Halodoc, Jakarta – Afterburn adalah efek peningkatan pembakaran setelah berolahraga. Selama latihan intensif, laju metabolisme meningkat. Saat berhenti, tubuh tidak langsung kembali ke mode "istirahat", tetapi tetap tinggi untuk waktu yang singkat. 

Hal ini menyebabkan peningkatan pembakaran kalori, bahkan setelah kamu melakukan peregangan, mandi, dan makan camilan setelah berolahraga. Efek afterburn disinyalir sebagai pembakaran kalori tertinggi olahraga bahkan bisa bertahan sampai 38 jam. Informasi selengkapnya mengenai efek afterburn bisa dibaca di sini!

Efek Afterburn Bisa Turunkan Berat Badan?

Semakin intens latihan maka semakin banyak durasi waktu yang dibutuhkan untuk tubuh kembali ke mode “istirahat”. Itu berarti efek afteburn lebih lama dan lebih besar sehingga dapat membakar kalori secara signifikan. Peningkatan pembakaran kalori dapat membantu menurunkan berat badan. 

Namun, tidak semua olahraga dapat meningkatkan efek afterburn. Kunci untuk mendorong efek afterburn adalah latihan interval intensitas tinggi, atau HIIT. Sesi HIIT dapat merangsang efek afterburn karena kamu mengonsumsi lebih banyak oksigen selama sesi tersebut. Ini menciptakan defisit oksigen yang lebih besar, sehingga diperlukan untuk menggantikannya pasca-latihan.

Baca juga: 4 Tips Mencegah Lapar Setelah Olahraga

Tubuh menggunakan oksigen untuk menghasilkan bahan bakar (secara ilmiah dikenal sebagai adenosine triphosphate, atau ATP) yang dibutuhkan otot untuk bekerja selama latihan. Ingin mendapatkan hasil yang maksimal dari efek afterburn? Yuk, cobain jenis latihan berikut:

1. Bersepeda

Bersepeda menggabungkan latihan ketahanan tubuh bagian bawah dengan latihan ketahanan kardiovaskular. Latihan intens bersepeda dapat meningkatkan efek afterburn. 

2. Interval sprint

Interval sprint telah terbukti membantu membakar lemak tubuh dengan kecepatan tinggi. Jenis latihan ini juga dapat meningkatkan kekuatan otot dan daya tahan kardiovaskular. Latihan sprint adalah cara produktif untuk memicu efek afterburn. Kamu bisa memulai dengan pemanasan jogging selama 5 menit.

Baca juga: Ini Cara Agar Berat Badan Tidak Naik Drastis Saat Puasa

Lakukan sprint selama 30 detik. Kemudian memulihkan diri dengan jogging perlahan atau jalan kaki selama 60-90 detik. Ulangi langkah-langkah tersebut selama 20 menit.

3. Strength Circuit Training

Jenis latihan ini menggunakan gerakan gabungan sehingga menghasilkan efek afterburn yang lebih signifikan. Beban latihan yang berat dan interval pemulihan yang lebih pendek di antara jeda latihan menempatkan permintaan yang lebih besar pada tubuh untuk mengganti energi selama latihan.

Baca juga: 6 Pilihan Olahraga Selama Social Distancing

Bagaimana memulai strength circuit training? Pilih beban yang menantang dan selesaikan setiap latihan secara berurutan tanpa istirahat. Istirahat 2 menit setelah sirkuit. Ulangi rangkaian 3 kali.

• 15 squat.
• 15 dumbbell shoulder presses .
• 15 deadlifts.
• 15 dumbbell rows.
• 20 reverse crunches .
• 15 pushups.
• 20 bicycle crunch.

4. Berenang

Berenang adalah latihan tubuh yang sangat efektif, berdampak rendah, dengan hasil yang maksimal. Tidak hanya dapat membangun ketahanan, kekuatan, dan koordinasi tubuh. Berenang juga dapat membuat rutinitas HIIT lebih efektif. Untuk mendapatkan efek afterburn yang maksimal kamu bisa memulai sesi latihan dengan cara:

- Pemanasan 5 menit.

- Sprint gaya bebas 50 meter.

- Recovery 25 meter.

- Sprint gaya punggung 50 meter.

- Recovery 25 meter.

- Sprint gaya dada 50 meter.

- Recovery 25 meter.

- Sprint gaya bebas 50 meter.

- Recovery 25 meter.

- 5 menit pendinginan.

Ingin merencakan pola hidup sehat dan mau tahu lebih detail mengenai jenis latihan yang sesuai dengan kebutuhanmu, bisa langsung tanyakan ke dokter di Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2020. 5 Workouts That Give You the Afterburn Effect

Shape.com. Diakses pada 2020. The Science Behind the Afterburn Effect