Ketahui Gejala Anemia Sel Sabit pada Anak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 Juni 2019
Ketahui Gejala Anemia Sel Sabit pada AnakKetahui Gejala Anemia Sel Sabit pada Anak

Halodoc, Jakarta – Anemia sel sabit adalah jenis anemia yang terjadi akibat kelainan genetik. Pada kondisi normal, sel darah merah berbentuk bundar dan lentur, sehingga mudah bergerak dalam pembuluh darah. Pada anemia sel sabit, sel darah merah berbentuk sabit yang kaku dan mudah menempel pada pembuluh darah kecil. Akibatnya, aliran sel darah merah yang mengandung hemoglobin terhambat, menyebabkan nyeri dan kerusakan jaringan.

Baca Juga: 5 Fakta Mengenai Anemia Sel Sabit

Mengenal Gejala Anemia Sel Sabit pada Anak

Gejala anemia sel sabit biasanya muncul saat bayi berusia enam bulan. Gejalanya adalah pusing, kulit pucat, jantung berdebar, lemas, cepat lelah, dan pembesaran organ limpa. Anak pengidap anemia sel sabit rentan mengalami gejala nyeri, disebut krisis sel sabit, dengan intensitas yang bervariasi. Penyumbatan aliran darah akibat sel darah merah berbentuk sabit yang menempel pada pembuluh darah bisa menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada lengan ataupun tungkai.

Kerusakan organ limpa yang dialami anak pengidap anemia sel sabit membuatnya rentan terkena infeksi, mulai dari infeksi ringan (flu) hingga yang lebih serius (pneumonia). Gejala lainnya adalah gangguan penglihatan dan terhambatnya tumbuh kembang anak. Gangguan pertumbuhan berisiko memperlambat masa pubertas anak pengidap anemia sel sabit.

Para orangtua dianjurkan untuk segera membawa anaknya ke rumah sakit jika:

  • Kulit dan bagian putih mata Si Kecil berubah warna menjadi kuning.

  • Demam tinggi, lebih dari 38 derajat Celcius.

  • Perut membengkak dan terasa sakit.

  • Nyeri hebat pada perut, dada, tulang, atau sendi.

  • Kelumpuhan setengah badan, sehingga Si Kecil sulit berjalan, berbicara, atau terjadi gangguan penglihatan secara mendadak.

Baca Juga: Begini 5 Cara untuk Menangani Anemia Sel Sabit

Waspada Komplikasi Anemia Sel Sabit pada Anak

Anak pengidap anemia sel sabit perlu menjalani pengobatan seumur hidup. Penanganan dilakukan untuk mencegah kekambuhan krisis sel sabit, meredakan gejala, dan mencegah munculnya komplikasi. Pasalnya, penyumbatan pembuluh darah akibat anemia sel sabit bisa menurunkan fungsi dan merusak organ tubuh, seperti ginjal, limpa, hati, dan otak. Lantas, apa saja komplikasi anemia sel sabit yang terjadi saat dewasa dan perlu diwaspadai?

  • Kebutaan, akibat penyumbatan pembuluh darah pada mata.

  • Stroke, akibat aliran darah di dalam otak yang terhambat.

  • Batu empedu, terjadi akibat penumpukan zat bilirubin, menyebabkan nyeri perut dan penyakit kuning.

  • Luka pada kulit, akibat sumbatan di pembuluh darah kulit.

  • Priapismus atau ereksi berkepanjangan, terjadi akibat penyumbatan aliran darah di dalam Mr P.

  • Acute chest syndrome dan hipertensi pulmonal karena sumbatan sel sabit di pembuluh darah paru-paru.

Baca Juga: Inilah Komplikasi Akibat Anemia Sel Sabit

Itulah gejala anemia sel sabit pada anak yang perlu diwaspadai. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar anemia sel sabit, jangan ragu bertanya pada dokter Halodoc. Kamu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan