Ketahui 5 Fakta Penting Mengenai AIDS yang Perlu Diketahui

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   02 Desember 2022

“AIDS atau Acquired Immunodeficiency Syndrome menggambarkan kumpulan gejala dan infeksi yang terkait dengan defisiensi, atau penurunan dari sistem kekebalan tubuh. Infeksi human immunodeficiency virus (HIV) telah ditetapkan sebagai penyebab dasar AIDS.”

Ketahui 5 Fakta Penting Mengenai AIDS yang Perlu DiketahuiKetahui 5 Fakta Penting Mengenai AIDS yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta – Sebuah ulasan dalam Nature Portfolio menyebutkan, pada bulan Juni 1981, tim dokter dengan Michael Gottlieb sebagai pemimpinnya melaporkan kejadian yang tidak biasa dalam Morbidity and Mortality Weekly Report, sebuah publikasi yang berada di bawah naungan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat. 

Lima orang yang tampaknya sehat di Los Angeles telah terjangkit Pneumocystis pneumonia (PCP), infeksi serius yang biasanya hanya terjadi pada orang yang mengalami penurunan kekebalan yang parah. Selama pelaporan tersebut, dua pengidap yang mendapatkan penanganan intensif telah meninggal. 

Ini merupakan insiden pertama yang muncul dari penyakit mematikan yang tidak jelas penyebabnya. Selanjutnya, mereka menyebut insiden ini sebagai penyakit AIDS.

Berbagai Fakta Penting Seputar AIDS

Selanjutnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, penyakit yang terjadi karena HIV ini terus menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang paling utama. Organisasi ini menyebutkan, sejauh ini AIDS telah merenggut rata-rata 40,1 juta (dengan rentang 33,6 – 48,6 juta) nyawa.

Sementara itu, pada tahun 2021, tercatat sebanyak 650 ribu (dengan rentang antara 510 ribu sampai 860 ribu) orang meninggal karena penyebab yang memiliki kaitan dengan HIV. Tak hanya itu, sebanyak 1,5 juta (dengan rentang antara 1,1 – 2,0 juta) orang tertular HIV.

Selain kedua fakta tersebut, masih ada banyak fakta penting lain seputar penyakit AIDS yang perlu kamu ketahui, yaitu:

1. Ibu dan bayi dapat terinfeksi HIV

CDC menyebutkan, paparan virus HIV yang menjadi penyebab AIDS menular melalui suntikan bekas pakai dan seks tidak aman. Sayangnya, virus ini juga bisa menular dari ibu kepada bayinya bahkan saat masih berada dalam kandungan. Penularan juga bisa terjadi saat melahirkan dan menyusui. 

2. Infeksi virus bisa terjadi tanpa gejala

Setidaknya, sekitar satu dari delapan orang dengan HIV tidak tahu bahwa mereka mengidapnya. Dalam dua hingga empat minggu pertama infeksi HIV, seseorang mungkin mengalami gejala mirip flu seperti kelelahan, demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan nyeri otot serta persendian.

Gejala HIV lainnya dapat berupa pembengkakan kelenjar getah bening yang menyakitkan dan ruam kulit dengan benjolan kecil. Namun, dalam beberapa kasus, seseorang bisa tidak mengalami gejala sama sekali selama tahap awal (akut) infeksi ini, dan mereka dapat menyebarkan virus tanpa menyadarinya.

Ini artinya, satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti apakah kamu atau pasangan positif terinfeksi virus HIV adalah melakukan serangkaian pemeriksaan HIV/AIDS.

3. Tidak menular melalui gigitan serangga 

Penularan HIV atau AIDS tidak bisa terjadi melalui gigitan atau sengatan serangga, berpelukan, berjabat tangan, atau melalui dudukan toilet dan memakai piring yang sama. Selain itu, kamu juga tidak dapat tertular AIDS dari ciuman mulut tertutup atau kontak dengan keringat maupun air mata orang yang terinfeksi.

Bahkan, penularan AIDS juga tidak terjadi karena kamu bekerja atau bergaul dengan seseorang yang positif HIV atau mengidap AIDS. Penularan HIV dari satu wanita ke wanita lain melalui kontak seksual juga jarang terjadi, menurut Department of Health and Human Services Amerika Serikat.

4. HIV atau AIDS tidak bisa sembuh dengan obat tradisional

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menyebutkan, hingga kini belum ada obat yang sepenuhnya dapat mematikan virus HIV penyebab penyakit AIDS. Meski begitu, menjalani terapi antiretroviral atau ARV dapat membantu membuat virus HIV menjadi lemah. 

5. Cara efektif mencegah penularan virus HIV

Oleh karena penularan virus HIV terjadi melalui pertukaran cairan tubuh seperti air mani (termasuk cairan preseminal), cairan dubur, cairan vagina, dan darah, maka cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah selalu melakukan hubungan seks yang aman. Selain itu, hindarilah berbagi alat pemberi obat seperti jarum suntik.

Omar Harfouch, MD, MPH, seorang asisten profesor di Institute of Human Virology di University of Maryland School of Medicine di Baltimore, Amerika serikat,  menyebutkan, penggunaan kondom adalah cara yang efektif untuk mencegah penularan HIV atau AIDS, dan menjadi satu-satunya cara yang kamu bisa lakukan untuk mencegah infeksi menular seksual. 

Jika kamu membutuhkan informasi lain seputar HIV atau AIDS, kamu bisa tanyakan pada dokter di Halodoc. Kamu bisa cek dan download Halodoc di ponselmu untuk bisa chat/video call dengan dokter kapan saja. 

Referensi:
Nature Portfolio. Diakses pada 2022. The levee breaks—initial reports of AIDS.
Promkes Kemenkes. Diakses pada 2022. No HIV No Stigma.
WHO. Diakses pada 2022. HIV.
Everyday Health. Diakses pada 2022. 10 Facts About HIV/AIDS Everyone Should Know.
U.S. Department of Health & Human Services. Diakses pada 2022. Women and HIV.
CDC. Diakses pada 2022. HIV Basics.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan