Ketahui Cara Mencegah Anak dari Alergi Telur

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   12 Januari 2021
Ketahui Cara Mencegah Anak dari Alergi TelurKetahui Cara Mencegah Anak dari Alergi Telur

Halodoc, Jakarta – Telur adalah salah satu makanan penyebab alergi paling umum untuk anak-anak. Ketika seorang anak memiliki alergi telur, sistem kekebalan tubuhnya bereaksi secara berlebihan terhadap protein dalam telur. 

Jika anak mengonsumsi produk yang mengandung telur, tubuhnya mendeteksi protein dalam telur sebagai penyerang yang berbahaya, sehingga sistem kekebalan tubuh akan melawannya dan menyebabkan reaksi alergi. 

Gejala alergi yang dialami anak setelah mengonsumsi telur bisa berkisar dari ringan hingga parah, bahkan bisa membahayakan nyawa. Oleh karena itu, orangtua perlu tahu cara mencegah anak dari alergi telur.

Baca juga: Anak-Anak Lebih Rentan Alami Alergi Telur, Kok Bisa?

Tanda Anak Memiliki Alergi Telur

Alergi telur pada anak biasanya terjadi sejak bayi. Ketika anak memiliki alergi telur, tubuhnya akan melepaskan bahan kimia seperti histamine bila ia mengonsumsi telur. Hal itu bisa menyebabkan gejala, seperti:

  • Mengi.
  • Kesulitan bernapas.
  • Batuk.
  • Suara serak.
  • Sakit tenggorokan.
  • Sakit perut.
  • Muntah.
  • Diare.
  • Mata gatal, berair atau bengkak.
  • Gatal.
  • Bintik merah.
  • Pembengkakan.

Namun, reaksi alergi telur pada tiap anak bisa bervariasi. Kadang-kadang seorang anak juga bisa mengalami reaksi alergi yang berbeda pada waktu yang berbeda. Pada beberapa kasus, reaksi alergi terhadap telur bisa bersifat ringan dan hanya memengaruhi satu bagian tubuh, seperti gatal-gatal pada kulit.

Meski begitu, orangtua sebaiknya tidak menyepelekan alergi telur pada anak. Pasalnya, anak yang hanya mengalami reaksi alergi ringan di masa lalu bisa mengalami reaksi yang parah di waktu berikutnya.

Alergi telur bisa menyebabkan reaksi parah yang disebut anafilaksis. Anafilaksis dimulai dengan beberapa gejala yang sama dengan reaksi alergi yang ringan, tapi kemudian bisa memburuk dengan cepat. Anak mungkin bisa mengalami kesulitan bernapas atau pingsan saat mengalami reaksi alergi yang parah. Bila tidak diobati, anafilaksis bisa mengancam jiwa.

Segera bawa anak ke rumah sakit terdekat bila ia mengalami reaksi alergi yang parah. Ibu bisa membuat janji dengan dokter terlebih dulu melalui aplikasi Halodoc agar bisa langsung berobat tanpa perlu antre.

Cara Mencegah Alergi Telur pada Anak

Berikut ini cara yang bisa ibu lakukan untuk menghindarkan anak dari reaksi alergi telur dan mencegahnya mengalami kondisi yang parah bila reaksi alergi terjadi:

  • Baca Label Makanan dengan Cermat

Beberapa anak bisa mengalami reaksi alergi terhadap makanan yang hanya mengandung sedikit telur. Selalu baca label makanan dengan cermat untuk memeriksa apakah ada kandungan telur pada makanan tersebut. Dengan demikian, ibu bisa mencegah anak dari alergi telur.

  • Hati-hati saat Makan di Luar

Selalu berhati-hati saat makan di luar bersama anak. Sebelum memesan menu makanan tertentu, tanyakan pada pelayan atau chef di restoran tersebut untuk memastikan bahwa makanan tersebut tidak mengandung telur.

  • Kenakan Gelang atau Kalung Alergi pada Anak

Cara ini penting untuk memberi tahu pengasuh atau orang lain mengenai apa yang terjadi bila Si Kecil mengalami reaksi alergi telur yang parah, namun ibu sedang tidak bersamanya.

  • Beritahu pada Pengasuh tentang Alergi Anak

Bicarakan dengan pengasuh anak, guru, kerabat, atau siapapun yang merawat Si Kecil tentang alergi telur yang dimilikinya, sehingga mereka tidak akan secara sengaja memberikan produk yang mengandung telur pada anak.

  • Hindari Telur Bila Ibu Masih Menyusui

Bila Si Kecil masih menyusui dan ia memiliki alergi, ia mungkin bisa bereaksi terhadap protein dari telur yang ibu konsumsi.

  • Waspada Makanan yang Berpotensi Mengandung Telur

Sayangnya, meskipun makanan sudah diberi label bebas telur, makanan tersebut mungkin masih mengandung beberapa protein telur. Makanan yang perlu ibu waspadai untuk mencegah anak dari alergi telur, antara lain marshmallow, mayones, makanan yang dipanggang, makanan yang dilapisi tepung roti, daging olahan, puding, saus salad, pasta, dan kue pretzel.

Selain itu, waspada juga dengan beberapa istilah dalam produk makanan olahan yang menunjukkan adanya kandungan telur, seperti albumin, globulin, lesitin, livetin, lisozim, vitellin, dan kata yang dimulai dengan “ova” atau “ovo”.

Baca juga: Alergi Telur, Hindari 8 Jenis Makanan Ini

  • Hati-hati saat Memberi Anak Vaksin

Ada beberapa jenis vaksin untuk mencegah penyakit yang mengandung protein telur. Pada beberapa orang, vaksin tersebut berisiko memicu reaksi alergi. Oleh karena itu, sebelum memberi vaksin pada anak, beritahu dokter atau petugas kesehatan bahwa Si Kecil memiliki alergi telur.

Baca juga: Bisakah Anak yang Alergi Telur Disembuhkan Total?

Itulah cara untuk mencegah anak dari reaksi alergi telur. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk memudahkan ibu mendapatkan solusi terlengkap untuk kesehatan anak.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Egg allergy.
Kids Health. Diakses pada 2021. Egg allergy.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan