Ketahui 4 Pahlawan Bidang Kesehatan di Indonesia

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   10 November 2019
Ketahui 4 Pahlawan Bidang Kesehatan di IndonesiaKetahui 4 Pahlawan Bidang Kesehatan di Indonesia

Halodoc, Jakarta - Pahlawan adalah mereka yang memiliki jasa besar bagi negara dan bangsanya. Definisi pahlawan pun tidak hanya mereka yang memimpin pertempuran melawan penjajah, tetapi juga bagi mereka yang telah berinovasi dan memberikan perubahan kepada banyak orang di segala bidang, termasuk bidang kesehatan. Karena s Seperti yang kita tahu, kesehatan adalah aspek utama dalam membangun bangsa.

Dalam Nah, untuk memperingati Hari Pahlawan, yuk, mari kenali lebih jauh kita kenali lebih jauh  beberapa tokoh pahlawan di Indonesia yang telah memberikan sumbangsih dalam membangun bidang kesehatan di Indonesia. Nah bBerikut ini tokoh-tokoh paling berjasa di bidang kesehatan di Indonesia yang perlu kamu tahu dan teladani!

Baca juga: Sri Mulyani Minta Staff Atur Pola Hidup Sehat

Prof. Dr. Gerrit A. Siwabessy

Nama pertama yang tercatat sebagai pahlawan dalam bidang kesehatan di Indonesia adalah Prof. Dr. Gerrit A. Siwabessy. Beliau lahir di Desa Ullath, Pulau Saparua, pada 19 Agustus 1914. Ia merupakan lulusan dari Sekolah Kedokteran NIAS di Surabaya dan kemudian bekerja di sebuah rumah sakit Siampang di Surabaya pada bagian radiologi sampai 1945.

Ia tercatat nyaris meninggal karena dianiaya selama masa pendudukan Jepang. Ia juga pernah berjuang dalam pertempuran Surabaya melawan Inggris dan Belanda dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1949, ia pun melanjutkan studi ke Inggris dan mendalami bidang Radiologi dan Kedokteran Nuklir di London University. 

Sepulang dari sana, ia pun  diangkat sebagai Kepala Bagian Radiologi di RSCM. Kemudian ia merintis pembinaan di bidang radiologi dengan mendirikan Sekolah Asisten Rontgen di RSCM, melatih para dokter spesialis paru-paru, mengatur dan membina kegiatan-kegiatan klinis dalam bidang radiologi di rumah sakit pemerintah maupun swasta. Ia juga orang yang berjasa dalam mendirikan didirikanlah Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) pada tahun 1954. Pada tahun 1956, ia juga dikukuhkan sebagai Guru Besar Radiologi pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia serta mengepalai Tim Dokter Kepresidenan. Tidak hanya itu, ia juga dipercaya sebagai Menteri Kesehatan selama dua periode. 

Baca juga: Radiologi Kedokteran Nuklir, Apa Itu? 

Abdulrachman Saleh

Beliau adalah salah satu sosok pahlawan di Indonesia karena ia dinobatkan sebagai Bapak Ilmu Faal (Fisiologi) sejak tahun 1958. Lulus dari HIS (Hollandsch Inlandsche School), MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs), AMS (Algemene Middelbare School), STOVIA (School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen), ia juga merupakan sosok dokter yang ikut berperan dalam pendirian Radio Republik Indonesia guna untuk menyiarkan kabar kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia. 

Prof. Dr. Sardjito

Beliau adalah rektor pertama Universitas Gadjah mada dan layak disebut pahlawan karena merintis lahirnya Palang Merah Indonesia. Prof. Dr. Sardjito juga tercatat sebagai salah satu lulusan terbaik STOVIA pada tahun 1915. Semasa perang pun pun, beliau berupaya sekuat tenaga agar ketersedian obat-obatan dan vitamin bagi para prajurit atau tentara Indonesia selalu terpenuhi dengan baik. Bahkan ia eliau juga sempat mendirikan pos kesehatan tentara di Yogyakarta dan sekitarnya.

Hasri Ainun Habibie

Mantan ibu negara yang lebih dikenal sebagai Ainun Habibie semasa hidupnya juga memberikan sumbangsih besar pada bidang kesehatan di Indonesia. Istri Presiden Indonesia Ke-3, B.J. Habibie ini memperoleh gelar dokternya pada 1962 dari Universitas Indonesia. Selain pernah bekerja di RSCM, beliau juga pernah menjadi Ketua Perkumpulan Penyantun Mata Tunanetra Indonesia (PPMTI) Pusat pada 2010. 

Salah satu jasanya yang sangat besar adalah mendirikan bank mata yang awalnya sempat menjadi kontroversi. Ainun kemudian memperjuangkan lahirnya regulasi untuk donor mata dan mendesak untuk mengeluarkan fatwa halal bagi donor mata. Bank Mata juga nyatanya telah banyak membantu tunanetra yang kebanyakan datang dari kalangan tidak mampu. Sebelum wafat pada 2010 silam, Ainun juga berpesan agar kelangsungan kegiatan bank mata dipertahankan dan berharap masyarakat menumbuhkan budaya mendonorkan kornea.

Sebetulnya mMasih banyak sekali tokoh-tokoh dalam bidang kesehatan yang telah menyumbangkan tenaga dan waktunya demi memajukan kesehatan di Indonesia. Kita sebagai generasi penerus bangsa wajib menghargai jasa-jasa mereka dan turut serta memajukan kesehatan di Indonesia dengan cara kita sendiri. 

Baca juga: 6 Cara Mudah Menjaga Gaya Hidup Sehat

Terinspirasi dari kisah kepahlawanan mereka? Kamu bisa mulai dari diri sendiri dengan cara menjaga kesehatan sendiri dengan cara rajin olahraga, dan menerapkan pola makan sehat. Jangan lupa juga untuk memenuhi kebutuhan gizi dengan konsumsi suplemen dan vitamin. Kini kamu bisa beli obat, suplemen, vitamin, dan berbagai kebutuhan kesehatan melalui aplikasi Halodoc. Dalam waktu kurang dari satu jam, obat akan dikirimkan ke tempat kamu dengan aman.

Referensi:
Badan Tenaga Nuklir Nasional. Diakses pada 2019. Prof. Dr. Gerrit A. Siwabessy.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan