terkait tanda balita yang pertumbuhannya terlambat, dokter dari Halodoc dapat memberikan jawaban dengan fakta medis. Dengan begitu, keraguan yang selama ini ada dapat teratasi. Caranya mudah sekali, ibu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan sehari-hari!

Baca juga: Bayi Belum Tumbuh Gigi, Ini 4 Penyebabnya

Pengobatan untuk Terlambatnya Pertumbuhan pada Balita

Perencanaan perawatan anak dapat dilakukan tergantung dari penyebabnya. Untuk keterlambatan yang terjadi karena riwayat keluarga, dokter biasanya tidak melakukan perawatan apa pun. Berikut adalah beberapa perawatan yang dilakukan tergantung dari penyebab yang mendasarinya agar anak kembali tumbuh secara normal:

  1. Kekurangan Hormon Pertumbuhan

Salah satu cara untuk atasi terlambatnya pertumbuhan pada anak yang disebabkan oleh kekurangan hormon pertumbuhan adalah diberikannya suntikan hormon pertumbuhan. Suntikan ini biasanya dilakukan oleh orangtuanya sendiri sebanyak satu kali sehari. Perawatan ini akan terus berlanjut selama beberapa tahun untuk menjaga anak untuk terus tumbuh. Dokter akan terus memastikan keefektifannya dan menyesuaikan dosisnya.

  1. Hipotiroidisme

Jika gangguan ini disebabkan oleh hipertiroidisme, dokter mungkin akan meresepkan obat pengganti hormon tiroid. Cara ini untuk mengimbangi kelenjar tiroid yang tidak aktif pada Si Kecil. Selama perawatan, dokter akan mengawasi kadar hormon tiroid secara teratur. Pengobatan ini mungkin dilakukan dalam beberapa tahun, tetapi beberapa kasus lainnya dilakukan selama seumur hidup.

  1. Sindrom Turner

Anak dengan gangguan sindrom turner dapat menghasilkan hormon pertumbuhan secara alami, tetapi tubuhnya tidak dapat menggunakannya dengan efektif. Umumnya, tubuhnya dapat bereaksi lebih efektif jika diberikan melalui suntikan. Pada usia empat hingga enam tahun, dokter akan merekomendasikan untuk melakukan suntikan hormon pertumbuhan setiap hari agar dapat mencapai tinggi orang dewasa yang normal.

Baca juga: Tumbuh Kembang Jadi Lambat, Ketahui Gejala Sindrom Angelman

Dengan mengetahui beberapa tanda balita yang terlambat untuk tumbuh, diharapkan ibu dapat melakukan pengobatan dini agar gangguan tersebut dapat segera diatasi. Sehingga, ibu dapat memastikan jika tubuhnya tidak mengalami perbedaan yang signifikan dengan orang dewasa normal di masa depan.

Referensi:
Health Line. Diakses pada 2020. Understanding Delayed Growth and How It’s Treated.
Kids Health. Diakses pada 2020. What Is a Growth Disorder?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan