Keputihan Bisa Menjadi Tanda Munculnya Kanker Serviks, Benarkah?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   18 Agustus 2021
Keputihan Bisa Menjadi Tanda Munculnya Kanker Serviks, Benarkah?Keputihan Bisa Menjadi Tanda Munculnya Kanker Serviks, Benarkah?

Keluarnya cairan dari vagina atau keputihan adalah hal yang normal dan umum dialami wanita. Meski begitu, keputihan dengan ciri-ciri yang tidak normal perlu diwaspadai karena bisa menjadi pertanda kanker serviks. Dengan mengenali keputihan yang menjadi gejala kanker serviks, kamu bisa mendeteksi penyakit tersebut lebih awal sehingga bisa lebih mudah untuk diobati.”

Halodoc, Jakarta – Keputihan adalah keluarnya cairan berwarna bening atau putih susu dari vagina. Hal itu adalah normal dan umum dialami oleh wanita. Faktanya, cairan tersebut berperan penting untuk menjaga kebersihan vagina dan membantu mencegah infeksi.

Meski begitu, kamu perlu berhati-hati terhadap keputihan dengan ciri-ciri yang berbeda dari biasanya. Sebab, keputihan yang tidak normal bisa menjadi gejala awal kanker serviks. Berikut ulasannya.

Baca juga: 7 Kelompok Wanita yang Berisiko Alami Kanker Serviks

Keputihan yang Menjadi Tanda Kanker Serviks

Keputihan bisa muncul dalam jumlah, bau, dan warna yang bervariasi, tergantung pada waktu siklus menstruasi kamu. Misalnya, kamu akan cenderung memiliki keputihan yang banyak saat sedang ovulasi, menyusui, atau terangsang. Baunya pun juga bisa berbeda ketika kamu hamil atau kurang menjaga kebersihan pribadi. Sedangkan warna keputihan, biasanya berkisar dari bening hingga putih susu.

Namun, hati-hati bila warna, bau atau konsistensi keputihan berbeda dari biasanya. Apalagi bila kamu juga mengalami gatal atau terbakar pada vagina, karena kamu mungkin mengalami infeksi atau kondisi lain. Berbagai penyebab keputihan tidak normal, antara lain:

  • Konsumsi obat antibiotik atau steroid;
  • Pil KB;
  • Tampon yang lupa dilepas;
  • Vaginosis bakteri;
  • Penyakit radang panggul;
  • Trikomoniasis;
  • Vaginitis;
  • Infeksi ragi (vagina).

Keputihan yang tidak normal juga dapat menjadi gejala infeksi menular seksual (IMS) tertentu, seperti klamidia atau gonore. Infeksi tersebut dapat menyebar dan memengaruhi rahim, indung telur, dan saluran tuba, dan dapat diteruskan atau ditularkan ke pasangan seksual. Oleh karena itu, deteksi IMS perlu dilakukan. 

Tidak hanya membuat tidak nyaman, keputihan yang tidak normal juga bisa menjadi pertanda penyakit yang berbahaya, seperti kanker serviks. Bila keputihan berbau tidak sedap, berwarna kecokelatan atau ada bercak darah, waspadai kanker serviks

Gejala Awal Kanker Serviks yang Perlu Diwaspadai

Selain keputihan tidak normal, kanker serviks juga bisa ditandai oleh gejala awal berikut ini:

  • Pendarahan vagina yang tidak normal, seperti setelah hubungan seksual, antara periode menstruasi, atau setelah menopause. Hanya saja periode menstruasi mungkin lebih berat dan bertahan lebih lama dari biasanya.
  • Nyeri saat berhubungan intim.
  • Nyeri panggul.

Sayangnya, kanker serviks seringkali tidak menimbulkan gejala yang signifikan pada tahap awal. Itulah mengapa penting bagi wanita untuk mendapatkan pemeriksaan panggul dan pemeriksaan pap smear secara rutin untuk mendeteksi kanker lebih dini. Dengan begitu, kanker serviks masih bisa bisa diobati.

Baca juga: Waspada Ciri Kanker Serviks Stadium Awal

Pemeriksaan yang Perlu Dilakukan

Bila kamu mengalami keputihan yang tidak normal, dokter akan melakukan tes skrining untuk mendeteksi kanker serviks dan sel prakanker yang bisa berkembang menjadi kanker serviks. Beberapa tes skrining yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Tes Pap smear untuk mengumpulkan sel-sel dari leher rahim kamu untuk pemeriksaan lebih lanjut. 
  • Tes DNA HPV juga bisa dilakukan untuk menguji sel-sel yang sudah dikumpulkan dari serviks untuk mendeteksi infeksi dengan salah satu jenis HPV yang paling mungkin menyebabkan kanker serviks.

Bila tes skrining serviks kamu menunjukkan hasil yang tidak normal atau gejala kanker serviks, kamu biasanya akan direkomendasikan untuk menjalani kolposkopi. Ini adalah pemeriksaan untuk mencari kelainan pada leher rahim.

Selain memeriksa serviks, dokter mungkin juga akan mengambil sampel jaringan kecil (biopsi) sehingga bisa diperiksa untuk sel kanker.

Bila terdeteksi pada tahap paling awal, kanker serviks dianggap sebagai salah satu jenis kanker yang paling dapat diobati. Kematian akibat kanker serviks telah menurun secara signifikan dengan peningkatan skrining melalui pemeriksaan pap smear. 

Baca juga: Mengidap Kanker Serviks, Bisakah Disembuhkan?

Bila kamu ingin melakukan pemeriksaan untuk kanker serviks, kamu bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang juga untuk memudahkan kamu mendapatkan solusi kesehatan terlengkap.


Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. What Causes Cervical Cancer
WebMD. Diakses pada 2021. Vaginal Discharge: What’s Abnormal?
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Cervical Cancer.



 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan