Ketahui 7 Cara Mencegah Pneumonia pada Anak

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   02 Februari 2022

“Kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung juga bisa meningkatkan risiko pneumonia, apalagi memang salah satu gejala infeksi COVID-19 yang parah adalah pneumonia. Melakukan tindakan pencegahan seperti pemberian vaksin dan menjaga kebersihan tempat tinggal dan lingkungan adalah hal yang bisa dilakukan untuk mencegah pneumonia pada anak.”

Ketahui 7 Cara Mencegah Pneumonia pada AnakKetahui 7 Cara Mencegah Pneumonia pada Anak

Halodoc, Jakarta – Pneumonia adalah bentuk infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang paru-paru. Paru-paru terdiri dari kantung-kantung kecil yang disebut alveoli, yang terisi dengan udara ketika bernapas. Ketika seseorang mengidap pneumonia, alveolus dipenuhi dengan nanah dan cairan, yang membuat pernapasan terasa sakit dan membatasi asupan oksigen.

Akhir-akhir ini diketahui kasus pneumonia pada anak mengalami peningkatan, seperti yang disampaikan oleh dr. Arifianto, Sp.A(K) dalam unggahannya di Instagram. Menurut unggahan tersebut, kebanyakan pasien pneumonia yang dirawat di DKI Jakarta berusia di bawah 6 bulan dan belum sempat mendapatkan vaksin DPT kombo dosis pertama. Menyadari hal itu, perlu ada langkah pencegahan supaya anak tidak mengalaminya. Berikut ulasan lengkapnya!

Penyebab dan Risiko Pneumonia pada Anak

Pneumonia pada anak paling sering disebabkan oleh bakteri atau virus. Beberapa dari bakteri dan virus ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang sudah terinfeksi. Bakteri dan virus umum yang dapat menyebabkan pneumonia adalah:

  • Streptococcus pneumoniae.
  • Pneumonia mikoplasma yang sering menyebabkan bentuk penyakit ringan yang disebut pneumonia berjalan.
  • Streptokokus grup B.
  • Stafilokokus aureus.
  • Virus syncytial pernapasan (RSV), paling sering terlihat pada anak-anak di bawah 5 tahun.
  • Virus parainfluenza.
  • Virus influenza.
  • Adenovirus.
  • Pneumonia juga terkadang dapat disebabkan oleh jamur.

Seorang anak lebih mungkin terkena pneumonia jika ia memiliki:

  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti dari kanker.
  • Masalah kesehatan (kronis) yang sedang berlangsung, seperti asma atau cystic fibrosis.
  • Masalah dengan paru-paru atau saluran udara.
  • Anak-anak di bawah 1 tahun menjadi berisiko jika mereka berada di sekitar perokok pasif, terutama jika ibunya merokok. 

Anak-anak dengan kasus pneumonia parah kemungkinan besar memiliki paru-paru yang sangat meradang, sehingga tidak dapat mengambil cukup oksigen atau mengeluarkan cukup karbon dioksida.

Kekurangan oksigen terus-menerus dapat merusak banyak organ tubuh, menyebabkan gagal ginjal, gagal jantung, dan gangguan kesehatan lainnya. Menurut World Health Organization, diagnosis paling umum untuk COVID-19 parah adalah pneumonia berat. 

Anak-anak dengan pneumonia yang juga terinfeksi COVID-19  akan mengalami: 

  • Peradangan yang mungkin sangat parah dan merusak alveoli paru-paru.
  • Akumulasi cairan di paru-paru.
  • Kesulitan pertukaran gas yang membuat anak sulit untuk mendapatkan oksigen yang cukup atau mengeluarkan cukup karbon dioksida.
  • Cairan bocor keluar dari pembuluh darah di paru-paru.

Vaksin dan Menerapkan Kebersihan sebagai Upaya Cegah Pneumonia Anak

Memberikan perlindungan kepada anak berdasarkan risiko dan kondisi terkait adalah cara terbaik mencegah pneumonia pada anak di masa pandemi saat ini. Berikut adalah langkah pencegahan yang bisa dilakukan orangtua:

1. Semua anak, mulai usia 2 bulan, harus memulai serangkaian vaksin demi mencegah bakteri pneumonia.

2. Semua anak berusia 6 bulan atau lebih harus mendapatkan vaksin flu setiap tahun.

3. Ajari anak untuk menutup hidung dan mulutnya dengan tisu wajah atau lengan baju saat bersin atau membuang tisu setelah digunakan.

4. Edukasi anak bagaimana mempraktikkan kebersihan termasuk mencuci tangan dengan benar. 

5. Bersihkan permukaan yang sering disentuh anak mulai dari mainan, meja, dan gagang pintu dengan sabun dan air atau bersihkan dengan disinfektan.

6. Jaga agar rumah bebas asap rokok.

7. Jika anak memiliki sistem kekebalan yang lemah atau berisiko tinggi karena kondisi kronis paru-paru, jantung, atau ginjal, tanyakan kepada dokter mengenai rekomendasi vaksin lainnya.

Jika diperlukan, buat janji pemeriksaan ke dokter di rumah sakit pilihan lewat aplikasi Halodoc untuk memastikan kesehatan anak. Dengan aplikasi ini, ibu juga tidak perlu repot antre dan hanya datang pada waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Belum punya aplikasinya? Yuk, download aplikasinya sekarang juga di App Store atau Google Play!

Referensi:

Instagram @dokterapin. Diakses pada 2022.
World Health Organization. Diakses pada 2022. Pneumonia.
Cedars-sinai. Diakses pada 2022. Pneumonia in Children.
Medical News Today. Diakses pada 2022. What is the relationship between pneumonia and COVID-19?
Nationwide Children’s Hospital. Diakses pada 2022. Pneumonia.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan