Ketahui Faktor Risiko Alami Karsinoma Sel Skuamosa

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 Mei 2019
Ketahui Faktor Risiko Alami Karsinoma Sel SkuamosaKetahui Faktor Risiko Alami Karsinoma Sel Skuamosa

Halodoc, Jakarta - Selain kanker melanoma dan karsinoma sel basal, ada pula kanker kulit lainnya yang disebut dengan karsinoma sel skuamosa (KSS). Kanker kulit karsinoma sel skuamosa ini menyerang sel yang membentuk lapisan tengan dan kulit luar. Umumnya, KSS menyerang tubuh yang terpapar matahari. Misalnya, wajah, leher, tangan, dan kaki.

Namun, karsinoma sel skuamosa juga bisa muncul pada setiap bagian tubuh yang memiliki sel skuamosa. Yang mesti diwaspadai, meski perkembangan kanker ini lambat, tapi karsinoma sel skuamosa dapat menyebar hingga ke jaringan sekitarnya. Contohnya, tulang dan kelenjar getah bening. Nah, andaikan hal ini terjadi, maka KSS akan lebih sulit ditangani dan berpotensi memicu komplikasi serius.

Baca juga: Cara Mencegah Karsinoma Sel Skuamosa yang Perlu Diketahui

Lalu, apa saja sih faktor yang bisa meningkatkan risiko karsinoma sel skuamosa? 

Awasi Penyebab dan Faktor Risikonya

Biang keladi utama dari karsinoma sel skuamosa adalah mutasi atau perubahan DNA, yang memicu sel skuamosa kulit tumbuh tidak terkendali. Mutasi DNA tersebut dapat dipicu oleh radiasi sinar ultraviolet, seperti paparan sinar matahari langsung atau tindakan untuk menggelapkan kulit dengan sinar UV (tanning kulit).

Selain hal di atas, ada pula beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko karsinoma sel skuamosa, yaitu:

    • Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, seperti pada pengidap leukemia, limfoma, sedang mengonsumsi obat imunosupresan (misalnya, kortikosteroid), atau baru menjalani transplantasi organ.

    • Orang dengan riwayat kelainan pada kulit, seperti pernah mengalami KSS atau kanker kulit jenis lain, kulit melepuh, gejala keracunan arsenik pada kulit, atau kulit yang terserang lesi pra-kanker, misalnya solar keratosis atau penyakit Bowen.

    • Orang dengan kelainan genetik yang diturunkan, di antaranya xeroderma pigmentosum, albinisme, sindrom Gorlin, dan sindrom Bazex.

    • Orang dengan warna kulit terang atau cerah.

    • Orang yang terpapar bahan kimia, seperti arsen dalam waktu lama.

    • Orang yang terpapar radiasi.

    • Orang yang berambut merah atau pirang.

    • Orang yang berusia tua.

    • Orang dengan warna mata biru, hijau, atau abu-abu.

    • Orang dengan jenis kelamin pria.

Amati Gejala-Gejala Karsinoma Sel Skuamosa

Ketika kanker kulit jenis ini menyerang seseorang, gejala yang timbul bisa berupa:

  • Benjolan atau bercak kemerahan pada kulit dan kulit bersisik.

  • Umumnya, timbul di bagian tubuh yang terpapar sinar matahari, seperti kulit kepala, telinga, atau bibir.

  • Benjolan dapat juga timbul pada tahi lalat atau tanda lahir.

  • Benjolan terus tumbuh dan dapat mengeras atau berdarah.

  • Di mulut, dapat berupa luka pada mulut atau bercak putih.

Baca juga: Mengidap Karsinoma Sel Skuamosa, Apakah Berbahaya?

Upaya Pencegahannya

Setidaknya ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah karsinoma sel skuamosa. Misalnya:

  • Hindari paparan sinar UV berlebih, terutama dari jam 10 pagi, hingga 2 siang ketika UVB sangat kuat.

  • Kenakan pakaian yang tertutup agar terhindar dari sinar matahari.

  • Gunakan tabir surya sebagai perlindungan tambahan dan harus diaplikasikan ulang setiap 60–80 menit ketika berada di luar ruangan.

  • Menghindari penggunaan tanning beds.

  • Melakukan pemeriksaan rutin jika sudah pernah terkena kanker kulit, karena dapat kambuh.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan