Ketahui Fungsi Patologi Anatomi untuk Penanganan Kanker Payudara

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 April 2019
Ketahui Fungsi Patologi Anatomi untuk Penanganan Kanker Payudara Ketahui Fungsi Patologi Anatomi untuk Penanganan Kanker Payudara

Halodoc, Jakarta - Kanker payudara kini dikenal sebagai penyebab kematian kedua terbesar pada wanita dan sering dialami oleh wanita dengan rentang usia 55 hingga 59 tahun. Penyakit ini muncul karena adanya sel-sel ganas kanker yang tumbuh pada jaringan payudara. Sel kanker ini akan kemudian merusak jaringan payudara yang sehat dan dapat menyebar ke jaringan atau organ tubuh lainnya.

Dari seluruh kematian kanker akibat kanker payudara di dunia pada tahun 2002, lebih dari setengahnya terjadi di negara dengan sumber daya terbatas. Keadaan ini disebabkan stadium penyakit yang telah lanjut atau sudah parah, serta keterbatasan sarana diagnostik dan terapeutik pada negara tersebut.

Cara mencegah kematian akibat penyakit ini adalah meningkatkan kewaspadaan terhadap kanker payudara. Salah satu caranya adalah dengan mengenali kanker secara akurat terutama pada saat awal perkembangan penyakit.

Baca Juga: Benjolan di Payudara Tak Melulu Berarti Kanker

Diagnostik Kanker Payudara dengan Patologi Anatomi

Benjolan payudara mungkin menjadi salah satu kecurigaan akan penyakit ini, namun untuk memastikannya lagi, pemeriksaan patologi merupakan standar emas untuk diagnosis kanker. Termasuk di antaranya untuk mengetahui etiologi, patogenesis, korelasi klinikopatologis, dan penentuan prognostik.

Patologi anatomi bisa digunakan untuk mendiagnosis terdapat sel kanker pada tubuh seseorang. Melalui prosedur biopsi, sampel jaringan yang diduga terkena kanker diambil dan diperiksa di bawah mikroskop. Dokter melihat apakah sel-sel pada organ tersebut masih normal atau sudah berubah menjadi sel kanker.

Hampir semua jenis kanker bisa diidentifikasi melalui patologi anatomi, sehingga jika gejala awal muncul sebaiknya segera menemui dokter dan melakukan prosedur diagnosis yang disarankan.

Ada dua subdivisi utama dalam patologi anatomi, yaitu histopatologi dan sitopatologi (sitologi). Berikut ulasannya:

  • Histopatologi

Histopatologi adalah prosedur yang melibatkan pemeriksaan jaringan utuh yang diambil melalui biopsi atau operasi di bawah mikroskop. Pemeriksaan ini dibantu oleh penggunaan teknik pewarnaan khusus dan tes terkait lainnya, misalnya penggunaan antibodi untuk mengidentifikasi komponen jaringan pada tubuh.

  • Sitopatologi (Sitologi)

Sementara sitopatologi adalah pemeriksaan sel tunggal atau kelompok sel kecil dari cairan atau jaringan di bawah mikroskop. Sederhananya, prosedur ini dilakukan dengan mengoleskan cairan sampel atau jaringan dari pengidap pada slide yang kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat jumlah sel, jenisnya, dan bagaimana rinciannya. Sitopatologi digunakan sebagai alat skrining untuk mencari penyakit dan memutuskan apakah perlu dilakukan tes lanjutan. Contoh umum dari sitopatologi adalah pap smear, sputum, dan gastric washing.

Waspada, Ini Kanker Payudara Melalui Gejalanya

Semakin cepat penyakit kanker payudara bisa dideteksi, maka semakin baik hasil pengobatannya. Oleh karena itu, setiap wanita sebaiknya memperhatikan ciri-ciri kanker payudara, yaitu:

  • Muncul benjolan pada payudara.

  • Perubahan warna kulit pada payudara dan juga area puting menjadi kemerahan.

  • Terkadang terasa seperti iritasi dan gatal.

  • Perubahan bentuk pada payudara, seperti agak mengkerut atau cekung bahkan puting tertarik ke dalam.

  • Payudara terasa nyeri.

  • Keluarnya cairan berwarna bening, coklat, kekuningan, atau darah pada puting payudara.

  • Pembengkakan kelenjar getah bening di area ketiak

Baca Juga: Tanda Kanker Payudara pada Pria

Apabila menemukan kejanggalan pada payudara maupun tubuh segeralah berdiskusi dengan dokter spesialis yang ada di Halodoc melalui metode yang bisa kamu pilih yakni Chat, Video Call atau Voice Call secara cepat, aman dan nyaman. Tunggu apa lagi? Yuk  download aplikasi Halodoc, di App Store dan Google Play sekarang!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan