Ketahui 3 Hal Ini Ketika Ibu Hamil Terinfeksi COVID-19 Varian Delta

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   02 Agustus 2021
Ketahui 3 Hal Ini Ketika Ibu Hamil Terinfeksi COVID-19 Varian DeltaKetahui 3 Hal Ini Ketika Ibu Hamil Terinfeksi COVID-19 Varian Delta

“Keganasan COVID-19 varian delta membuat banyak negara kewalahan. Penularan yang lebih cepat, dan gejala yang lebih parah, membuat varian ini sulit untuk dikendalikan. Infeksi varian delta pada ibu hamil pun menimbulkan kekhawatiran.”

Halodoc, Jakarta – Angin segar berakhirnya pandemi tampaknya belum bisa dinikmati. Munculnya varian delta sebagai mutasi virus corona justru seolah membuka babak “pertarungan” baru bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Dampak infeksi COVID-19 varian delta pada ibu hamil pun jadi sorotan.

Dari yang tadinya harus ditunda, vaksinasi COVID-19 ibu hamil kini disarankan, untuk mendapatkan perlindungan terhadap kegawatan akibat infeksi virus corona. Lantas, apa saja yang perlu diketahui ketika ibu hamil terinfeksi COVID-19 varian delta? Berikut ini pembahasannya.

Baca juga: Cara Antisipasi Risiko COVID-19 Varian Delta pada Anak

Ketika Ibu Hamil Kena COVID-19 Varian Delta

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya mengatakan bahwa ibu hamil yang terinfeksi COVID-19, berisiko menghadapi gejala yang parah, dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil pada usia yang sama. Kekhawatiran meningkat dengan adanya varian delta, yang terbukti lebih menular, dan menimbulkan gejala yang lebih parah dibanding varian sebelumnya.

Bila kamu sedang hamil, dan terinfeksi COVID-19 varian delta, berikut ini hal-hal yang perlu diketahui:

  1. Varian Delta Berbahaya, Termasuk pada Ibu Hamil

Seperti dikatakan tadi, COVID-19 varian delta lebih menular dan menimbulkan gejala yang parah bagi pengidapnya, tak terkecuali ibu hamil. Data terbaru yang dikumpulkan oleh UK Obstetric Surveillance System (UKOSS) menunjukkan jumlah ibu hamil yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 meningkat di Inggris karena varian ini.

Data yang dikumpulkan oleh UKOSS menunjukkan bahwa sekitar 33 persen wanita di rumah sakit dengan COVID-19 membutuhkan bantuan pernapasan dan 15 persen membutuhkan perawatan intensif. 

  1. Ada Risiko Kelahiran Prematur

Infeksi COVID-19 pada ibu hamil dapat menimbulkan dampak negatif pada bayi dalam kandungan, termasuk preeklamsia, infeksi, masuk ke unit perawatan intensif rumah sakit dan bahkan kematian.

Penelitian terbaru yang diterbitkan di JAMA Pediatrics pada April 2021, telah mengamati lebih dari 2.000 wanita hamil di 43 institusi medis di 18 negara. Disebutkan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi COVID-19 juga berisiko lebih tinggi mengalami kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.

Data baru yang dikumpulkan UKOSS pun menunjukkan bahwa satu dari lima ibu yang dirawat di rumah sakit dengan gejala COVID-19 yang serius, melahirkan secara prematur. Kemungkinan melahirkan melalui operasi caesar juga meningkat dua kali lipat. Selain itu, satu dari lima bayi yang lahir dari ibu dengan gejala COVID-19 juga dirawat di unit neonatal.

Baca juga: Rahasia 3 Negara Ini Bebas Masker di Tengah Varian Delta

  1. Mendapatkan Vaksinasi Sangat Penting

WHO sangat menyarankan ibu hamil untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19. Terutama dalam situasi di mana manfaat vaksinasi lebih besar daripada potensi risiko, seperti jika mereka tinggal di daerah dengan jumlah kasus yang tinggi.

Tidak perlu takut, karena studi telah menunjukkan tidak ada masalah keamanan khusus untuk ibu hamil dan bayinya yang mendapatkan vaksin COVID-19. Menurut Gill Walton, kepala eksekutif Royal College of Midwives di Inggris, vaksinasi COVID-19 aman dan efektif melindungi ibu hamil dari COVID-19 dan secara signifikan mengurangi risiko penyakit serius atau membahayakan bayi mereka.

Mitos tentang vaksin COVID-19 yang berdampak pada ketidaksuburan atau melukai plasenta juga tidak memiliki dasar ilmiah. Tidak ada dasar biologis di balik klaim bahwa vaksin COVID-19 dapat membahayakan plasenta, organ yang menyediakan oksigen dan nutrisi bagi bayi yang sedang tumbuh selama kehamilan.

Dr. Richard Beigi, yang duduk di Kelompok Kerja Ahli Imunisasi, Penyakit Menular, dan Kesiapsiagaan Kesehatan Masyarakat dari American College of Obstetricians and Gynecologists, mengatakan bahwa tidak ada alasan ilmiah yang jelas untuk berpikir bahwa vaksin baru akan menyebabkan masalah kesuburan.

Demikian pula, tidak mungkin untuk terinfeksi COVID-19 dari vaksin, karena vaksin tidak mengandung virus yang hidup. Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil yang mendapat vaksin COVID-19 melewati antibodi pelindung untuk bayi mereka yang baru lahir, diukur dalam ASI dan plasenta.

Itulah hal-hal yang perlu diketahui ibu hamil ketika terinfeksi COVID-19 varian delta. Untuk menghindari risiko bahaya, sebaiknya jalanilah vaksinasi bila memungkinkan. Gunakan aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit bila ingin melakukan pemeriksaan kehamilan dan kesehatan.

Referensi:
JAMA Pediatrics. Diakses pada 2021. SARS-CoV-2 Transmission Risk Among National Basketball Association Players, Staff, and Vendors Exposed to Individuals With Positive Test Results After COVID-19 Recovery During the 2020 Regular and Postseason.
CNN Health. Diakses pada 2021. What You Need to Know About The Delta Variant If You’re Pregnant.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan