Ketahui Gejala Balita yang Alami Sakit Maag

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   25 Desember 2020
Ketahui Gejala Balita yang Alami Sakit MaagKetahui Gejala Balita yang Alami Sakit Maag

Halodoc, Jakarta - Maag menjadi gangguan kesehatan yang kerap dikeluhkan remaja dan dewasa usia produktif. Penyakit ini memang bisa terjadi karena banyak hal, seperti infeksi bakteri, luka pada lambung, efek samping konsumsi obat, hingga stres. 

Namun, ternyata masalah pada sistem pencernaan ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja. Anak pun juga bisa mengalaminya. Umumnya, sakit maag pada anak terjadi karena infeksi bakteri jenih H. pylori yang mengontaminasi makanan dan minuman yang mereka konsumsi.

Mengenali Gejala Sakit Maag pada Anak

Tidak hanya karena kuman, anak yang tidak gemar konsumsi sayur mengakibatkan pertumbuhan pada bagian jonjot usus yang kurang baik. Pun, mereka yang gemar mengonsumsi makanan pedas padahal lambung belum mampu menerimanya akan berisiko lebih tinggi terserang sakit maag.

Baca juga: Agar Maag Tak Lagi Kambuh, Begini Tips Atur Pola Makannya

Lau, apa saja tanda dan gejala balita yang mengalami sakit maag? Sebenarnya, tidak jauh berbeda dari orang dewasa. Anak akan mengalami sering buang angin, perut terasa kembung, mual, nyeri pada bagian ulu hati, hingga muntah. 

Akibatnya, anak akan kehilangan nafsu makannya dan kesulitan makan, sering bersendawa padahal tidak habis makan, kesulitan buang air, bahkan hingga mengalami buang air besar berdarah. 

Jika anak mengalami gejala tersebut dan terjadi penurunan nafsu makan, segera bawa ia ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan. Pakai aplikasi Halodoc agar ibu tidak perlu lagi mengantre di rumah sakit dan bisa membuat janji terlebih dahulu dengan dokter. Aplikasi Halodoc juga bisa ibu pakai untuk tanya jawab dengan dokter spesialis setiap saat, lho!

Baca juga: Makanan yang Harus Dihindari Pengidap Maag

Ketika melakukan penanganan pertama, ibu sebaiknya tidak memberikan makanan dengan rasa asam, pedas, berminyak, ataupun minuman yang memiliki kandungan kafein, seperti teh. Bukan tanpa alasan, kafeina bisa merangsang keluarnya asam lambung, sehingga akan membuat gejala radang lambung menjadi lebih buruk. Sebaiknya, berikan anak makanan yang lunak guna mengurangi rasa nyeri yang ia alami. 

Penanganan dan Pencegahan Maag pada Balita

Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan endoskopi guna mengetahui bagian mukosa lambung. Jika memang diperlukan, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk mengidentifikasi keberadaan bakteri penyebab sakit maag.

Baca juga: Bukan Cuma Mag, Ini Penyebab Asam Lambung Naik

Jika memang maag yang dialami sang buah hati terjadi karena infeksi bakteri, dokter bisa meresepkan antibiotik untuk membantu membunuh bakteri dan obat lainnya guna membantu mengurangi gejalanya. Agar anak tidak mengalami sakit maag, lakukan tindakan pencegahannya berikut ini.

  • Pastikan anak mengonsumsi makanan dan minuman yang higienis dan terjamin kebersihannya. Jika memang diperlukan, buatkan bekal untuk anak agar ia tidak terbiasa jajan di luar, sehingga ia tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak terjamin kebersihannya.
  • Selalu ajarkan anak untuk mencuci tangan menggunakan sabun setelah beraktivitas di luar rumah, sebelum makan, dan setiap kali saat menggunakan toilet. Kebiasaan ini bisa membantu melindungi tubuh anak dari banyak penyakit yang disebabkan oleh kuman, tak terkecuali diare. 
  • Berikan asupan makanan yang sesuai dengan usianya. Konsumsi makanan tertentu, termasuk makanan pedas dan berminyak bisa mengakibatkan iritasi pada lambung yang berujung pada sakit maag. 

Mengenali gejala dan tanda sakit maag pada anak akan sangat membantu dalam memberikan penanganan segera pada sang buah hati. Selalu ingat bahwa anak mungkin akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain di luar rumah, sehingga selalu pastikan bahwa tubuhnya terlindungi dari kuman. 



Referensi:
Kidshealth. Diakses pada 2020. Peptic Ulcers.
Very Well Health. Diakses pada 2020. Symptoms and Treatment of Stomach Ulcers in Children.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan