Ketahui Gejala dari Patent Foramen Ovale (PFO) pada Bayi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   08 Mei 2019
Ketahui Gejala dari Patent Foramen Ovale (PFO) pada BayiKetahui Gejala dari Patent Foramen Ovale (PFO) pada Bayi

Halodoc, Jakarta - Patent Foramen Ovale (PFO) merupakan gangguan jantung bawaan saat lubang (foramen ovale), yang terletak di antara serambi jantung (atrium) bagian kanan dan kiri, tidak menutup secara sempurna setelah bayi lahir. Pada keadaan normal, foramen ovale akan menutup secara alami setelah bayi dilahirkan.

Paru-paru janin belum berfungsi selama dalam kandungan. Asupan darah yang kaya akan oksigen diperoleh dari ari-ari dan dilahirkan ke serambi kanan jantung melalui tali pusat. Ketika itulah foramen ovale menjalankan fungsinya dalam mengalirkan darah secara langsung dari serambi kanan ke serambi kiri jantung, diteruskan ke bilik kiri, dan diedarkan ke seluruh tubuh.

Setelah bayi lahir dan oksigen mulai memasuki tubuh, paru-paru akan mulai berfungsi secara normal dan rute sirkulasi darah dalam jantung juga berubah. Darah yang kaya oksigen dari paru-paru akan meningkat dan menutup foramen ovale. Jika foramen ovale tidak menutup akan menimbulkan kondisi yang disebut PFO, dan bercampurnya darah yang kaya oksigen dengan darah yang oksigennya minim.

Baca juga: Masih Muda, Bisa Juga Kena Stroke

Pada sebagian besar kasus, patent foramen ovale (PFO) tidak menunjukkan gejala apapun. Namun, dalam beberapa kasus lainnya yang cukup jarang, bayi yang mengalami PFO bisa mengalami beberapa tanda. Salah satu tanda yang muncul pada PFO atau penyakit jantung bawaan lainnya seperti Tetralogy of Fallot (TOF). Sementara pada orang dewasa yang mengalami PFO mengalami tanda seperti migrain dan stroke.

Hingga saat ini, penyebab PFO belum diketahui secara pasti. Pada saat bayi lahir, napas pertama akan membuat paru-paru berfungsi secara normal. Darah bersih dari paru-paru yang masuk ke bilik jantung kiri membuat tekanan pada bilik jantung kiri meningkat, sehingga menutup foramen ovale.

Pada kasus lainnya, foramen baru akan menutup pada usia 1 atau 2 tahun atau justru tidak sama sekali, sehingga menyebabkan PFO. Pada PFO, darah bersih dan kotor menjadi bercampur.

Baca juga: Ternyata ada Penyakit Jantung Bawaan yang Bisa Disembuhkan

Patent foramen ovale (PFO) dapat didiagnosis melalui pemeriksaan jantung, yaitu melalui pemeriksaan EKG. Apabila lubang foramen ovale sulit dilihat dari echo, mungkin akan dilakukan tes gelembung (bubble test). Tes ini dilakukan dengan menyuntikkan cairan garam melalui pembuluh darah. Jika dalam pemeriksaan terlihat gelembung udara bergerak dari bilik kanan ke kiri jantung, dokter dapat memastikan pengidap positif PFO.

Perlu diketahui, foramen ovale biasanya tidak menimbulkan komplikasi, kecuali jika disertai dengan kondisi lain, seperti terbentuknya gumpalan darah yang bisa memicu terjadinya stroke. Tidak menutupnya foramen ovale juga menyebabkan pengidap PFO rentan terhadap gangguan jantung lainnya, seperti penyakit katup jantung dan penyakit jantung koroner.

Gangguan sirkulasi darah juga rentan dialami oleh pengidap PFO. Gangguan ini menyebabkan sejumlah darah yang minim oksigen bercampur dengan darah yang kaya oksigen, sehingga berisiko kekurangan oksigen (hipoksia).

Baca juga: Harus Tahu 4 Kelainan Jantung Bawaan Penyebab Tetralogy of Fallot

Orangtua perlu waspada apabila Si Kecil mengalami kondisi ini. Jangan menunda lagi untuk segera memeriksakannya pada dokter melalui aplikasi Halodoc jika ibu da ayah mencurigai adanya gejala PFO pada Si Kecil. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan