Ketahui 5 Penyebab Kepala Peyang pada Bayi

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   10 Desember 2020
Ketahui 5 Penyebab Kepala Peyang pada BayiKetahui 5 Penyebab Kepala Peyang pada Bayi

Halodoc, Jakarta – Bayi yang baru lahir masih memiliki tulang tengkorak yang lunak. Hal ini menyebabkan bentuk kepalanya mudah berubah apabila ada tekanan dalam jangka waktu yang lama, seperti saat Si Kecil berbaring di posisi yang sama dalam waktu lama. Perubahan bentuk kepala yang seharusnya bulat ini bisa menjadi datar atau sering disebut sebagai kepala peyang. 

Sebagian besar ibu mungkin hanya tahu kalau kepala peyang disebabkan oleh posisi kepala bayi yang kurang tepat saat tidur. Padahal, penyebab kepala peyang tidak selalu hal tersebut. Kepala peyang pada bayi bahkan bisa terjadi sebelum ia dilahirkan. Berikut berbagai penyebab kepala peyang bayi yang perlu ibu ketahui. 

Baca juga: Bayi pakai Aksesori Rambut, Ini yang Harus Diperhatikan

Berbagai Faktor yang Menyebabkan Kepala Bayi Peyang

Secara umum, jenis kepala peyang bayi dibagi menjadi, yaitu plagiocephaly dan brachycephaly. Plagiocephaly terjadi apabila kepala bayi peyang hanya salah satu sisinya saja, sehingga kepalanya terlihat asimetris. Jenis peyang ini bisa membuat kedua telinga Si Kecil terlihat tidak sejajar dan kepala tidak rata jika dilihat dari sudut atas. 

Sedangkan brachycephaly peyang pada bagian belakang yang membuat kepala bayi tampak melebar sampai terkadang membuat dahinya menonjol ke depan. Beberapa faktor yang dapat membuat kepala bayi peyang di antaranya:

  • Tidur telentang. Tidur telentang termasuk posisi tidur yang sangat aman untuk bayi supaya terhindar dari SIDS (sudden infant death syndrome). Namun, bayi yang tidur telentang dalam waktu lama rentan mengubah kepalanya menjadi peyang. 
  • Masalah pada rahim. Bukan hanya posisi tidur saja, kepala peyang bahkan bisa terjadi sebelum bayi dilahirkan. Tekanan pada kepala bayi saat masih di dalam rahim pun bisa membuat kepalanya peyang. Biasanya, ini terjadi ketika rahim mengalami cedera atau kekurangan cairan ketuban. 
  • Lahir prematur. Kelahiran prematur juga rentan membuat kepala bayi peyang. Pasalnya, tulang tengkorak bayi prematur cenderung lebih lunak.
  • Otot leher tegang. Leher yang kaku atau juga bisa membuat kepala bayi peyang karena membuat salah satu sisi kepala bayi menjadi lebih sering mendapatkan tekanan dibandingkan dengan sisi lainnya.
  • Kelainan pada tulang tengkorak. Kepala peyang dapat disebabkan oleh penyatuan lempeng-lempeng tulang tengkorak yang terlalu dini (craniosynostosis), sehingga membuat bentuk kepalanya menjadi tidak sempurna. Kondisi ini perlu segera ditangani karena bisa menimbulkan gangguan penglihatan dan keterlambatan perkembangan kognitif.

Bila ibu punya pertanyaan lain mengenai kepala peyang pada bayi, hubungi dokter anak melalui aplikasi Halodoc saja. Ibu bisa bertanya sepuasnya kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.

Baca juga: Perhatikan Posisi Tidur Bayi untuk Mencegah SIDS

Tips Mencegah Kepala Bayi Peyang

Ada beberapa hal yang bisa ibu lakukan untuk mencegah kepala bayi peyang, seperti:

1. Mengubah Posisi Tidur atau Tempat Tidurnya

Karena peyang disebabkan oleh tekanan pada kepala yang terlalu lama. Maka dari itu, ibu bisa mencegahnya dengan mengubah posisi tidur bayi ke sisi kanan atau sisi kiri secara berkala. Ibu juga bisa memposisikan bayi ke posisi tengkurap saat ia terjaga. 

Selain mengubah posisinya secara langsung, ibu juga bisa mengakalinya dengan mengubah posisi tempat tidurnya. Umumnya, bayi sangat tertarik melihat benda-benda seperti mainan yang dipasang di atas kepalanya. Coba ubah posisi mainan atau tempat tidur untuk mendorong kepala bayi menengok ke arah yang berbeda.

2. Gendong dengan Cara yang Bervariasi

Selain mengubah posisi tidur, ibu bisa menggendong Si Kecil dengan cara yang bervariasi, seperti posisi tegak, kemudian didekap, atau miring. Variasi-variasi posisi gendongan ini dapat mengurangi tekanan berlebihan pada satu sisi kepalanya.

Baca juga: Sebaiknya Bayi Tidur Menggunakan Bantal atau Tidak?

3. Kenakan Ikat Kepala Khusus

Ibu bisa menggunakan ikat kepala atau helm khusus guna memberi tekanan pada salah satu sisi kepala dan mengurangi tekanan di sisi yang lain. Sayangnya, tidak semua dokter merekomendasikan penggunaan alat seperti ini.

Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2020. Flat Head Syndrome (Positional Plagiocephaly).
Boston Children’s Hospital. Diakses pada 2020. Craniosynostosis.
Healthily. Diakses pada 2020. Plagiocephaly and brachycephaly (flat head syndrome)

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan