Ketahui Gejala Skleroderma Berdasarkan Jenisnya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 Februari 2021
Ketahui Gejala Skleroderma Berdasarkan JenisnyaKetahui Gejala Skleroderma Berdasarkan Jenisnya

Halodoc, Jakarta - Apakah kamu atau salah satu anggota keluarga ada yang mengalami pengerasan pada ruas-ruas jari? Jika benar ditemukan gejala ini, kemungkinan pengerasan tersebut disebabkan oleh skleroderma. Dengan mendapatkan diagnosis dini terhadap gejala yang timbul, pengobatan dapat dilakukan lebih cepat. Meski begitu, gejala dari skleroderma dapat tergantung jenis yang terjadi. Ketahui selengkapnya di sini!

Gejala dari Skleroderma Bergantung pada Jenisnya

Skleroderma adalah penyakit langka yang dapat menyebabkan area kulit mengeras dan mengencang serta pada jaringan ikat. Bukan hanya kulit yang dapat menimbulkan gejala, terkadang masalah juga dapat terjadi pada organ dalam dan pembuluh darah. Gangguan ini disebabkan oleh sistem imun yang menyerang jaringan ikat di bawah kulit dan bagian lainnya, sehingga menimbulkan jaringan parut dan penebalan pada area yang terserang.

Baca juga: Bagaimanakah Cara Mendiagnosis Skleroderma?

Ada beberapa jenis skleroderma yang dapat terjadi, sehingga gejala yang timbul dapat berbeda-beda. Memang yang paling umum terlihat terjadi pada kulit, tetapi pembuluh darah, organ dalam, dan saluran pencernaan juga dapat terpengaruh. Maka dari itu, kamu harus tahu beberapa gejalanya berdasarkan jenis yang menyerang. Berikut pembahasan lengkapnya.

Faktanya, ada dua kategori utama dari skleroderma yang dapat terjadi, terlokalisasi, dan sistemik. Tiap kategori ini terdiri dari beberapa kondisi tertentu lainnya.

  • Skleroderma terlokalisasi: Gangguan ini umumnya hanya menyerang kulit dan bukan organ utama.
  • Skleroderma sistemik: Seseorang yang mengalami gangguan ini dapat memengaruhi kulit dan jaringan di bawahnya, seperti pembuluh darah. Selain itu, organ utama juga dapat terpengaruh, antara lain saluran pencernaan, jantung, paru-paru, hingga ginjal.

Skleroderma Terlokalisasi

Seseorang yang mengalami skleroderma jenis ini hanya menyerang kulit. Namun, cedera jaringan yang ada dapat meluas ke struktur yang berada di bawah kulit, termasuk jaringan subkutan, fasia, otot, hingga tulang. Lesi kulit skleroderma yang terlokalisasi bisa menjadi lebih baik atau bahkan menghilang sejalan dengan waktu. Pembagian gejalanya, antara lain:

  • Morphea Terbatas: Gejala skleroderma ini dapat menimbulkan bercak oval tunggal atau jamak dari morphea. Bercaknya bervariasi dalam hal ukuran dan biasanya memiliki pinggiran berwarna merah serta terjadi penebalan. Lesi ini dapat membesar saat aktif dan lebih baik saat mendapatkan pengobatan.
  • Morphea Umum: Hal ini terjadi ketika terdapat banyak bercak morphea atau lebih dari empat di beberapa area tubuh. Gangguan ini dapat terlihat sebagai bercak tebal dan rapat yang dapat menyatu satu sama lain. Saat gangguan ini menyebar ke sebagian besar tubuh, maka disebut dengan morphea pansclerotic.
  • Skleroderma Linear: Masalah ini umumnya terjadi pada anak-anak berusia 10 tahun ke bawah. Penebalan pada kulit ini dapat terjadi pada anggota gerak tubuh, bokong, dan wajah. Kelainan ini dapat bercampur dengan bercak morphea. Gangguan ini dapat menyerang tulang dan otot, sehingga anggota tubuh anak kurang berkembang yang menyebabkan kecacatan.

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Skleroderma

Skleroderma Sistemik

Gangguan ini dapat memengaruhi kulit serta yang ada di bawahnya dan beberapa organ penting, seperti pembuluh darah, otot dan sendi, saluran gastrointestinal, ginjal, paru-paru, dan jantung. Untuk penjelasan gejalanya, antara lain:

  • Penebalan kulit dapat menyebabkan hilangnya kelenturan dan kemudahan untuk bergerak, terutama pada bagian jari. Keterlibatan wajah sering terjadi dan mungkin ringan, atau dapat mengurangi gerakan wajah, termasuk mengurangi pembukaan mulut.
  • Nyeri sendi kronis, pembengkakan pada otot dan sendi juga dapat terjadi. Seseorang juga dapat mengalami fenomena Raynaud, respons berlebihan terhadap suhu lingkungan. Kulit jari menjadi putih atau biru karena paparan suhu dingin atau stres.
  • Masalah pada fungsi jantung, paru-paru, atau ginjal dapat terjadi dalam berbagai tingkatan. Maka dari itu, gangguan ini perlu mendapatkan penanganan sehingga pencegahan terhadap ancaman nyawa dapat dihindari.

Itulah beberapa gejala dari skleroderma yang perlu diketahui agar bisa mendapatkan penanganan dini saat menyerang. Dengan mendapatkan perawatan segera, beberapa gangguan yang berbahaya bahkan mengancam nyawa dapat dihindari. Maka dari itu, ada baiknya juga melakukan pemeriksaan rutin, terutama jika kamu memiliki beberapa faktor risiko dari penyakit ini.

Baca juga: 3 Tindakan untuk Mengurangi Dampak Skleroderma

Jika kamu ingin melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, beberapa rumah sakit yang berafiliasi dengan Halodoc dapat menjadi pilihan. Hanya dengan download aplikasi Halodoc, kamu bisa memesan tempat sesuai dengan pilihan waktu dan rumah sakit yang sesuai dengan minat. Maka dari itu, segera unduh aplikasi Halodoc untuk mendapatkan kemudahan dalam akses kesehatan!

Referensi:
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2021. Types of Scleroderma.
NHS. Diakses pada 2021. Scleroderma.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan