Ketahui Hal yang Bisa Memicu Demam Q

Demam

Ditinjau oleh

20 Januari 2021

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar tentang demam Q? Demam Q adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Coxiella burnetii. Gejala yang ditunjukkan demam Q sekilas mirip dengan gejala flu. Namun, beberapa orang yang terinfeksi mungkin tidak mengalami gejala, dan infeksi dapat muncul setelah beberapa tahun kemudian.

Namun, demam Q bukan kondisi yang bisa dianggap sepele. Bentuk demam Q yang lebih mematikan dapat merusak fungsi organ, seperti jantung, hati, otak, dan paru-paru. Demam Q dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Hewan yang menularkan biasanya domba, kambing, dan sapi. Saat seseorang menghirup partikel debu yang terkontaminasi oleh hewan yang terinfeksi, maka kamu dapat terinfeksi.

Pemicu Terjadinya Demam Q

Ada beberapa pekerjaan yang berisiko tinggi dan memicu terjadinya demam Q yaitu pertanian, kedokteran hewan, dan penelitian hewan. Selain domba, kambing, dan sapi, hewan peliharaan seperti kucing, anjing, dan kelinci juga perlu diwaspadai. Sebab, bakteri Coxiella burnetii tentunya tidak “pandang bulu”.

Hewan tersebut menularkan bakteri melalui urine, feses, susu, plasenta, dan cairan ketuban. Saat zat ini mengering, bakteri di dalamnya menjadi bagian dari debu kandang yang mengapung di udara. Kemudian, infeksi ditularkan ke manusia melalui paru-paru saat menghirup debu yang terkontaminasi.

Seseorang yang sering melakukan kontak dengan ternak berisiko lebih tinggi terkena demam Q. Tinggal di dekat pertanian atau fasilitas pertanian juga bisa meningkatkan risiko. Beberapa jenis paparan yang mungkin memicu, yaitu:

Paparan langsung, ini umum terjadi. Seseorang menghirup partikel kecil yang dikeluarkan hewan yang terinfeksi, seperti saat hewan melahirkan atau disembelih.
Paparan tidak langsung, terjadi karena bakteri tersebut cukup “bandel” dan dapat bertahan di luar lingkungannya hingga 10 bulan di tanah.

Susu yang tidak dipasteurisasi dari domba, sapi, atau kambing yang terinfeksi juga dapat menjadi sumber infeksi. Satu-satunya cara manusia dapat menulari manusia lain melalui hubungan seksual atau dari ibu hamil yang terinfeksi ke janinnya.

Sementara itu, faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan demam Q menjadi kronis meliputi:

Penyakit jantung, terutama stenosis atau penyakit lain yang memengaruhi katup jantung.
Penyakit ginjal.
Kanker darah, seperti leukemia atau limfoma.
Sistem kekebalan yang melemah, misalnya karena HIV atau AIDS, kemoterapi, atau pengobatan steroid jangka panjang.

Perawatan saat Terkena Demam Q

Perawatan tergantung pada tingkat keparahan gejala:

Infeksi Ringan: Demam Q yang lebih ringan biasanya sembuh dalam beberapa minggu tanpa pengobatan sama sekali.
Infeksi Parah: Dokter akan meresepkan antibiotik, yang harus diminum jika dicurigai mengalami demam Q. Durasi pengobatan adalah dua sampai tiga minggu. Gejala yang muncul, yaitu demam yang akan mereda dalam waktu 72 jam.
Infeksi Kronis: Antibiotik biasanya diberikan selama 18 bulan jika mengalami demam Q yang kronis.

Antibiotik biasanya sangat efektif, dan kematian akibat penyakit ini sangat jarang terjadi. Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk meminimalkan risiko bagi orang yang bekerja dengan hewan dan produk hewan. Misalnya, semua produk persalinan hewan harus dibuang dengan benar, dan akses ke hewan yang terinfeksi harus dibatasi.

Pekerja harus menghindari menyentuh apa pun yang telah bersentuhan dengan air kencing, kotoran, atau darah hewan. Jika memungkinkan, seseorang yang memiliki penyakit ginjal kronis, masalah katup jantung, kelainan pembuluh darah, atau sistem kekebalan yang lemah harus menghindari bekerja dengan hewan ternak.

Jika kamu mencurigai adanya infeksi demam Q dalam tubuh, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter di rumah sakit. Cari dokter berpengalaman di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Yuk, segera download aplikasi Halodoc sekarang juga!