Ketahui 7 Pemeriksaan untuk Deteksi Hematochezia

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   29 Juli 2019
Ketahui 7 Pemeriksaan untuk Deteksi HematocheziaKetahui 7 Pemeriksaan untuk Deteksi Hematochezia

Halodoc, Jakarta - Pernah mengalami buang air besar berdarah? Bisa jadi itu gejala hematochezia. Kondisi ini biasanya disebabkan perdarahan yang terjadi di saluran pencernaan bagian bawah. Untuk memastikan diagnosisnya, dokter akan melakukan pengambilan sampel feses dan serangkaian pemeriksaan penunjang, seperti:

  1. Tes darah. Dilakukan untuk mengetahui jumlah sel darah, memeriksa kecepatan pembekuan darah, dan fungsi organ hati.

  2. Kolonoskopi. Untuk melihat kondisi usus besar dengan bantuan alat berbentuk selang tipis berkamera, yang dimasukkan melalui dubur.

  3. Biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan untuk kemudian diperiksa di laboratorium.

  4. Foto Rontgen. Untuk melihat kondisi saluran pencernaan dengan bantuan sinar-x, yang kadang juga menggunakan larutan khusus sebagai zat pewarna (cairan kontras).

  5. Angiografi. Untuk melihat kerusakan pada pembuluh darah dengan bantuan sinar-x atau gelombang magnetik, menggunakan cairan kontras yang disuntikkan ke pembuluh darah.

  6. Radionuclide scan. Prinsip kerja prosedur ini mirip dengan Hanya saja, cairan kontras pada prosedur ini akan diganti dengan bahan radioaktif.

  7. Laparotomi. Prosedur ini dilakukan dengan cara membedah perut untuk memeriksa penyebab terjadinya hematochezia.

Baca juga: Pola Hidup Sehat untuk Cegah Hematochezia

Dapat Menimbulkan Komplikasi Berbahaya

Pada beberapa kasus, terutama yang terjadi pada lansia, hematochezia dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti anemia, syok, bahkan kematian. Itulah sebabnya kondisi ini perlu mendapatkan penanganan yang tepat.

Selain keluarga darah bersama feses ketika buang air besar, gejala lain yang juga dapat menyertai hematochezia adalah:

  • Sakit perut.

  • Demam.

  • Diare.

  • Perubahan pola buang air besar.

  • Penurunan berat badan.

  • Gejala anemia akibat kehilangan darah, seperti lemas, detak jantung tak beraturan, dan pingsan.

Namun, jika darah yang keluar banyak dan cepat, pengidapnya dapat mengalami syok hingga kematian. Gejala syok yang perlu diwaspadai adalah:

  • Jantung berdebar.

  • Keringat dingin.

  • Berkurangnya frekuensi buang air kecil.

  • Kesadaran menurun.

Jika kamu mengalami berbagai gejala tersebut, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter, agar penanganan bisa dilakukan sesegera mungkin. Sekarang, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan juga bisa dilakukan di aplikasi Halodoc, lho. Lewat fitur Talk to a Doctor, kamu bisa obrolkan langsung gejalamu melalui Chat atau Voice/Video Call.

Baca juga: Ini Alasan Intoleransi Laktosa Bisa Picu Diare Kronis

Pengobatan dan Pencegahan yang Bisa Dilakukan

Pengobatan untuk hematochezia dilakukan untuk menghentikan perdarahan yang terjadi, yaitu dengan mengatasi penyakit atau kondisi medis yang menjadi penyebabnya. Jika penyebabnya diobati, hematochezia dapat berhenti dengan sendirinya.

Metode pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hematochezia adalah:

  • Endoskopi. Melalui alat endoskopi (misalnya kolonoskopi), dokter gastroenterologi akan menghentikan perdarahan di dalam saluran pencernaan dengan cara dipanaskan, ditutup dengan lem khusus, atau dengan menyuntikkan obat di lokasi perdarahan.

  • Angiographic embolization. Pengobatan ini dilakukan dengan menyuntikkan partikel khusus di pembuluh darah yang rusak, untuk menutup alirannya.

  • Band ligation. Pengobatan ini dilakukan dengan cara memasang karet khusus di area pembuluh darah yang pecah agar perdarahan berhenti.

  • Pasien hematochezia dianjurkan untuk tidak mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid, seperti diclofenac, untuk mempercepat penyembuhan.

Baca juga: Diare Parah Bisa Sebabkan Kematian, Benarkah?

Sementara itu, untuk mencegah terjadinya penyakit ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu:

  • Makan tinggi serat agar tidak terjadi konstipasi, karena berisiko timbul wasir dan divertikulitis.

  • Berhenti merokok.

  • Membatasi kebiasaan minum alkohol.

  • Tidak sembarangan mengonsumsi obat, khususnya obat antiinflamasi nonsteroid, tanpa berkonsultasi dahulu dengan dokter.

Itulah berbagai hal yang perlu diketahui tentang hematochezia. Jangan lupa untuk selalu jaga pola hidup dan pola makan sehat, agar tubuh tetap fit, ya. Selain itu, penting juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Untuk melakukan pemeriksaan, kini kamu bisa langsung buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc, lho. Tunggu apa lagi? Yuk download aplikasinya sekarang!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan