Ketahui 4 Penyebab Lansia Mengalami Usus Buntu

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   19 Agustus 2021

“Penyakit usus buntu terjadi akibat usus tersumbat oleh feses, benda asing, atau tumor. Bukan itu saja, radang usus buntu juga dapat menyebabkan sumbatan pada organ tersebut. Jika terinfeksi, area usus buntu dan sekitarnya akan membengkak. Lantas, apa saja yang menjadi penyebabnya?”

Ketahui 4 Penyebab Lansia Mengalami Usus BuntuKetahui 4 Penyebab Lansia Mengalami Usus Buntu

Halodoc, Jakarta – Penyakit usus buntu atau yang disebut dengan apendisitis, menjadi salah satu penyakit serius jika dialami oleh lansia. Alasannya, infeksi usus buntu yang dibiarkan tanpa penanganan bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius. Oleh sebab itu, sejumlah penanganan harus segera dilakukan agar komplikasi yang membahayakan dapat dicegah. 

Lantas, sebenarnya hal apa saja sih yang bisa menyebabkan penyakit usus buntu pada lansia? 

Baca juga: 5 Kebiasaan Sepele Ini Menyebabkan Radang Usus Buntu

Ini yang Jadi Penyebab Usus Buntu pada Lansia

Penyakit usus buntu disebabkan oleh infeksi pada rongga usus buntu. Bakteri penyebab infeksi berkembang biak dengan cepat di area tersebut, sehingga usus buntu membengkak, meradang, hingga bernanah. Selain itu, gejala disertai dengan rasa sakit pada perut sebelah kanan, demam, mual, dan gangguan pencernaan. Berikut ini beberapa kondisi yang menjadi penyebabnya:

1. Jarang Mengonsumsi Makanan Berserat

Fekalit atau mengerasnya feses menjadi salah satu penyebab penyakit usus buntu pada lansia. Penyebabnya sendiri adalah kurang mengonsumsi makanan berserat. Kandungan serat dalam tubuh akan menarik banyak air ke usus besar, sehingga feses tetap lunak dan dapat dengan mudah dikeluarkan. Serat dapat merangsang gerakan normal usus, sehingga seluruh kotoran sisa makanan dapat dikeluarkan dari dalam tubuh.

2. Kurang Minum Air Putih

Kurang minum air putih menjadi penyebab radang usus buntu pada lansia selanjutnya. Manfaatnya bukan hanya mencegah dehidrasi saja, tetapi juga mampu mendukung kinerja usus, sehingga serat makanan dapat berfungsi dengan baik di dalam organ tersebut. Jika kandungan serat menarik air ke usus tetapi tubuh tidak memiliki kandungan air yang mencukupi, serat tidak dapat mengerjakan fungsinya dengan baik. Pastikan untuk mengonsumsi minimal 2 liter air putih setiap hari.

Baca juga: Inilah Perbedaan Usus Buntu dan Maag

3. Makan Terburu-Buru

Makan terburu-buru dapat memicu penumpukan partikel makanan yang berujung pada penyakit usus buntu. Hal tersebut dikarenakan, makanan belum terkunyah hingga halus. Oleh karena itu, pastikan makanan benar-benar sudah halus sebelum ditelan, ya. Selain makan terburu-buru, kamu juga perlu menghindari jenis makanan siap saji, makanan olahan, serta makanan dalam kemasan.

4. Tidak Mengonsumsi Probiotik

Bukan hanya penyumbatan saja, penyakit usus buntu pada lansia juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri. Di dalam usus sendiri terdapat ribuan bakteri baik dan buruk. Untuk menjaga kestabilan jumlah bakteri di dalam organ tersebut, kamu perlu mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik. Beberapa makanan yang dapat dikonsumsi, seperti tempe, yoghurt, atau kimchi (asinan sayur fermentasi).

Baca juga: Bukan karena Makanan Pedas, Ini Penyebab Usus Buntu

Jika tidak ingin mengalaminya di hari tua, kamu disarankan untuk menghindari sejumlah penyebab tersebut. Langkah pencegahan semakin efektif jika dibarengi dengan pola hidup sehat sejak dini dengan mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, mencukupi waktu tidur, cukup minum air putih, serta konsumsi suplemen atau vitamin yang dibutuhkan tubuh. Untuk membelinya, kamu bisa menggunakan fitur “toko kesehatan” di aplikasi Halodoc.

Referensi:

NCBI. Diakses pada 2021. Acute appendicitis in the elderly: risk factors for perforation.

NHS UK. Diakses pada 2021. Appendicitis.

Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Appendicitis.

WHO. Diakses pada 2021. Ageing and health.

Everyday Health. Diakses pada 2021. The 15 Most Common Health Concerns for Seniors.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan