Kenali Tanda-Tanda Bahaya di Kehamilan Trimester Ketiga

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   05 Januari 2022
Kenali Tanda-Tanda Bahaya di Kehamilan Trimester KetigaKenali Tanda-Tanda Bahaya di Kehamilan Trimester Ketiga

“Selain mempersiapkan fisik dan mental untuk persalinan, ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil. Tanda yang dimaksud biasanya menunjukkan bahwa kehamilan sedang tidak baik, atau bahkan butuh penanganan medis sesegera mungkin.”

Halodoc, Jakarta - Ketika tiba di trimester penghujung, yaitu trimester ketiga, ibu hamil biasanya mulai cemas akan persiapan persalinan. Membesarnya perut karena janin yang terus bertumbuh membuat frekuensi sakit pinggang semakin meningkat. Di trimester ketiga, penting juga untuk mengenali tanda-tanda bahaya. 

Lantas, apa saja tanda bahaya di trimester ketiga kehamilan?

Tanda-Tanda Bahaya di Kehamilan Trimester Ketiga

Ada beberapa tanda bahaya di kehamilan trimester ketiga, yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil, yaitu:

1. Perdarahan

Perdarahan yang terjadi selama kehamilan punya berbagai arti yang berbeda. Jika kondisi ini dialami pada trimester ketiga, kemungkinan penyebabnya adalah karena adanya solusio plasenta dan plasenta previa. Solusio plasenta adalah kondisi medis yang ditandai saat sebagian atau seluruh plasenta terlepas dari dinding rahim, sebelum masa persalinan tiba.

Sementara itu, plasenta previa terjadi ketika sebagian atau seluruh plasenta, menutupi sebagian maupun seluruh leher rahim (serviks). Kedua kondisi terkait plasenta tersebut sama-sama akan menimbulkan perdarahan vagina. Jika mengalaminya, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter kandungan, karena ini bisa menjadi tanda bahaya kehamilan di trimester ketiga.

2. Kontraksi di Awal Trimester

Salah satu tanda khas datangnya waktu persalinan adalah timbulnya kontraksi, yang kemudian diiringi dengan melebarnya leher rahim. Namun, terkadang kontraksi juga bisa terasa saat usia kehamilan baru saja memasuki awal trimester ketiga, lho.

Kondisi ini dikenal dengan sebutan kontraksi palsu (kontraksi Braxton-Hicks) dan kontraksi persalinan prodromal. Kedua jenis kontraksi tersebut memang belum mengarah pada persalinan yang sesungguhnya, tetapi bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, terlebih ketika intensitas kontraksi berubah semakin kuat.

Jika kehamilan sudah mulai atau sudah memasuki trimester akhir, dan merasakan seperti muncul kontraksi, tanpa disertai dengan tanda persalinan lainnya, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan.

3. Sakit Kepala dan Sakit Perut

Sebenarnya, wajar jika ibu hamil tiba-tiba merasakan sakit kepala atau sakit perut di trimester ketiga kehamilan. Kelelahan mungkin merupakan penyebab utamanya. Namun, jangan anggap remeh jika muncul sakit kepala, sakit perut, sesak napas, gangguan penglihatan, hingga beberapa anggota tubuh mudah memar dan membengkak pada waktu yang bersamaan.

Sebab, serentetan gejala tersebut bisa merujuk pada kondisi preeklampsia, yang merupakan komplikasi kehamilan berbahaya. Preeklampsia adalah kondisi yang membuat tekanan darah meningkat pesat, diiringi dengan kerusakan organ-organ di dalam tubuh.

Ginjal adalah salah satu organ yang menjadi sasaran preeklampsia. Akibatnya, jumlah protein di dalam urine akan jadi meningkat, karena ginjal tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

Itulah beberapa tanda-tanda bahaya saat kehamilan trimester ketiga, yang penting untuk diketahui. Jika kamu mengalaminya dan merasa ragu apakah itu bahaya atau tidak, kamu bisa download Halodoc untuk bertanya pada dokter kandungan terkait dengan kondisi yang dialami.


Referensi:

WebMD. Diakses pada 2020. 7 Pregnancy Warning Signs.

Healthline. Diakses pada 2020. What Might Go Wrong in the Third Semester?



Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan