Gangguan Tidur
Pengertian Gangguan Tidur
Gangguan tidur adalah kondisi ketika seseorang mengalami kelainan pada pola tidur.
Kondisi ini bisa menyebabkan penurunan kualitas tidur, yang berdampak pada kesehatan secara keseluruhan.
Meski penyebabnya beragam, kondisi ini pada umumnya terjadi akibat stres atau beberapa kondisi medis yang menyebabkan seseorang sulit untuk mengatur pola tidurnya.
Kondisi ini memiliki bermacam-macam jenis, sampai sejauh ini, terdapat sekitar 80 jenis.
Meski terdapat sekitar 80 jenis, umumnya pengidapnya juga mengidap obstructive sleep apnea, parasomnia, insomnia, gangguan tidur berjalan, dan sebagainya.
Iniadalah kondisi yang tidak dapat kamu anggap sepele, karena dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan juga kesehatan seseorang.
Jenis Gangguan Tidur
Gangguan ini ada banyak jenisnya. Berikut ini beberapa yang paling umum terjadi:
1. Insomnia
Insomnia adalah ketidakmampuan untuk tertidur atau untuk tetap tidur.
Ini bisa terjadi akibat stres, kecemasan, hormon, atau masalah pencernaan. Berbagai penyakit kronis juga bisa jadi penyebab.
2. Sleep Apnea
Sleep apnea adalah kondisi ketika ada jeda dalam bernapas saat tidur. Ini dapat menyebabkan tubuh kekurangan oksigen, dan terbangun di malam hari.
3. Restless Leg Syndrome (RLS)
Gangguan ini bisa terlihar dari keinginan kuat untuk menggerakkan kaki saat akan tidur.
Dorongan ini terkadang muncul bersamaan dengan kesemutan di kaki. Kondisi ini sering berkaitan dengan kondisi kesehatan tertentu, termasuk attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan penyakit parkinson.
4. Narkolepsi
Narkolepsi adalah kondisi di maka kamu tiba-tiba akan merasa sangat lelah dan bisa tertidur kapan dan di mana saja tanpa peringatan.
Kondisi ini dikaitkan dengan gangguan neurologis tertentu, seperti multiple sclerosis.
Penyebab Gangguan Tidur
Penyebab gangguan ini sangat beragam. Berikut ini beberapa penyebab dari kondisi ini:
- Gangguan fisik, seperti nyeri perut.
- Kondisi medis, seperti sesak napas.
- Obat-obatan, seperti kafein, antidepresan, atau stimulan.
- Gangguan kejiwaan, seperti depresi atau cemas.
- Kondisi lingkungan, seperti pekerja shift malam hari.
- Usia lanjut.
- Pecandu alkohol.
- Faktor genetik.
Faktor Risiko Gangguan Tidur
Meski penyebabnya bisa diakibatkan oleh berbagai macam faktor, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menjadi pemicu kondisi ini, antara lain:
- Lingkar leher.
- Pembesaran jaringan hidung, mulut, atau tenggorokan.
- Kelainan bentuk tulang.
- Konsumsi alkohol, obat-obatan tertentu, atau konsumsi berlebihan bahan makanan yang kadar gulanya tinggi.
- Tidur telentang dan menggunakan bantal.
- Kebiasaan tidur yang buruk.
- Kelainan hormon.
Gejala Gangguan Tidur
Gejala gangguan tidur bisa berbeda-beda tergantung jenisnya. Namun, secara umum, berikut ini beberapa gejala yang dapat terjadi:
- Kesulitan tidur di malam hari.
- Waktu bangun dan tidur yang tidak teratur.
- Gerakan tungkai abnormal saat ingin tidur.
- Masalah pada irama napas saat tidur.
- Sering takut, mimpi buruk, berteriak, atau berjalan ketika tidur.
- Mendengkur, tersedak, mengertakkan gigi, atau berhenti bernapas sesaat, ketika tidur.
- Sering terbangun saat tidur, dan sulit untuk tidur kembali.
- Sulit menggerakkan badan ketika bangun tidur.
- Sering mengantuk di siang hari.
- Sering kesemutan yang menjalar di tangan dan kaki
- Merasa lelah dan lemas.
Diagnosis Gangguan Tidur
Dokter akan mendiagnosis gangguan tidur dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang, seperti:
1. Polisomnografi
Pemeriksaan ini dapat menilai kadar oksigen, pergerakan tubuh, dan gelombang otak untuk menentukan cara mereka memengaruhi tidur.
2. Electroencephalogram
Pemeriksaan khusus untuk menilai aktivitas elektrik di dalam otak dan mendeteksi potensi masalah.
3. Pemeriksaan Darah Genetik
Umumnya berguna untuk mendiagnosis narkolepsi dan kondisi kesehatan lainnya yang mungkin menyebabkan kondisi ini.
Pengobatan Gangguan Tidur
Pengobatan akan tergantung pada penyebab dan kondisi yang kamu alami.
Namun, secara umum, berikut ini beberapa pengobatan untuk gangguan tidur:
1. Perubahan Gaya Hidup
Gaya hidup yang sehat bisa meningkatkan kualitas tidur. Berikut ini beberapa hal yang bisa kamu coba:
- Mengonsumsi makanan sehat, dan batasi asupan gula.
- Rutin olahraga.
- Kelola stres dengan baik.
- Buat jadwal tidur harian.
- Kurangi konsumsi kafein, terutama pada sore dan malam hari.
- Batasi konsumsi minuman beralkohol.
- Hentikan penggunaan gawai setidaknya 30 menit sebelum tidur.
- Jauhi kebiasaan merokok.
2. Terapi Psikologis
Salah satu contohnya adalah dengan terapi perilaku kognitif. Terapi ini bertujuan untuk mengubah pola pikir pengidapnya.
3. Terapi CPAP
Untuk pengidap hipersomnia, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan alat, seperti masker oksigen.
Masker tersebut tersambung ke alat bernapa continuous positive airway pressure (CPAP). Terapi ini dapat membantu membuat saluran pernapasan tetap terbuka.
4. Obat-obatan
Bila perlu, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk mengatasi kondisi ini, seperti obat penenang dan antidepresan.
Komplikasi Gangguan Tidur
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi, antara lain:
- Lemas dan mengantuk.
- Mudah marah.
- Sulit berkonsentrasi saat beraktivitas.
Lebih lanjut mengenai alasan gangguan tidur berbahaya bagi kesehatan, bisa kamu baca di sini → Inilah Alasan Gangguan Tidur Membahayakan Kesehatan
Pencegahan Gangguan Tidur
Beberapa upaya untuk mencegah masalah kesehatan ini, antara lain:
- Mengonsumsi banyak sayuran dan ikan.
- Mengurangi asupan gula.
- Mengurangi stres dan kecemasan dengan aktivitas fisik.
- Mengikuti jadwal tidur yang teratur dan konsisten.
- Minum air putih lebih sedikit sebelum tidur.
- Membatasi asupan kafein, terutama pada sore atau malam hari.
- Mengurangi penggunaan rokok dan alkohol.
- Mengurangi asupan karbohidrat menjelang tidur.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu atau anggota keluarga memiliki tanda dan gejala gangguan tidur, segeralah berbicara dengan psikolog atau psikiater guna atau mendapat penanganan yang tepat. Klik banner di bawah ini untuk langsung konsultasi dengan ahlinya.
Referensi:
American Psychiatric Association. Diakses pada 2022. What are Sleep Disorders?
Healthline. Diakses pada 2022. Sleep Disorders.
Medline Plus. Diakses pada 2023. Sleep Disorders.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Diseases & Conditions. Sleep Disorders.
Menampilkan hasil untuk:
Penyebab dari insomnia sangat bervariasi, antara lain akibat gaya hidup yang tidak sehat, ruangan kamar yang tidak nyaman, gangguan psikologi, masalah kesehatan fisik, bahkan efek samping obat-obatan. Beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mengatasinya, antara lain: - Perbaiki gaya hidup. Kebiasaan merokok, konsumsi kafein berlebihan, makanan tidak sehat, hingga kurang aktivitas, dapat meningkatkan risiko insomnia. - Atur jadwal tidur. Waktu tidur yang berubah-ubah dapat memicu insomnia, karena mengganggu ritme sirkadian yang mengatur metabolisme tubuh. - Jaga kenyamanan kamar. Dapat dengan mengubah pengaturan kamar, mengganti lampu tidur menjadi lebih redup, atau mengatur suhu kamar agar tubuh lebih hangat. - Konsumsi makan sehat. Hindari mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein sebelum tidur, karena dapat mempengaruhi kualitas tidur. - Berolahraga secara rutin. Berolahraga dapat membantu menjaga suasana hati, menurunkan berat badan, serta membuat tidur lebih berkualitas. - Minum segelas susu hangat. Coba konsumsi segelas susu hangat menjelang waktu tidur, karena kalsium dalam susu akan membantu otak memproduksi hormon melatonin yang berperan dalam mengatur pola tidur dan bangun tubuh.
Beberapa penyakit yang dapat memicu kesulitan tidur, antara lain sinusitis, gastroesophageal reflux disease (GERD), hipertiroid, artritis, fibromialgia, masalah sleep apnea, diabetes, demensia, gagal jantung, dsb. Jika ragu dengan kondisi kesehatan Anda, segera periksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan lebih menyeluruh.
Beberapa penyebab seseorang sering terbangun dari tidur dan merasa gelisah, antara lain: - Sleep apnea. Sleep apnea adalah gangguan pernapasan saat tidur, yang dapat membuat pengidapnya terbangun. Gejala lainnya adalah mendengkur, terengah-engah atau sakit kepala ketika bangun, atau kesulitan berkonsentrasi di siang hari. Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut. - Bermain gadget sebelum waktu tidur. Menghabiskan banyak waktu dengan gadget dapat mempengaruhi tidur kita, akibat lampu biru yang dipancarkan dari ponsel tersebut. Usahakan untuk tidak menonton televisi atau tidak gunakan ponsel sebelum tidur. - Depresi atau kecemasan. Depresi dan kecemasan dapat memicu sulit tidur dan kelelahan. Kecemasan, depresi, dan insomnia dapat berjalan beriringan. Pikiran yang gelisah dapat memicu gangguan tidur, sedangkan tidur yang bermasalah dapat memicu kecemasan dan depresi.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan