Ketahui Fakta Lengkap tentang Sindrom Brugada

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   02 Juli 2019
Ketahui Fakta Lengkap tentang Sindrom BrugadaKetahui Fakta Lengkap tentang Sindrom Brugada

Halodoc, Jakarta - Pada kondisi normal, jantung memiliki empat bilik, dua bilik atrium dan dua sisanya ventrikel. Dengan bantuan impuls listrik, jantung pun berdetak, memompa darah yang kaya oksigen dan mengalirkannya ke seluruh tubuh, juga menyerap kembali darah yang penuh dengan karbondioksida melalui pembuluh balik atau vena. 

Jika seseorang mengalami sindrom brugada, impuls listrik yang berada di antara ventrikel menjadi tidak terkoordinasi dengan baik yang mengakibatkan terjadinya penurunan aliran darah. Akibat dari kurangnya aliran darah menuju otak dan jantung memicu terjadinya pingsan atau kematian secara mendadak. 

Penyebab dan Gejala Sindrom Brugada

Sindrom brugada adalah gangguan pada irama jantung. Setiap detak jantung dipicu oleh impuls listrik yang dihasilkan oleh sel khusus di bagian kanan atas dari jantung. Kerusakan pada saluran ini membuat jantung berdetak tidak normal dan berputar di luar kendali dalam ritme yang cepat dan berbahaya yang tidak normal atau fibrilasi ventrikel. 

Baca juga: Jantung Berdetak Cepat, Inilah Cara Diagnosis Fibrilasi Ventrikel

Akibatnya, jantung tidak memompa secara efektif dan tidak cukup darah mengalir ke seluruh tubuh. Inilah mengapa seseorang bisa mengalami pingsan hingga tiba-tiba meninggal dunia. Sayangnya, sindrom ini sering terjadi karena pewarisan sifat genetik. Meski begitu, kondisinya bisa terjadi karena kelainan struktural pada jantung yang sulit dideteksi, efek penggunaan obat, hingga penggunaan narkotika. 

Sindrom brugada sering ditemui pada orang dewasa dan remaja. Namun, kondisi ini langka terjadi pada anak-anak. Sayangnya, banyak pengidap yang terdiagnosis karena kondisinya sering tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Meski begitu, tanda paling penting dari sindrom ini adalah pola abnormal pada pemeriksaan EKG.

Kamu mungkin tidak memiliki polanya, tetapi mengidap sindrom brugada. Tanda dan gejala yang paling umum adalah pingsan, pusing, napas tersengal, sulit bernapas yang terutama terjadi di malam hari, detak jantung tidak teratur, jantung berdebar, detak cepat dan kacau. Tanda ini sangat mirip dengan kelainan jantung lainnya, sehingga sangat penting untuk bertanya langsung pada dokter. 

Baca juga: Begini Cara Tepat Menolong Orang Pingsan

Komplikasi dari sindrom brugada membutuhkan perawatan medis serius. Ini termasuk serangan jantung mendadak karena kehilangan fungsi jantung, pernapasan, dan kesadaran yang tiba-tiba yang sering terjadi ketika tidur. Selain itu, komplikasi lainnya adalah pingsan, dan ini juga membutuhkan penanganan segera. 

Kehamilan dan Sindrom Brugada

Oleh karena berhubungan dengan genetika, sindrom brugada sangat mungkin diwariskan. Jadi, kamu mungkin perlu bertanya lebih lanjut tentang kondisi ini karena meski kamu tidak mengidapnya, anak bisa menjadi pengidap karena sifat pembawa dari gen yang diwariskan. Selalu ada risiko yang perlu diketahui. 

Baca juga: Bagaimana Mengenali Gejala Serangan Jantung?

Menghindari pemicu menjadi cara pencegahan terbaik dari sindrom ini. Namun, aktivitas normal tetap bisa dilakukan. Kamu tetap bisa berolahraga, berhubungan intim, mengemudi, sedang hamil, memiliki anak, dan merencanakan kehamilan. Selalu bicarakan pada ahlinya, dan kini lebih mudah dengan adanya aplikasi Halodoc

Kamu bisa langsung download aplikasi ini melalui ponsel, baik Android atau iOS untuk memanfaatkan fitur yang ada. Tanya Dokter, Beli Obat dan Vitamin, juga Cek Lab rutin bisa kamu lakukan hanya dengan satu aplikasi. Jadi, pakai aplikasi Halodoc sekarang juga, yuk!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan