
Halodoc, sebagai telemedicine atau aplikasi berbasis teknologi memiliki tujuan, yaitu simplifying healthcare.
Dengan begitu, setiap pengguna dapat berkonsultasi dengan dokter secara online, tersedia 24/7, kapan saja dan di mana.
Pengguna Halodoc juga dapat membeli obat atau vitamin/suplemen melalui Toko Kesehatan Halodoc, serta bisa melakukan tes kesehatan dari rumah dengan layanan Homecare by Halodoc.
Selain itu, Halodoc juga memberikan informasi kesehatan yang bertujuan sebagai edukasi kepada pengguna dan sudah melalui tinjauan dari dokter tepercaya.
Dalam memberikan informasi kesehatan yang akurat dan memiliki kredibilitas, Halodoc menyajikan kumpulan data yang berkaitan dengan topik kesehatan, yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Adapun data riset kesehatan dari Halodoc atau Halodoc Research yang bisa diakses oleh semua pengguna, di antaranya:
1. Indonesia Health Insights 2025: Wellness Warriors in Silence
Laporan Indonesia Health Insights 2025: Wellness Warriors in Silence mengungkap realita yang kerap terabaikan:
Ibu adalah Wellness Warrior yang menjaga kesehatan keluarga, namun kesehatan dirinya sendiri sering terpinggirkan.
a. Ketidakseimbangan Peran Nyata dan Pengakuan terhadap Ibu
Peran ibu dalam caregiving dianggap “pekerjaan tanpa jeda” (54%), namun 71% berharap lebih sering diakui.
Meski memegang kendali dalam banyak keputusan penting terkait kesehatan keluarga, peran ibu jarang dianggap sebagai peran strategis. Ia dilihat sebagai pelaksana, bukan pengarah.
b. Tantangan Kesehatan Keluarga
Ada sebanyak 74% ibu mengurus ≥3 anggota keluarga, dan 80% alokasi waktu pengelolaan kesehatan yang dilakukan ibu tercurah untuk anggota keluarga.
Tidak hanya sebagai pengasuh anak, tetapi juga sebagai penopang kesehatan suami dan pendamping utama orang tua yang menua.
Mereka tidak hanya harus mengatur anggaran, tetapi juga membagi waktu dan energi untuk memastikan semua tetap terlayani, sekaligus memahami kebutuhan kesehatan yang berbeda-beda dari setiap anggota.
c. Kesehatan Personal & Beban Emosional
Sebanyak 78% ibu mengaku menunda pemeriksaan kesehatan pribadi, dan 74% tetap menjalankan peran caregiving meskipun sedang sakit.
Hambatan utama yang mereka hadapi adalah keterbatasan biaya (41%) serta kecenderungan untuk lupa memprioritaskan diri sendiri (38%).
Akibatnya, 70% mengalami kurang istirahat, 60% merasa cemas, dan 55% mengalami kelelahan fisik.
d. Harapan yang Belum Tersampaikan
Harapan terbesar para ibu adalah memiliki akses ke layanan kesehatan yang lebih terjangkau (39%), dukungan emosional yang memadai (36%), serta bantuan praktis dalam pekerjaan rumah tangga (32%).
Baca lebih lanjut Indonesia Health Insights 2025: Wellness Warriors in Silence di sini.
2. Health Insight & Wellness Insight 2025 Edisi Ramadan & Idulfitri
Halodoc memberikan laporan mengenai konsultasi kesehatan paling banyak selama bulan Ramadan dan Idulfitri, dengan mengambil dari data internal yang sudah dipadukan dengan insight dari tim dokter kami.
Lengkap juga dengan langkah yang membantu masyarakat menjaga kesehatan dengan lebih optimal selama Ramadan dan IdulFitri.
Sebab, kesehatan kamu dan keluarga sangat penting untuk tetap terjaga di momen berharga ini.
3. Waspada Penularan Demam Berdarah
Demam berdarah adalah penyakit yang menular akibat virus dengue, yang menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk spesies Aedes (Ae. aegypti atau Ae. albopictus) yang terinfeksi.
Penularan demam berdarah dapat terjadi begitu cepat dan perlu segera mendapatkan penanganan. Jika tidak, maka dapat berakibat fatal.
Berikut ini informasi penting terkait demam berdarah yang bisa kamu simak:
4. Kupas Tuntas tentang Kehamilan
Bagi pasangan yang sudah menikah, memiliki buah hati menjadi hal yang membahagiakan.
Kehamilan dapat terjadi secara alami maupun melalui program kehamilan.
Nah, keduanya sama-sama membutuhkan persiapan yang matang dari calon ibu dan ayah.
Berikut ini beberapa hal yang umum diketahui untuk mempersiapkan kehamilan:
5. Menjaga Kesehatan Mental untuk Pekerja

Isu kesehatan mental mungkin sudah sering kamu dengar, namun apakah kamu memahami bahwa isu ini harus benar-benar diperhatikan?
Data dari studi internal Halodoc tahun 2022 menunjukkan mayoritas pengidap masalah kesehatan mental berada di usia produktif, yaitu antara 20an hingga 30an.
Pada fase ini, seorang individu sedang bertransisi dari masa remaja ke dewasa muda.
Dari semua kondisi tersebut, wanita menjadi kelompok gender yang paling banyak melakukan klaim perawatan kesehatan, yakni sekitar 60-70 persen.
Persoalan lainnya, mayoritas asuransi kesehatan yang dimiliki perusahaan rata-rata tidak dapat mencakup semua jenis perawatan kesehatan mental.
Asuransi sering kali hanya mengklaim beberapa sesi konseling atau terapi saja.
Hal ini membuat mereka yang butuh perawatan lebih intensif harus membayar lebih atau mencari sumber daya tambahan.
Meskipun asuransi kesehatan tidak selalu memberikan dukungan penuh, penting untuk diingat bahwa kesehatan mental adalah aspek kesejahteraan yang tidak boleh diabaikan.
Ingat, kesehatan mental yang baik adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan dan produktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Itu sebabnya, setiap individu tetap memerlukan perawatan sekalipun harus membayarnya secara pribadi.
Sebab, investasi dalam kesehatan mental juga merupakan investasi untuk kualitas hidup.
Nah, jika kamu ingin membaca hasil laporan lebih lengkap, kamu bisa baca di sini: Halodoc Annual Insight Report 2022.
6. Cacar Monyet: Kelompok yang Rentan Tertular
Cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang terjadi akibat infeksi virus Monkeypox.
Virus cacar monyet merupakan bagian dari Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.
Gejala cacar monyet hampir serupa dengan penyakit cacar air.
Akan tetapi, gejala yang dirasakan lebih ringan daripada penyakit cacar.
Gejala cacar monyet akan muncul setelah 5 hingga 21 hari setelah paparan virus.
Ada beberapa kelompok orang yang rentan tertular cacar monyet. Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa membaca melalui ulasan berikut ini:


