Sifilis (Raja Singa)
DAFTAR ISI
- Apa Itu Sifilis (Raja Singa)?
- Penyebab Sifilis (Raja Singa)
- Gejala Sifilis (Raja Singa)
- Faktor Risiko Sifilis
- Hubungi Dokter Ini Jika Muncul Gejala Sifilis
- Diagnosis Sifilis (Raja Singa)
- Skrining Penyakit Menular Seksual di Rumah Pakai Halodoc
- Pengobatan Sifilis (Raja Singa)
- Komplikasi Sifilis
- Pencegahan Sifilis
Apa Itu Sifilis (Raja Singa)?
Penyakit raja singa atau sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini dimulai dengan luka yang tidak nyeri, biasanya pada alat kelamin, rektum atau mulut.
Kondisi ini paling sering menyebar melalui kontak seksual dari orang yang terinfeksi melalui kontak kulit atau selaput lendir dari luka ini.
Selain itu, penyakit ini juga dapat ditularkan dari ibu ke anak yang baru lahir selama kehamilan, persalinan, hingga menyusui.
Setelah infeksi awal, bakteri penyebabnya dapat bertahan di dalam tubuh selama bertahun-tahun tanpa menimbulkan gejala. Namun, suatu hari infeksinya bisa aktif kembali.
Jika didiagnosis dengan cepat, penyakit ini dapat disembuhkan dengan pemberian antibiotik. Tanpa pengobatan, penyakit yang juga dikenal dengan sebutan raja singa ini dapat merusak jantung, otak atau organ lain, dan dapat mengancam jiwa.
Penyebab Sifilis (Raja Singa)
Penyebab sifilis adalah bakteri yang bernama Treponema pallidum. Cara paling umum penyebaran sifilis adalah melalui kontak dengan luka orang yang terinfeksi selama aktivitas seksual. Bakteri masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil atau lecet pada kulit atau selaput lendir.
Penyakit ini menular selama tahap primer dan sekunder, dan kadang-kadang pada awal periode laten. Pada kasus yang lebih jarang, kondisi ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan lesi aktif, seperti saat berciuman. Ini juga dapat ditularkan dari ibu ke bayinya selama kehamilan atau persalinan.
Penyakit ini tidak dapat menyebar dengan menggunakan toilet, bak mandi, pakaian atau peralatan makan yang sama, gagang pintu, kolam renang, atau bak air panas.
Setelah sembuh, penyakit ini tidak bisa kembali atau kambuh dengan sendirinya. Namun, seseorang dapat terinfeksi kembali jika memiliki kontak dengan luka sifilis dari orang lain.
Apakah kamu curiga Terinfeksi Penyakit Raja Singa? Segera Hubungi Dokter Ini.
Gejala Sifilis (Raja Singa)
Sifilis berkembang dalam tubuh seseorang secara bertahap, sehingga gejala penyakit raja singa ini akan bervariasi, antara lain:
Sifilis Primer
Gejala pada kondisi ini umumnya muncul berupa luka dengan 10 hingga 90 hari setelah bakteri masuk ke dalam tubuh. Pemulihannya memakan waktu sekitar 3 hingga 6 minggu.
Sifilis Sekunder
Jenis ini bisa terjadi beberapa minggu setelah luka menghilang, dengan ruam yang terdapat di bagian tubuh manapun khususnya di telapak tangan dan kaki.
Ditambah dengan penyakit flu, rasa lelah, sakit kepala, nyeri pada persendian, dan demam umumnya menjadi contoh gejala lain yang dialami pengidap. Segera tangani kondisi ini dengan tepat, agar infeksi tak berlanjut ke tahap berikutnya.
Sifilis Laten
Jika tidak segera diobati, penyakit ini bisa berpindah ke tahap laten dari tahap sekunder. Pada sifilis laten, kondisinya terjadi tanpa gejala, tapi dalam 12 bulan pertama, infeksi masih bisa menular.
Sifilis Tersier
Ini merupakan jenis yang paling berbahaya. Sekitar 30-40% pengidap sifilis yang tidak mendapatkan pengobatan berisiko mengalami komplikasi ini.
Gejala yang terjadi akan sangat dipengaruhi oleh bagian tubuh mana dimasuki bakteri sifilis.
Jenis tersier memiliki dampak terhadap mata, jantung, otak, pembuluh darah, tulang, persendian, dan juga hati.
Hal tersebut menyebabkan pengidap akan mengalami kebutaan, penyakit jantung dan juga stroke akibat dari terjadinya infeksi menular seksual tersebut.
Sifilis Kongenital
Jika kondisi ini terjadi pada ibu hamil, maka janin wanita tersebut bisa juga tertular. Infeksi bisa menular kepada janin jika seorang ibu hamil yang mengidap sifilis.
Risiko tersebut bisa kamu kurangi dengan mengobati infeksi sebelum masa kehamilan mencapai 4 bulan.
Jika penanganan dan pengobatan terlambat, ibu hamil tersebut akan terkena komplikasi. Komplikasi bisa berupa bayi lahir prematur, keguguran, bayi lahir dengan sifilis, dan hilangnya nyawa bayi setelah lahir.
Faktor Risiko Sifilis (Raja Singa)
Siapa pun yang aktif secara seksual bisa terkena penyakit ini, tetapi beberapa orang memiliki peningkatan risiko terinfeksi. Risiko akan jadi lebih tinggi jika:
- Melakukan hubungan seks sesama jenis.
- Melakukan hubungan seks tanpa kondom, terutama jika memiliki banyak pasangan.
- Mengidap HIV/AIDS.
- Berhubungan seks dengan seseorang yang mengidap sifilis.
- Mengidap IMS jenis lain, seperti klamidia, gonore, atau herpes genital.
Hubungi Dokter Ini Jika Muncul Gejala Sifilis
Jika kamu mengalami beberapa gejala sifilis seperti yang disebutkan sebelumnya, kamu harus segera menghubungi dokter di Halodoc untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Nah, berikut beberapa dokter spesialis bedah yang sudah berpengalaman yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Dokter-dokter ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
- dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E
- dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E
- dr. Dina Febriani Sp.D.V.E
- dr. Frieda Sp.D.V.E
- dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Sifilis (Raja Singa)
Untuk mendiagnosis, dokter akan bertanya tentang riwayat seksual yang kamu miliki, termasuk apakah kamu mempraktikkan seks yang aman.
Sangat penting untuk jujur selama diskusi ini. Sebab, dokter dapat membantu menilai risiko dan merekomendasikan tes untuk IMS lainnya.
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan memeriksa dan mengambil sampel darah untuk mencari tanda-tanda infeksi.
Dokter juga mungkin mengeluarkan beberapa cairan atau sepotong kecil kulit dari luka dan mengujinya di laboratorium.
Skrining Penyakit Menular Seksual di Rumah Pakai Halodoc
Apabila mengalami luka yang tidak menimbulkan rasa sakit pada area alat kelamin, rektum, atau mulut setelah melakukan hubungan seksual, kamu harus waspada karena bisa menjadi gejala awal dari penyakit sifilis.
Untuk itu, penting melakukan skrining penyakit menular seksual guna memastikan hal tersebut.
Nah, saat ini kamu bisa melakukan Skrining Penyakit Menular Seksual terkait penyakit sifilis dari rumah dengan menggunakan layanan Halodoc Home Lab.
Layanan homelab ini adalah tes laboratorium atau paket tes dari Halodoc yang pengambilan sampelnya bisa dilakukan di rumah atau di lokasi mana pun yang kamu pilih.
Ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab ini, antara lain:
✔ Tak perlu repot keluar rumah.
✔ Tak perlu antre lama di rumah sakit.
✔ Hemat waktu dan biaya.
✔ Tenaga medis profesional dan responnya cepat.
✔ Protokol kesehatan yang ketat.
✔ Sampel diambil secara aman dan steril.
✔ Sampel darah/urine akan dibawa langsung ke laboratorium setelah diambil (tidak ada transit).
✔ Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.
✔ Harganya terjangkau, mulai dari Rp599.000,-, kamu bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
✔ Semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.
✔ Setelah tes, kamu akan mendapatkan voucher 25 ribu untuk konsultasi hasil dengan dokter tepercaya dari Halodoc.
Dengan berbagai keunggulan layanan Halodoc Home Lab, kamu bisa melakukan tes sifilis dengan mudah dan nyaman.
Booking Skrining Penyakit Menular Seksual Lebih Mudah di Rumah Pakai Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi Halodoc atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Pengobatan Sifilis (Raja Singa)
Bagi primer dan sekunder, pengobatan dapat kamu lakukan dengan antibiotik melalui pemberian suntikan dengan biasanya bisa kamu lakukan selama kurang lebih 14 hari.
Untuk sifilis tersier dan pada wanita hamil, waktu pengobatan akan lebih lama dan menggunakan antibiotik yang dokter berikan melalui infus.
Pengidapnya akan menjalani tes darah untuk memastikan agar infeksi telah sembuh dengan total, setelah menjalani pengobatan antibiotik. Selain itu, Ini Obat Sifilis di Apotek yang Ampuh Redakan Gejala.
Komplikasi Sifilis
Tanpa pengobatan, penyakit ini menyebabkan kerusakan di seluruh tubuh.
Beberapa potensi komplikasi penyakit raja singa ini yang dapat terjadi adalah:
- Benjolan Kecil atau Tumor. Pada tahap akhir, benjolan (gumma) dapat berkembang pada kulit, tulang, hati atau organ lainnya. Gumma biasanya hilang setelah pengobatan dengan antibiotik.
- Masalah Neurologis. Seperti meningitis, gangguan pendengaran, masalah penglihatan, demensia, disfungsi seksual pada pria, dan inkontinensia urine.
- Masalah Kardiovaskular. Seperti pembengkakan aorta atau arteri utama dalam tubuh, dan pembuluh darah lainnya. Kondisi ini juga dapat merusak katup jantung.
- Infeksi HIV. Orang dewasa dengan kondisi ini memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular HIV. Luka dapat berdarah dengan mudah, membuat HIV lebih mudah masuk ke aliran darah selama aktivitas seksual.
- Komplikasi Kehamilan dan Persalinan. Sifilis kongenital sangat meningkatkan risiko keguguran, bayi lahir mati, atau kematian bayi dalam beberapa hari setelah lahir.
Pencegahan Sifilis
Sebelum terinfeksi, kamu bisa melakukan cara berikut ini agar terhindar dari sifilis, di antaranya:
- Menghindari alkohol dan obat-obat terlarang.
- Memiliki satu pasangan tetap untuk melakukan hubungan seksual.
- Berhenti untuk melakukan kontak seksual dalam jangka waktu lama.
- Secara terbuka mendiskusikan riwayat penyakit kelamin yang kamu alami bersama pasangan.
- Biasakan menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu merasakan salah satu gejala sifilis di atas, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kulit di Halodoc yang tersedia 24 jam.
Dengan mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat, maka bisa meminimalisir risiko keparahannya.
Apalagi, kamu bisa berkonsultasi di mana dan kapan pun. Tenang saja, privasi kamu akan terjaga dengan aman di Halodoc!
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Syphilis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Syphilis.
NHS UK. Diakses pada 2024. Syphilis.
WebMD. Diakses pada 2024. What Is Syphillis? What Cause it?
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan