Kenapa Hidradenitis Suppurativa Sering di Kulit Ketiak?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   02 Maret 2020
Kenapa Hidradenitis Suppurativa Sering di Kulit Ketiak? Kenapa Hidradenitis Suppurativa Sering di Kulit Ketiak?

Halodoc, Jakarta - Hidradenitis suppurativa (HS) adalah penyakit kulit langka yang menimbulkan benjolan kecil yang terbentuk di bawah kulit. Benjolan ini seperti jerawat namun mengandung cairan yang dapat pecah. Hidradenitis suppurativa kerap muncul di masa pubertas, ketika hormon sedang berada di puncaknya. 

Kondisi ini dapat bertahan selama bertahun-tahun dan memburuk dari waktu ke waktu serta dapat memberikan efek serius pada kehidupan sehari-hari. Benjolan atau lesi hidradenitis suppurativa dapat muncul di daerah lipatan-lipatan kulit, seperti ketiak. Mengapa demikian? 

Baca Juga: Kenali 5 Penyakit Kulit yang Jarang Terjadi

Mengapa Penyakit Ini Sering Menyerang Kulit Ketiak?

HS adalah penyakit kulit yang menyerang bagian folikel rambut dan kelenjar keringat. Nah, ketiak adalah area yang dipenuhi oleh kelenjar keringat dan folikel rambut. Oleh karena itu, ketiak menjadi area yang rentan terserang hidradenitis suppurativa. Bukan cuma ketiak, bagian tubuh lain yang dipenuhi oleh kelenjar keringat dan folikel rambut, seperti pangkal paha dan di bawah payudara pada wanita.

Dilansir dari Mayo Clinic, penyebab pasti penyakit ini tidak diketahui sampai sekarang. Namun, HS mulai berkembang ketika folikel rambut di kulit mengalami penyumbatan akibat hormon, gen yang diturunkan dan masalah sistem kekebalan tubuh. Merokok, kelebihan berat badan, dan sindrom metabolik diketahui juga berperan dalam perkembangan penyakit ini. 

Kalau kamu ingin tahu lebih lanjut tentang penyakit langka ini, kamu dapat bertanya ke dokter Halodoc. Lewat aplikasi, kamu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.

Baca Juga: 3 Penyakit Kulit Ini Bisa Muncul Tanpa Disadari

Gejala Hidradenitis Suppurativa

Gejala-gejala hidradenitis suppurativa dapat berkisar dari ringan hingga berat. Gejala khasnya adalah munculnya benjolan yang mirip seperti bisul, komedo, kista, dan jaringan parut. Benjolan ini mulanya seukuran kacang polong yang berkembang di satu tempat. Kemudian benjolan akan menghilang atau pecah dan mengeluarkan nanah setelah beberapa jam atau beberapa hari.

Benjolan baru kemudian berkembang di daerah terdekatnya. HS yang tidak kunjung diobati dapat menimbulkan benjolan yang lebih besar dan semakin menyebar ke area lainnya. Beberapa benjolan juga rentan terinfeksi bakteri, sehingga berisiko menyebabkan infeksi sekunder yang harus diobati dengan antibiotik.

Sebagian besar orang yang mengidap hidradenitis suppurativa mengembangkan sinus pilonidal, di mana timbul lubang kecil atau "terowongan" di kulit. Perawatan dengan obat-obatan, pembedahan atau kombinasi keduanya dapat membantu mengendalikan gejala dan mencegah komplikasi. 

Komplikasi yang Dapat Ditimbulkan

Hidradenitis suppurativa yang semakin parah dapat menimbulkan sejumlah komplikasi. Dikutip dari Mayo Clinic, sejumlah komplikasinya, yaitu:

  • Infeksi. Area kulit yang mendapat benjolan rentan terhadap infeksi.

  • Bekas luka dan perubahan kulit. Luka yang dihasilkan oleh HS bisa sembuh, tetapi kemudian dapat meninggalkan bekas seperti tali atau kulit berlubang.

  • Pembatasan gerak. Luka dan jaringan parut dapat menyebabkan gerakan terbatas karena terasa menyakitkan. Hal ini terjadi ketika penyakit tersebut mempengaruhi area ketiak atau paha.

  • Drainase limfa terhambat. Jaringan parut HS dapat mengganggu sistem drainase getah bening, sehingga dapat menyebabkan pembengkakan pada lengan, kaki atau alat kelamin.

Baca Juga: Ini 3 Tingkat Keparahan Hidradenitis Suppurativa

Seseorang yang mengidap HS juga rentan mengalami depresi. Pasalnya, benjolan, rasa sakit dan bau dari nanah dapat menyebabkan rasa malu dan membuat mereka enggan keluar rumah untuk bersosialisasi dengan orang lain.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Hidradenitis suppurativa.
WebMD. Diakses pada 2020. Hidradenitis Suppurativa.
NHS. Diakses pada 2020. Hidradenitis suppurativa (HS).

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan