Keratektomi Fotorefraktif untuk Mengatasi Rabun Jauh

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   01 Februari 2021
Keratektomi Fotorefraktif untuk Mengatasi Rabun JauhKeratektomi Fotorefraktif untuk Mengatasi Rabun Jauh

Halodoc, Jakarta - Rabun jauh, atau yang juga bisa disebut dengan miopi merupakan salah satu gangguan kesehatan pada mata yang menyebabkan pengidapnya tidak dapat melihat benda jarak jauh dengan jelas. Rabun jauh bisa juga disebut dengan mata minus. Gejalanya sendiri ditandai dengan buram, kesulitan melihat atau membaca tulisan jauh, serta sakit kepala.

Gangguan mata yang satu ini dapat berkembang secara cepat, lho. Rabun jauh sudah bisa terjadi sejak masa kanak-kanak, yang akan semakin bertambah parah seiring berjalannya waktu. Lantas, apakah rabun jauh dapat diatasi dengan prosedur keratektomi fotorefraktif? Yuk, simak penjelasan selengkapnya mengenai prosedur keratektomi fotorefraktif untuk mengatasi rabun jauh.

Baca juga: Kenali Pemeriksaan yang Bisa Mendeteksi Rabun Jauh

Prosedur Keratektomi Fotorefraktif untuk Mengatasi Rabun Jauh

Prosedur keratektomi fotorefraktif, atau PRK (Photoreactive Keratectomy) merupakan prosedur rawat jalan non-invasif yang dilakukan dengan laser untuk menyembuhkan gangguan refraktif atau masalah pembiasan mata, seperti rabun jauh, rabun dekat, serta mata silinder. Prosedurnya sendiri dilakukan dengan menyingkirkan lapisan bening yang berada di permukaan mata, serta memperbaiki jaringan kornea.

Prosedur keratektomi fotorefraktif sering disamakan dengan LASIK, padahal keduanya sangat berbeda. Keratektomi fotorefraktif memiliki risiko komplikasi yang lebih kecil. Meski demikian, komplikasi tetaplah ada. Beberapa komplikasi tersebut, yaitu:

  • Nyeri pada mata;
  • Rasa tidak nyaman;
  • Penglihatan kabur;
  • Mata kering.

Baca juga: Ketahui Bedanya Rabun Jauh dan Dekat

Kamu perlu mengetahui gejala umum rabun jauh, agar kondisi tersebut dapat diatasi dengan tepat. Beberapa gejala umum rabun jauh, yaitu buram saat melihat benda jauh, harus menyipitkan mata untuk melihat dengan jelas, sakit kepala, serta kesulitan melihat saat berkendara pada malam hari. Kondisi ini umumnya sudah dapat terlihat sejak kecil yang ditandai dengan beberapa gejala berikut ini:

  • Sering menyipitkan mata.
  • Duduk dekat dengan televisi.
  • Duduk di depan kelas.
  • Mengedipkan mata berlebihan.
  • Sering menggosok mata.

Kamu bisa langsung memeriksakan kondisi kesehatan mata di rumah sakit terdekat saat mengalami sejumlah gejala seperti yang telah disebutkan. Gangguan penglihatan yang dibiarkan begitu saja dapat mengganggu aktivitas harian yang kamu lakukan. Berikut ini sejumlah kondisi rabun jauh yang memerlukan bantuan medis segera:

  • Terlihat bintik kecil seperti melayang yang mengganggu penglihatan.
  • Terlihat kilatan cahaya pada salah satu atau kedua mata sekaligus.
  • Terlihat adanya serangan cahaya atau bayangan yang menutupi sebagian penglihatan.

Baca juga: Peduli Kesehatan Mata, Ini Bedanya Presbiopi dan Miopi

Selain melakukan prosedur keratektomi fotorefraktif, kamu bisa melakukan beberapa cara mandiri di rumah untuk mengatasi rabun jauh. Berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  • Melakukan pemeriksaan mata secara berkala.
  • Melakukan langkah pengobatan yang tepat saat mengidap gangguan kesehatan kronis, seperti diabetes dan hipertensi. 
  • Lindungi mata dari paparan radiasi dan sinar ultraviolet dengan kacamata antiradiasi.
  • Menggunakan pelindung mata saat melakukan aktivitas di luar ruangan. 
  • Mengonsumsi makanan sehat yang mampu menunjang kesehatan mata, seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan ikan yang kaya kandungan asam lemak omega-3.
  • Berhenti melakukan hal-hal yang tidak sehat, seperti merokok dan mengonsumsi alkohol.

Langkah terakhir yang dapat dilakukan adalah metode 20-20-20. Metode tersebut dilakukan dengan mengistirahatkan mata selama 20 detik, setiap 20 menit di depan layar gadget. Kemudian alihkan pandangan dengan menatap objek-objek yang berjarak minimal 20 kaki atau setara dengan 6 meter dari tempat kamu duduk.

Referensi:
Aao.org. Diakses pada 2021. What Is Photorefractive Keratectomy (PRK)?
NIH. Diakses pada 2021. Nearsightedness (Myopia).


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan