Ketahui Jenis Kelamin Bayi dengan Jelas Melalui USG 4D

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   15 Februari 2022
Ketahui Jenis Kelamin Bayi dengan Jelas Melalui USG 4D Ketahui Jenis Kelamin Bayi dengan Jelas Melalui USG 4D

"USG 4D bisa digunakan untuk mengetahui jenis kelamin bayi dalam kandungan dengan lebih jelas, dibanding USG 2D dan 3D. Ini juga bermanfaat untuk mendeteksi masalah kesehatan yang dialami bayi dalam kandungan."

Halodoc, Jakarta – Setiap ibu hamil pasti tidak sabar ingin mengetahui jenis kelamin bayi yang sedang dikandungnya. Namun, ibu juga harus menunggu dengan sabar karena jenis kelamin bayi biasanya baru bisa dideteksi ketika usia kehamilan sudah mencapai empat bulan ke atas. Nah, pemeriksaan USG menjadi cara yang paling utama untuk mengetahui jenis kelamin bayi. 

Saat ini, ada banyak jenis USG yang bisa ibu pilih, mulai dari USG 2D, 3D hingga 4D. Diantara ketiganya, USG 4D dinilai sebagai jenis pemeriksaan yang paling detail, salah satunya bisa mencari tahu jenis kelamin bayi dengan jelas. 

Mengetahui Jenis Kelamin Bayi Lewat USG 4D

Selama pemeriksaan USG, ibu diharuskan untuk berbaring di atas kasur agar dokter mudah memindai perut ibu. USG merupakan tes yang menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar bayi. Pemeriksaan ini sering digunakan untuk memeriksa perkembangan dan kesehatan bayi sejak terjadinya kehamilan hingga menjelang persalinan.

Karena dapat menghasilkan gambar, pemeriksaan USG membantu dokter untuk mencari tahu jenis kelamin bayi. Melansir dari Baby Centre, pemeriksaan ini tentunya tidak selalu 100 persen akurat. Bayi mungkin berada dalam posisi canggung yang membuat alat kelaminnya sulit dilihat. Ketika dokter tidak dapat menemukan penis, biasanya dokter menyimpulkan bahwa ibu sedang mengandung anak perempuan. 

Selain untuk mengetahui jenis kelamin, keunggulan USG 4D yakni dapat melihat gerakan janin, ekspresi wajah, tangan, kaki, serta jari jemari secara real-time. Melalui USG 4D, dokter dan ibu juga dapat melihat denyut jantung bayi, serta mendeteksi kelainan pada janin dengan lebih detail, misalnya bibir sumbing, atau kelainan pada pembuluh darah.

Keunggulan USG 4D dibanding kedua jenis USG lainnya, pemeriksaan ini dilengkapi kamera dengan teknologi High Definition (HD). Hasil gambar pun jadi semakin jelas dan memungkinkan dokter melihat kelainan pada janin dengan lebih mudah dan mendetail. 

Kapan Sebaiknya Melakukan Pemeriksaan USG 4D?

USG 4D bisa dilakukan di usia kehamilan berapa pun, baik di trimester pertama, trimester kedua, maupun trimester ketiga. Meski begitu, USG 4D biasanya hanya dianjurkan untuk ibu-ibu yang memiliki tingkat risiko masalah kehamilan yang tinggi, seperti ibu hamil yang telah berusia atas 35 tahun, pernah keguguran, pernah melahirkan bayi dengan kelainan bawaan, mengidap diabetes atau kondisi tertentu dan lain-lain.

Namun, ibu tetap bisa melakukan USG 4D meski tidak mengalami risiko kehamilan apa pun. Sebagian besar ibu yang ingin menjalani USG 4D beralasan ingin melihat wajah bayi untuk pertama kali, sebelum lahir ke dunia atau sekedar ingin memastikan Si Kecil tidak sehat dan tidak mengalami cacat satu pun. 

Waktu terbaik untuk melakukan USG 4D ketika usia kehamilan ibu telah mencapai 24-30 minggu. Ini karena, sebelum usia 24 minggu bentuk wajah janin belum terbentuk sempurna sehingga kurang terlihat bagus. Namun, jika dilakukan setelah 30 minggu, wajah janin justru lebih sulit dilihat karena rahim sudah semakin penuh dan bagian kepala Si Kecil mungkin sudah masuk ke daerah panggul.

Kalau ibu berencana melakukan USG 4D, ibu bisa lho membuat janji dengan dokter terlebih dahulu lewat aplikasi Halodoc. Dengan download aplikasi Halodoc, ibu dapat mengetahui estimasi waktu giliran masuk, sehingga tidak harus duduk lama-lama di rumah sakit. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.


Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. How Soon Can You Find Out the Sex of Your Baby?
Baby Centre. Diakses pada 2020. What are 3D and 4D ultrasound scans?.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan