Kenali Tanda-Tanda Awal Depresi yang Sering Diabaikan

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   01 Juli 2020
Kenali Tanda-Tanda Awal Depresi yang Sering DiabaikanKenali Tanda-Tanda Awal Depresi yang Sering Diabaikan

Halodoc, Jakarta - Merasa sedih dari waktu ke waktu adalah hal normal dalam menjalani hidup. Namun, ketika emosi seperti keputusasaan yang datang menghantui dan seakan tidak pernah hilang, ini bisa menjadi tanda bahwa kamu atau seseorang di dekatmu tengah mengalami depresi.

Depresi lebih dari sekadar kesedihan dalam menjalani kehidupan. Kondisi ini mengubah cara seseorang berpikir, merasakan, dan berfungsi dalam aktivitas sehari-hari. Depresi dapat mengganggu kemampuan untuk bekerja, belajar, makan, tidur, dan menikmati hidup. 

Beberapa orang yang mengidap depresi mungkin mencoba menyembunyikan gejalanya dari orang lain, atau mereka mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengalami depresi. Meskipun gejala khas depresi, seperti kesedihan atau keputusasaan, bisa mudah dikenali, ada gejala yang kerap kali diabaikan.

Nah, berikut ini gejala depresi yang kerap diabaikan, di antaranya adalah:

Baca juga: Tingkat Depresi Meningkat di Indonesia, Kenali Gejalanya

Perubahan Selera Makan dan Berat Badan 

Salah satu tanda tersembunyi dari depresi mencakup perubahan nafsu makan dan berat badan. Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit menunjukkan adanya depresi. Beberapa orang dengan depresi cenderung menjadikan makanan sebagai sumber kenyamanan, sementara yang lain kehilangan nafsu makan atau makan lebih sedikit karena suasana hati yang buruk. Perubahan dalam asupan makanan ini menyebabkan seseorang mulai bertambah atau kehilangan berat badan. Perubahan berat badan yang dramatis juga memperburuk depresi, karena hal itu memengaruhi harga diri seseorang.

Perubahan Kebiasaan Tidur

Ada hubungan kuat antara suasana hati dan kualitas tidur. Kurang tidur dapat berkontribusi pada depresi, dan depresi dapat membuat seseorang jadi lebih sulit untuk tidur. Menurut National Sleep Foundation, orang dengan insomnia 10 kali lebih mungkin mengalami depresi daripada mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut. Namun, tidur terlalu banyak juga bisa menjadi tanda bahwa seseorang mungkin mengalami depresi.

Konsumsi Alkohol atau Penggunaan Narkoba

Beberapa orang dengan gangguan suasana hati mungkin akan menggunakan alkohol atau obat-obatan untuk mengatasi perasaan sedih, kesepian, atau putus asa. The Anxiety and Depression Association of America (ADAA) melaporkan bahwa di Amerika Serikat, sekitar 1 dari 5 orang dengan kecemasan atau gangguan suasana hati seperti depresi juga memiliki gangguan alkohol atau penggunaan narkoba. 

Baca juga: Meski Bercanda, Mengejek Fisik Orang Bisa Sebabkan Depresi

Kelelahan

Tubuh terasa sangat lelah adalah gejala depresi yang umum terjadi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen orang dengan depresi mengalami kelelahan. Meskipun setiap orang merasa lelah dari waktu ke waktu, orang yang memiliki kelelahan yang parah atau terus-menerus, terutama jika disertai dengan gejala lain - mungkin memiliki depresi tersembunyi.

Kebahagiaan yang Dipaksakan

Kadang-kadang, orang menyebut depresi tersembunyi sebagai "smiling depression". Ini karena orang-orang yang menyembunyikan gejalanya menunjukkan wajah bahagia ketika berada di sekitar orang lain. Namun, bisa jadi sulit untuk mempertahankan kebahagiaan yang dipaksakan ini, sehingga topeng itu bisa lepas dan seseorang bisa menunjukkan tanda-tanda kesedihan, keputusasaan, atau kesepian.

Kehilangan Konsentrasi

Ketika seseorang tidak konsentrasi saat diajak berbicara, ini dapat menunjukkan masalah dengan ingatan dan konsentrasi, yang merupakan gejala umum depresi. Kesulitan dengan konsentrasi dan fokus ini memperburuk dampak sosial dari depresi dengan membuat kehidupan kerja dan hubungan pribadi jadi lebih sulit untuk dilakukan dan dipertahankan. 

Gairah Seksual yang Rendah

Menurut Dr. Jennifer Payne, direktur Women's Mood Disorders Center di Johns Hopkins Medicine di Baltimore, beberapa profesional kesehatan menganggap perubahan dalam gairah seks adalah salah satu indikator utama untuk mendiagnosis depresi berat.

Ada beberapa alasan libido seseorang mungkin berkurang ketika mereka mengalami depresi. Misalnya karena kehilangan minat dalam kegiatan yang menyenangkan seperti seks, akibat kelelahan dan tingkat energi yang rendah, serta tingkat percaya diri yang rendah.

Baca juga: Memaafkan Kesalahan Orang Lain Bisa Mengurangi Depresi 

Jika kamu atau orang terdekat kamu memiliki gejala di atas, coba diskusikan hal ini dengan psikolog di Halodoc. Psikolog di Halodoc akan membantu kamu dengan cara mencoba mengidentifikasi kondisi kesehatan yang kamu alami. Jika kondisinya cukup mengganggu, kamu pun bisa segera buat janji dengan psikolog atau psikiater di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Gunakan aplikasi Halodoc untuk solusi kesehatan kamu sekarang!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Signs of Depression.
HelpGuide.org. Diakses pada 2020. Depression Symptoms and Warning Signs.
Medical News Today. Diakses pada 2020. Recognizing the Hidden Signs of Depression.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan