Ambroxol
DAFTAR ISI
- Apa Itu Ambroxol?
- Manfaat Ambroxol
- Perhatian Sebelum Menggunakan Ambroxol
- Merek Dagang Obat Ambroxol
- Dosis Ambroxol
- Cara Penggunaan Ambroxol
- Efek Samping Ambroxol
- Interaksi Ambroxol dengan Obat Lain
- Kontraindikasi Ambroxol
Apa Itu Ambroxol?
Ambroxol merupakan salah satu kandungan obat yang banyak ditemukan pada obat batuk dan obat sakit tenggorokan. Obat yang dikenal juga dengan ambroxol hydrochloride atau ambroxol HCI ini, masuk dalam golongan mukolitik atau obat pengencer dahak.
Obat ini akan bekerja dengan cara mengencerkan dahak, sehingga dapat melegakan tenggorokan karena dahak lebih mudah dikeluarkan dari tenggorokan saat batuk.
- Golongan: Obat mukolitik (pengencer dahak).
- Kategori: Obat keras
- Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak
- Ambroxol untuk ibu hamil: Obat ambroxol hanya bisa digunakan dengan resep dokter, apabila manfaatnya lebih besar dari risikonya terhadap janin
- Ambroxol untuk ibu menyusui: Obat ambroxol bisa terserap ke dalam ASI, sebaiknya konsultasikan diri terlebih dahulu sebelum ibu menyusui menggunakan obat ini.
- Bentuk obat: Tablet dan sirup.
Manfaat Ambroxol
Ambroxol bermanfaat untuk mengatasi beberapa kondisi seperti berikut ini:
- Bronkitis yang disebabkan oleh peradangan pada lapisan bronkus. Biasanya penderita bronkitis sering mengalami batuk, yang disertai dengan keluarnya dahak kental.
- Bronkitis asmatik, kondisi dari bronkitis dan asma yang terjadi secara bersamaan, sehingga menyebabkan peradangan di saluran pernapasan.
- Bronkiektasis yang membuat paru-paru sulit untuk membersihkan atau mengeluarkan lendir.
- Emfisema, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) yang ditandai dengan sesak napas akibat kerusakan pada kantong udara (alveoli).
Perhatian Sebelum Menggunakan Ambroxol
Ambroxol merupakan obat keras yang penggunaannya harus dengan resep dokter. Perhatikan beberapa hal berikut ini, sebelum kamu mulai mengonsumsi obat ambroxol:
- Informasikan kepada dokter jika kamu pernah mengalami reaksi terhadap ambroxol atau kandungan obat lainnya.
- Beri tahu dokter jika kamu mengalami gangguan fungsi ginjal. Sebab gangguan fungsi ginjal bisa menghambat pembuangan obat melalui urine, sehingga obat bisa menumpuk di tubuh.
- Informasikan pada dokter jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan jenis lainnya, baik itu obat resep, obat non resep, obat herbal maupun suplemen.
- Infokan pada dokter jika kamu sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
Merek Dagang Obat Ambroxol
Berikut ini sejumlah merek dagang obat ambroxol yang bisa kamu temui dengan mudah di pasaran, yaitu:
- Ambroxol 30 mg 10 Tablet. Obat mukolitik yang bekerja dengan cara meningkatkan produksi surfaktan paru dan merangsang aktivitas silia, sehingga dapat memfasilitasi pengeluaran dahak.
- Mucera Forte Sirup 60 ml.Mengandung ambroxol hydrochloride yang bisa bantu mengatasi saluran napas akut dan kronis, khususnya pada bronkitis kronis, bronkitis asmatik, dan asma bronkial.
- Epexol 30 mg 10 Tablet. Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi gangguan saluran nafas akut dan kronis, karena di dalamnya mengandung ambroxol hydrochloride.
- Mucopect 30 mg 10 Tablet. Dalam tiap tabletnya mengandung ambroxol 30 mg, yang bermanfaat untuk mengencerkan dan mengeluarkan dahak, terutama pada orang yang mengalami batuk dan gangguan saluran pernapasan lain.
- Mucos Sirup 60 ml. Obat batuk cair yang mengandung ambroxol hydrochloride, untuk bantu mengatasi gangguan saluran nafas akut dan kronis. Obat ini bekerja dengan cara membersihkan serta meningkatkan sekresi cairan, sehingga dahak lebih mudah keluar.
Dosis Ambroxol
Berikut ini dosis umum pemberian obat ambroxol yang perlu diketahui:
- Dewasa: dosis harian 30 mg (1 tablet ambroxol) hingga 120 mg (4 tablet ambroxol), diberikan dalam 2 hingga 3 dosis terbagi.
- Anak-anak usia 2 tahun: ½ sendok teh sirup ambroxol, 2 kali sehari.
- Anak-anak usia 2-5 tahun: ½ sendok teh sirup ambroxol, 3 kali sehari.
- Anak-anak usia di atas 5 tahun: 1 sendok teh sirup ambroxol, 2-3 kali sehari.
Cara Penggunaan Ambroxol
Agar obat bisa bekerja secara efektif di dalam tubuh, perhatikan cara penggunaannya berikut ini:
- Konsumsi obat berdasarkan resep dokter atau di bawah pengawasan medis.
- Jangan menggerus atau mengunyah obat sediaan tablet tanpa anjuran dokter.
- Untuk obat sediaan sirup, kocoklah botol dengan baik selama 10-15 detik sebelum digunakan. Selain itu, gunakan sendok takar agar dosis obat sesuai.
- Jika jadwal minum obat terlewat, maka konsumsi obat sesuai dengan jadwal berikutnya. Jangan menggandakan atau mengurangi obat tanpa sepengetahuan dokter.
- Penggunaan untuk ibu hamil, menyusui, serta anak di bawah usia 2 tahun, harus didiskusikan dengan dokter terlebih dahulu.
- Produk obat harus disimpan dalam ruangan tertutup dengan suhu ruang, serta jauh dari jangkauan anak-anak.
- Apabila tidak kunjung sembuh dalam waktu 3 hari setelah menggunakan obat, lakukan konsultasi ulang ke dokte. Tujuannya untuk segera mendapatkan perawatan dan penanganan medis lainnya, yang sesuai dengan kondisimu.
Efek Samping Ambroxol
Penggunaan obat ambroxol bisa memicu efek samping, terutama jika obat ini diminum tanpa mengikuti aturan atau diminum dalam jangka waktu lama.
Berikut ini sejumlah efek samping yang bisa muncul saat mengonsumsi ambroxol:
- Rasa tidak nyaman di perut (dispepsia).
- Mual dan muntah.
- Perut terasa mulas dan diare.
- Hipestesia (mati rasa).
- Mulut dan tenggorokan terasa kering.
Efek samping obat biasanya muncul beberapa saat setelah kamu menggunakan obat ini. Jika efek samping yang lebih parah muncul dan berulang dalam jangka waktu panjang, segera hentikan pemakaian obat dan periksakan diri ke dokter.
Interaksi Ambroxol dengan Obat Lain
Sama seperti penggunaan obat-obatan lainnya, pencampuran ambroxol bisa memicu interaksi obat di dalam tubuh, yang kemudian meningkatkan risiko gangguan di paru-paru. Kondisi ini bisa terjadi terutama saat ambroxol digunakan dengan jenis obat lainya seperti:
- Cefuroxime.
- Doksisiklin.
- Eritromisin.
- Amoksisilin.
Karena risiko tersebut, sebaiknya beri tahu dokter jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan lainya, baik itu obat resep, obat non resep, obat herbal, maupun suplemen.
Kontraindikasi Ambroxol
Menurut penelitian, tidak ada kontraindikasi absolut dalam penggunaan obat ambroxol. Namun pada pasien dengan ulserasi lambung, gangguan ginjal, asma bronkial, dan hipersensitif terhadap kandungan obat, penggunaan ambroxol perlu kehati-hatian.
Jika kamu membutuhkan ambroxol, obat ini bisa dibeli dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc. Namun, untuk meminimalisir risiko dan efek samping dari penggunaan obat ini, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter di Halodoc. Saat ini, konsultasi dengan dokter bisa dilakukan dengan mudah dari mana saja dan kapan saja di Halodoc!
Referensi:
Drugs.com. Diakses pada 2024. Ambroxol.
NIH. Diakses pada 2024. Ambroxol: A CNS Drug?.
MIMS Indonesia. Diakses pada 2024. Ambroxol.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan