Kenapa Harus Kontrol Rutin ke Dokter untuk Mengobati Hipertiroid?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   17 Mei 2021
Kenapa Harus Kontrol Rutin ke Dokter untuk Mengobati Hipertiroid?Kenapa Harus Kontrol Rutin ke Dokter untuk Mengobati Hipertiroid?

Halodoc, Jakarta - Hipertiroid adalah kondisi ketika kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroksin. Hipertiroid dapat mempercepat metabolisme tubuh, sehingga menyebabkan penurunan berat badan drastis dan detak jantung cepat atau tidak teratur.

Kenapa harus kontrol rutin ke dokter untuk mengobati hipertiroid? Soalnya kondisi ini kerap diabaikan dan tidak dianggap serius. Sehingga ketika didiagnosis, kondisi sudah cukup parah dan bisa sampai mengakibatkan masalah jantung dan penglihatan. Informasi selengkapnya mengenai hipertiroid bisa dibaca di sini!

Pentingnya Kontrol untuk Penanganan pada Kondisi Terkini

Hipertiroid terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan lebih banyak hormon tiroid daripada yang dibutuhkan tubuh. Tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu di depan leher. 

Hormon tiroid mengontrol cara tubuh menggunakan energi, sehingga memengaruhi hampir setiap organ di tubuh, bahkan cara jantung berdetak. Jika tidak ditangani, hipertiroid dapat menyebabkan masalah serius pada jantung, tulang, otot, siklus menstruasi, dan kesuburan. Selama kehamilan, hipertiroid yang tidak diobati dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi ibu dan bayi. Itulah sebabnya mengapa orang yang mengidap hipertiroid harus kontrol rutin ke dokter.

Baca juga: Waspada, Ini 6 Komplikasi Gangguan Sistem Endokrin

Kontrol rutin dilakukan supaya dokter dapat memberikan penanganan sesuai dengan kondisi terkini pengidapnya. Dokter menggunakan obat anti-tiroid dan yodium radioaktif untuk memperlambat produksi hormon tiroid. Terkadang, pengobatan hipertiroid melibatkan pembedahan untuk mengangkat semua atau sebagian kelenjar tiroid.

Wanita lebih mungkin mengembangkan hipertiroid 2 – 10 kali lebih besar ketimbang pria. Kamu berisiko mengalami hipertiroid jika berada pada kondisi sebagai berikut: 

1. Memiliki riwayat penyakit tiroid dalam keluarga.

2. Memiliki masalah kesehatan lainnya, termasuk anemia pernisiosa, diabetes tipe 1, insufisiensi adrenal primer, dan mengalami gangguan hormonal.

3. Lebih tua dari usia 60, terutama pada wanita.

4. Hamil.

Baca juga: Kapan Sebaiknya Hipertiroid Diperiksakan ke Dokter?

Ketahui Gejala Hipertiroid 

Kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan? Itu bisa kamu lakukan jika kamu mengalami gejala hipertiroid berikut:

1. Gugup atau lekas marah.

2. Kelelahan atau kelemahan otot.

3. Kesulitan mentolerir panas.

4. Kesulitan tidur.

5. Tangan gemetar.

6. Detak jantung cepat dan tidak teratur.

7. Sering buang air besar atau diare.

8. Penurunan berat badan.

9. Perubahan suasana hati.

10. Mengalami gondok.

Pada orang di atas usia 60 tahun, hipertiroid terkadang disalahartikan sebagai depresi. Sebenarnya gejala hipertiroid bisa berbeda-beda. Orang dewasa yang lebih tua mungkin memiliki gejala yang berbeda, seperti kehilangan nafsu makan atau penarikan diri dari orang-orang, dibandingkan orang dewasa yang lebih muda dengan hipertiroid. Coba kamu konsultasikan dengan dokter jika kamu menduga kamu mengidap hipertiroid.

Biasanya dokter akan menanyakan riwayat medis dan melakukan pemeriksaan fisik. Selain itu, juga akan dilakukan beberapa tes untuk memastikan diagnosis hipertiroid. Banyak gejala hipertiroid yang sama dengan gejala penyakit lain, sehingga dokter biasanya tidak dapat mendiagnosis hipertiroid berdasarkan gejala saja.

Baca juga: Inilah Penyebab Penyakit Tiroid Berdasarkan Jenisnya

Karena hipotiroidisme dapat menyebabkan masalah kesuburan, wanita yang sulit hamil sering kali dites untuk masalah tiroidnya. Kemudian dokter mungkin juga menggunakan beberapa tes darah untuk memastikan diagnosis hipertiroid dan menemukan penyebabnya. Tes pencitraan, seperti pemindaian tiroid, juga dapat membantu mendiagnosis dan menemukan penyebab hipertiroid. 

Itulah penjelasan mengenai kenapa harus kontrol rutin ke dokter untuk mengobati hipertiroid. Yuk, download aplikasi Halodoc untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan lainnya!

Referensi:
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses pada 2021. Hyperthyroidism (Overactive Thyroid).
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Hyperthyroidism (overactive thyroid).

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan