Ketahui Masa Subur yang Tepat Agar Cepat Hamil

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   23 Maret 2020
Ketahui Masa Subur yang Tepat Agar Cepat HamilKetahui Masa Subur yang Tepat Agar Cepat Hamil

Halodoc, Jakarta - Ingin memiliki keturunan dengan cepat? Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperkirakan dan menghitung masa subur setelah haid, lho. Bagi pasangan yang baru saja menikah dan ingin segera memiliki keturunan, kamu perlu mencatat periode menstruasi setiap bulannya. Normalnya, siklus menstruasi normal terjadi setiap 21-35 hari. Adakah langkah mengetahui masa subur wanita agar cepat memiliki keturunan?

Baca juga: 2 Cara Mengetahui Masa Subur Wanita

Cara Mengetahui Periode Masa Subur Wanita

Bagi yang ingin menjalankan program hamil, penting untuk mendeteksi masa subur wanita. Untuk mendapatkan kehamilan, sel telur harus dibuahi dalam waktu 12-24 jam setelah proses ovulasi berlangsung. Masa subur wanita sendiri umumnya dihitung berdasarkan catatan dan siklus haid selama 8 bulan terakhir. Kira-kira begini skema perkiraan masa subur jika dihitung dengan rumus:

  • Mengetahui siklus terpendek menstruasi. Sebagai contoh, siklus pendek adalah 27 hari. Angka tersebut dikurangi sebanyak 18, dan menemukan hasil 9. Itu berarti, hari ke-9 setelah siklus menstruasi merupakan hari paling subur.

  • Mengetahui siklus terpanjang menstruasi. Sebagai contoh, siklus terpanjang adalah 30 hari. Angka tersebut dikurangi sebanyak 11, dan menemukan hasil 19. Itu berarti, hari ke-19 setelah siklus menstruasi merupakan hari terakhir masa subur.

Dari rumus tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan siklus rata-rata menstruasi 27-30 hari, maka wanita akan memiliki masa subur pada hari ke-9 hingga 19 setelah periode menstruasi. Untuk lebih jelasnya mengenai hal ini, kamu dapat langsung mendiskusikannya dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya! Bagi kamu yang tengah menjalankan program kehamilan, mengetahui masa subur merupakan langkah utama yang bisa dilakukan.

Baca juga: Mengetahui Masa Subur Wanita Punya 3 Manfaat Ini

Adakah Tanda Khusus saat Wanita Berada Dalam Masa Subur?

Secara alamiah, setiap wanita pasti akan merasakan perbedaan pada tubuhnya, ketika memasuki masa subur setelah menstruasi. Masa subur sendiri berbeda dengan sindrom pramenstruasi, ya! Karena sindrom pramenstruasi dialami setelah proses ovulasi. Hal tersebut menandakan jika dinding rahim akan segera meluruh, jika kamu sedang tidak dalam keadaan hamil. Berikut tanda khusus saat wanita berada dalam masa subur:

  • Terjadi peningkatan suhu tubuh, biasanya berada 0,5-1 derajat Celcius di atas suhu tubuh normal.

  • Meningkatnya hormon lutein, yaitu hormon yang berperan penting dalam sistem reproduksi wanita.

  • Keluar bercak darah dari vagina.

  • Keluarnya keputihan dengan tekstur encer, bening, dan kenyal, seperti putih telur.

  • Kram perut bagian bawah.

  • Payudara terasa nyeri.

  • Perut kembung.

Baca juga: Bagaimana Cara Menghitung Masa Subur Wanita

Tanda masa subur akan berbeda pada masing-masing perempuan. Langkah yang paling efektif dalam menentukan masa subur adalah dengan menggunakan alat pendeteksi masa subur di lembaga kesehatan terdekat. Mengetahui masa subur wanita dapat meningkatkan peluang seorang wanita untuk hamil. Selain mengetahui masa subur, pasangan diharuskan untuk melakukan hubungan seksual 2-3 hari sebelum proses ovulasi dimulai.

Langkah tersebut terbukti dapat meningkatkan peluang kehamilan sebanyak 20-30 persen. Bagi pasangan yang sedang menunda momongan, mengetahui masa subur juga penting dilakukan untuk mencegah kehamilan. Hal tersebut menjadi metode kontrasepsi alami, sehingga pasangan dapat menghindari berhubungan seksual saat masa subur. Ovulasi pada wanita dapat terjadi lebih cepat atau lebih lambat setiap bulannya.

Referensi:

NHS. Diakses pada 2020. Can I Get Pregnant Just After My Period Has Finished?

Parents. Diakses pada 2020. Your Chances of Getting Pregnant Every Day of the Month.

Your Fertility. Diakses pada 2020. Your Fertility Right Time for Sex.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan