Ketahui Fakta Tentang Bayi Bingung Puting

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   26 Agustus 2020
Ketahui Fakta Tentang Bayi Bingung PutingKetahui Fakta Tentang Bayi Bingung Puting

Halodoc, Jakarta - Dibandingkan dengan media sendok atau gelas sloki, penggunaan dot sebagai media untuk memberikan asi perah atau susu formula memang lebih diminati oleh para ibu menyusui. Bukan tanpa alasan, memberikan asi perah atau susu formula dengan media dot disinyalir lebih mudah dibandingkan dengan media lainnya, menghindari susu tumpah, dan bisa lebih menghemat waktu dan tenaga.

Namun, masalah yang sering terjadi setelah menggunakan media dot untuk memberikan susu pada bayi adalah bayi yang mulai menolak untuk menyusu langsung pada payudara ibu. Kondisi ini dikenal dengan istilah bingung puting. Sayangnya, masih banyak orang yang menganggap bahwa kondisi ini hanya mitos, padahal bayi yang mulai menangis saat ditawarkan untuk menyusu pada payudara ibu adalah tanda awal bingung puting.

Apa Itu Bingung Puting?

Bingung puting terjadi ketika bayi yang disusui diberi puting susu buatan, semisal dot, yang terlalu cepat setelah ia dilahirkan. Bayi belajar mengisap secara berbeda pada jenis puting yang berbeda. Bentuk puting pada dot tentu tidak sama dengan puting pada payudara. Aliran susunya pun berbeda.

Baca juga: Begini Cara Memilih Obat Batuk untuk Ibu Menyusui

Ketika bayi terbiasa dengan perbedaan pola dan aliran isapan, mereka mungkin akan mengalami kebingungan dan mulai kesulitan untuk mengisap payudara. Bahkan, pada beberapa kasus, mereka menolak untuk menyusui langsung dari payudara. Bingung puting memang tidak terjadi pada semua bayi. Beberapa bisa menyusu dengan baik di payudara tanpa mengalami kondisi ini meski menggunakan dot. 

Bingung Puting dan Masalah Pelekatan saat Menyusui

Bayi yang mengalami bingung puting ternyata sering kali mengalami kesulitan untuk melekat pada payudara dengan baik. Saat menyusu, bayi akan menjadi lebih terbiasa dengan anatomi payudara. Misalnya, jika ibu memiliki puting yang rata dan memutuskan untuk memberikan botol terlalu dini, bayi akan mendapati bahwa lebih mudah menyusu dari botol dibandingkan dengan dari payudara.

Baca juga: New Mom Perlu Tahu Teknik Pijat Melancarkan ASI

Tidak hanya itu, aliran ASI dari botol dot pun sudah pasti lebih cepat dan kencang, sehingga ia tidak perlu berusaha keras untuk menyusu seperti ketika ia mengisap puting payudara ibu. Akibatnya, saat ibu kembali menawarkan payudara atau melakukan direct breastfeeding, bayi mungkin akan melakukan penolakan, dan ini sudah pasti membuat ibu stres hingga berujung pada baby blues.

Bingung Puting dan Masalah Mengisap

Bayi bingung puting mungkin juga memelajari pola isapan yang salah yang dapat menyebabkan masalah baru bagi ibu, seperti puting lecet dan suplai ASI rendah karena payudara tidak berhasil dikosongkan dengan sempurna. Saat bayi menyusu di botol, mulut mereka tidak harus menempel pada dot dengan cara yang sama seperti ketika mereka menyusu di payudara. 

Mulut bayi dapat dengan mudah mengisap dot, sementara jika menyusu pada payudara, mereka harus membuka mulut selebar mungkin. Pasalnya, jika mulut bayi tidak menempel dengan baik di payudara, ibu bisa mengalami nyeri pada puting. Pasokan ASI pun terganggu karena saluran ASI di payudara tidak berhasil terkompresi dengan baik. 

Baca juga: Tips Memompa ASI yang Benar

Apabila ibu mengalami masalah puting payudara lecet atau bayi bingung puting, segera hentikan penggunaan botol dot dan temui konselor laktasi atau dokter spesialis anak yang mengerti tentang menyusui yang benar. Pakai aplikasi Halodoc agar proses berobat ibu ke rumah sakit menjadi lebih mudah karena tak harus lagi mengantre. Aplikasi Halodoc juga bisa ibu manfaatkan untuk tanya jawab dengan dokter seputar masalah menyusui atau kesehatan lainnya. 

Referensi: 
Verywell Family. Diakses pada 2020. Breastfeeding and Nipple Confusion.
What to Expect. Diakses pada 2020. Nipple Confusion.
MomJunction. Diakses pada 2020. 10 Essential Facts and Information On Nipple Confusion.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan