Ketahui Bahayanya Racun Mikotoksin dalam Kopi

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 Februari 2021
Ketahui Bahayanya Racun Mikotoksin dalam KopiKetahui Bahayanya Racun Mikotoksin dalam Kopi

Halodoc, Jakarta - Kopi adalah salah satu minuman yang kerap banyak orang pilih untuk dikonsumsi di pagi hari. Dengan mengonsumsi kopi, kandungan yang terdapat dalam minuman ini mampu membuat mata menjadi segar, sehingga semangat untuk menjalani kegiatan di pagi hari. Meski begitu, banyak berita yang beredar jika ada kandungan mikotoksin di dalam kopi yang kerap kamu konsumsi. Benarkah hal tersebut? Untuk lebih jelasnya, baca ulasan berikut ini!

Kandungan Mikotoksin yang ada di Dalam Kopi

Faktanya, kopi adalah minuman yang menyehatkan karena sarat akan kandungan antioksidan. Selain itu, seseorang yang rutin mengonsumsi kopi secara teratur dapat menurunkan risiko penyakit yang berbahaya. Bahkan, disebutkan apabila peminum kopi dapat hidup lebih lama dibandingkan yang tidak. Meski begitu, berhati-hatilah terhadap penyakit maag karena sifat asam yang ditimbulkan dari kopi.

Baca juga: Yang Terjadi pada Tubuh Jika Konsumsi Kopi Pagi Hari

Selain dapat menimbulkan maag, ada rumor yang mengatakan jika terdapat bahan kimia di dalam kopi yang berbahaya bagi tubuh. Bahan kimia ini disebut juga dengan mikotoksin yang merupakan racun dan dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu. Mikotoksin ini dibentuk oleh jamur-jamur kecil yang dapat tumbuh pada tanaman yang tidak disimpan dengan benar.

Kandungan ini dapat menyebabkan keracunan jika menelannya terlalu banyak. Mikotoksin yang ada di dalam kopi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan kronis. Selain itu, jamur ini juga dapat menimbulkan kontaminasi racun pada beberapa jenis ruangan, seperti bangunan tua, lembap, dan memiliki ventilasi yang buruk.

Ada banyak jenis mikotoksin, tetapi yang paling berhubungan erat dengan tanaman atau biji kopi, antara lain:

1. Aflatoksin

Mikotoksin yang ada di dalam kopi adalah jenis aflatoksin. Diketahui jika jenis ini paling beracun dan diproduksi oleh jenis jamur tertentu, seperti Aspergillus spp. Selain kopi, jamur Aspergillus ini juga dapat terkandung dalam beberapa jenis makanan, seperti sereal, minyak sayur, rempah-rempah, beberapa jenis kacang, hingga biji-bijian. 

Dosis besar dari aflatoksin dapat menyebabkan keracunan akut hingga mengancam nyawa, meski biasanya menyebabkan kerusakan hati. Racun ini juga terbukti bersifat genotoksik, yang dapat merusak DNA dan menyebabkan kanker pada beberapa jenis hewan. Bahkan, kanker hati juga dapat terjadi pada manusia yang tidak sengaja mengonsumsinya.

Baca juga: Adakah Dampak Negatif Terlalu Sering Minum Kopi?

2. Ochratoxin A

Jenis mikotoksin lainnya yang mungkin ada di dalam kopi adalah ochratoxin A. Racun ini diproduksi oleh beberapa spesies Aspergillus dan Penicillium yang kerap menjadi pencemar makanan. Selain biji kopi, beberapa komoditas pangan yang dapat terkontaminasi adalah sereal dan produk turunannya, buah rambat yang dikeringkan, anggur, rempah-rempah, dan akar manis. 

Jamur ini terbentuk selama penyimpanan tanaman dan diketahui dapat menyebabkan efek beracun pada hewan. Efek yang paling vital disebabkan oleh racun tersebut adalah kerusakan ginjal. Selain itu, toksin juga dapat memengaruhi perkembangan janin dan sistem kekebalan tubuh. Meski begitu, dampak buruk yang paling kentara terjadi pada ginjal.

Meski begitu, biasanya kadar mikotoksin di dalam kopi jauh di bawah batas aman. Bahkan, racun ini dapat berada di banyak jenis makanan, bukan hanya kopi. Hal yang harus dipastikan adalah kebersihan dan cara penyimpanan dari bahan makanan tersebut.

Lalu, apa yang harus dilakukan?

Seharusnya, semua produsen dan otoritas keamanan pangan mengawasi dengan ketat segala produk yang diedarkan. Saat batas keamanan dari mikotoksin terlampaui, produk tersebut harus ditarik atau dibuang dan produsennya mendapatkan peringatan hingga teguran keras. Hal ini tentu untuk memastikan semua produk yang dijual baik untuk kesehatan.

Baca juga: Sering Minum Kopi, Awas Ini Dampaknya

Di samping itu, memang manfaat kopi masih jauh lebih banyak daripada manfaat negatifnya. Memang bukti dari paparan mikotoksin dalam tingkat yang rendah masih kurang. Maka dari itu, pastikan untuk mengonsumsi kopi yang berkualitas, kopi berkafein, serta disimpan dalam tempat yang kering dan sejuk. Selain itu, hindari menambahkan gula atau krim kental agar dapat menjaga kopi yang dikonsumsi tetap sehat.

Jika kamu ingin memastikan kesehatan karena terbiasa mengonsumsi kopi setiap hari, pemesanan pemeriksaan fisik lewat aplikasi Halodoc dapat dilakukan. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, kamu bisa mendapatkan kemudahan dalam pemesanan pemeriksaan di rumah sakit yang sesuai dengan pilihan. Nikmati kemudahan akses kesehatannya sekarang juga!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Mycotoxins Myth: The Truth About Mold in Coffee.
WHO. Diakses pada 2021. Mycotoxins.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan