Halodoc, Jakarta –  Diet keto sempat menjadi jenis diet yang populer karena menjanjikan penurunan berat badan yang signifikan. Metode diet ini dilakukan dengan cara menerapkan pola makan yang tinggi lemak, tetapi rendah karbohidrat. Namun, diet keto masih kontroversial karena dianggap sebagai jenis diet yang cukup berisiko bagi kesehatan. 

Maka dari itu, penting mengetahui sejumlah fakta diet keto, agar mendapatkan manfaat yang diinginkan. Ketahui juga cara menjalani serta risiko dari metode diet ini. Dengan begitu, kamu bisa menyusun rencana perhitungan dalam menjalani diet keto, agar tidak memaksakan diri.

Beragam Fakta Diet Keto yang Harus Diketahui

Diet keto dilakukan dengan mengurangi jumlah konsumsi karbohidrat dan meningkatkan konsumsi lemak. Hal ini membuat tubuh mengalami kondisi ketosis. Biar lebih jelas, berikut beberapa fakta diet keto yang perlu diketahui: 

1. Apa itu Ketosis? 

Saat menjalani jenis diet ini, tubuh akan mengalami kondisi yang disebut ketosis. Apa yang dimaksud dengan ketosis? Ketosis terjadi pada tubuh ketika seseorang tidak mengonsumsi atau mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang sangat sedikit.

Jumlah karbohidrat yang menurun ini membuat glukosa dalam tubuh ikut turun. Dalam kondisi tersebut, tubuh membakar lemak sebagai sumber utama energi. Tidak hanya itu, lemak juga akan diubah menjadi asupan energi untuk otak. 

2. Diet yang Kontroversial 

Ada banyak pro kontra terkait metode diet ini. Katanya, diet keto bisa membahayakan karena berisiko mengganggu kesehatan. Namun, sejumlah studi menunjukkan bahwa diet keto yang dilakukan dengan cara tepat, cukup aman dan efektif menurunkan berat badan. 

Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya. Biar lebih aman, pastikan selalu menjalani metode diet ini di bawah pengawasan dokter. 

3. Dianjurkan untuk Penyakit Tertentu 

Sebelum dikenal sebagai metode penurunan berat badan, diet keto ternyata dianjurkan untuk pengidap penyakit tertentu. Katanya, pengaturan makan seperti ini bisa membantu mengatasi beberapa jenis penyakit, salah satunya epilepsi pada anak.

Diet keto bisa mengurangi frekuensi timbulnya serangan kejang pada anak yang mengidap epilepsi. Selain itu, diet keto juga membantu mengontrol kadar gula darah pada pengidap diabetes tipe 2. 

4. Pola Diet Keto yang Benar 

Tertarik melakukan diet keto untuk menurunkan berat badan? Ketahui dulu cara yang benar dan jenis makanan yang harus dikonsumsi maupun harus dihindari. Menjalani metode diet ini artinya harus siap untuk mengurangi jumlah konsumsi karbohidrat setiap hari. Prinsip utama dari diet keto adalah mengonsumsi 75 persen lemak, 20 persen protein, dan 5 persen karbohidrat. 

Saat menjalani diet keto, ada beberapa jenis makanan kaya karbohidrat yang harus dihindari, seperti nasi, pasta, sereal, kacang dan biji-bijian, kentang, wortel, ubi, soda, dan minuman yang mengandung alkohol. Sebagai gantinya, perbanyak mengonsumsi jenis makanan kaya lemak seperti daging ayam, telur, sayur hijau, alpukat, kacang almond, dan minyak zaitun. 

Bagi kamu yang tengah menjalani pola diet, termasuk keto, sebaiknya jangan memaksakan diri. Selain itu, jangan lupa melengkapi pola hidup sehat dengan konsumsi multivitamin tambahan agar terhindar dari risiko penyakit.

Cek kebutuhan suplemen harian di aplikasi Halodoc. Dengan layanan antar, pesanan obat akan dikirim segera ke rumah. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! 

Referensi: 

Healthline. Diakses pada 2022. How the Ketogenic Diet Worksfor Type 2 Diabetes.

Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. What Is the Keto Diet (and Should You Try It)?

Everyday Health. Diakses pada 2022.Keto Diet: A Complete List of What to Eat and Avoid, Plus a 7-Day Sample Menu.

WebMD. Diakses pada 2022. Epilepsy, Children, and the Ketogenic Diet.