Ketahui 4 Jenis Operasi Ginjal yang Bisa Dilakukan

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   18 Agustus 2021
Ketahui 4 Jenis Operasi Ginjal yang Bisa DilakukanKetahui 4 Jenis Operasi Ginjal yang Bisa Dilakukan

Mengatasi batu ginjal dapat dilakukan dengan beberapa prosedur, tergantung pada kondisi kesehatan pasien dan seberapa besar batu ditemukan. Masing-masing prosedur yang dilakukan memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Jadi, pastikan untuk mendiskusikannya terlebih dulu dengan dokter untuk menentukan operasi yang tepat dilakukan.”

Halodoc, Jakarta – Batu ginjal dengan ukuran yang sangat kecil dapat diatasi secara mandiri di rumah. Caranya dengan perbanyak minum air putih, agar batu dapat dikeluarkan dari tubuh bersamaan dengan urine. Proses operasi baru akan dilakukan jika batu ginjal ditemukan dalam ukuran yang cukup besar, karena dapat memicu penyumbatan pada saluran urine. Berikut ini beberapa metode operasi yang dilakukan untuk mengatasi batu ginjal:

Baca juga: Mitos atau Fakta, Makan Daging Dapat Sebabkan Gagal Ginjal?

1. Sistoskopi

Sebelum menjalani sistoskopi, pasien akan diberikan anastesi terlebih dulu. Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat batu di uretra dan kandung kemih. Uretra adalah saluran yang dipakai sebagai tempat keluarnya urine. Prosedurnya dilakukan dengan alat bernama sistokop, berbentuk tabung kecil lentur dengan kamera kecil di bagian ujung.

Sistokop kemudian dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui uretra. Alat ini dapat mendeteksi berbagai keluhan kesehatan lebih dari pemindaian X-ray. Nah, jika ditemukan penyumbatan akibat batu ginjal, prosedur ini dapat membuang batu ginjal pasien tanpa perlu menjalani operasi.

2. Ureteroskopi

Sama dengan sistoskopi, pasien akan diberikan anastesi terlebih dulu. Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat batu di ginjal dan ureter dengan alat bernama ureteroskop. Metode pengerjaannya sama dengan sistoskopi, yaitu memasukkan alat berbentuk tabung panjang ke lokasi batu ginjal. Prosedur yang memakan waktu 1-3 jam ini mampu mengatasi batu ginjal berukuran kurang dari 1,5 sentimeter.

 Baca juga: Kenali Gejala Batu Ginjal Terjadi pada Lansia

3. Percutaneous Nephrolithotomy atau Nephrolithotripsy (PCNL)

PCNL dilakukan dengan membuat sayatan kecil di kulit untuk mengangkat batu ginjal berukuran 2 sentimeter atau lebih. Prosedur ini biasanya dilakukan jika batu ginjal sudah menyebabkan infeksi, sehingga metode sistoskopi dan ureteroskopi tidak mampu mengatasinya.  Prosedur dilakukan dengan alat bernama nefroskop, yaitu selang panjang dengan kamera di bagian ujung. Alat dimasukkan ke dalam tubuh melalui sayatan pada kulit. Prosedur ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

  • Nephrolithotomy, yaitu mengeluarkan batu ginjal dalam kondisi utuh.
  • Nephrolithotripsy, yaitu memecahkan batu menggunakan laser, kemudian batu ginjal didorong keluar menggunakan mesin khusus.

4. Bedah Terbuka

Bedah terbuka cukup jarang dilakukan sekarang. Prosedur ini dilakukan dengan anestesi total. Kemudian, dokter membuat sayatan di daerah punggung sebagai jalan keluar batu ginjal. Bedah terbuka disarankan dilakukan jika pasien memiliki beberapa kondisi berikut ini:

  • Batu ginjal tidak dapat diatasi dengan beberapa metode sebelumnya.
  • Batu ginjal menyumbat saluran ureter.
  • Batu ginjal menghambat aliran urine.
  • Terjadi perdarahan akibat infeksi.
  • Batu ginjal memicu nyeri berat.

Baca juga: Pentingnya Melakukan Pemeriksaan Fungsi Ginjal

Jika ada hal-hal yang ingin ditanyakan seputar prosedur mengatasi batu ginjal, kamu bisa diskusikan langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc. Jika batu ginjal dibiarkan begitu saja, maka sejumlah komplikasi bisa saja terjadi. Komplikasi tersebut termasuk gagal ginjal, penyumbatan saluran kemih, sepsis, cedera ureter, infeksi saluran kemih, pendarahan hebat selama proses operasi, bahkan kematian.

Referensi:

WebMD. Diakses pada 2021. When Do I Need Surgery for a Kidney Stone?

Medical News Today. Diakses pada 2021. What is kidney stone surgery?

WHO. Diakses pada 2021. Ageing and health.

Everyday Health. Diakses pada 2021. The 15 Most Common Health Concerns for Seniors.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan